Jelajah Bumi Para Rasul dan Nabi (24)
Berziarah di Makam Nabi Ibrahim, di Tempat yang Sucikan Tiga Agama di Hebron
Catatan : Syaiful Hadi JL, Jurnalis InfoMu.co
KAMI masih berada di Hebron, Kota yang penuh konflik di Palestina. Hebron yang berada di Tepi Barat Palestina yang berjarak 30 Km dari Yerusalem. Hebron Kota yang sebagian kawasannya dikuasai Israel. Bahkan meyekat kota ini yang menjadikan bangsa Palestina sangat terkunci dan tidak bisa berbuat apa-apa. Banyak anak-anak Palestina yang terpaksa keluar untuk mendapat kehidupan baru. Selebihnya bertahan, bertarung dengan salakan senjata Israel, ya antara hidup dan mati.
Setelah melintasi jalan yang sepih, dan sesekali hanya bertemu dengan beberapa anak muda Palestina, Kami pun menuju Masjid Ibrahim atau disebut juga dengan Masjid Khalil untuk berziarah di makam nabi Ibrahim dan beberapa nabi dan isterinya. Menarik untuk menziarahi makam Ibrahim ini, karena makam berada pada satu kawasan yang sangat disucikan oleh tiga agama samawi : ISLAM, YAHUDI dan NASRANI.
Tidak usah haran bila kita sedang berada di makam ini, kita akan mendengarkan anak-anak Yahudi sedang berdoa di Sinagog yang letaknya persis disebelah dinding masjid., Anak-anak yang belajar dan berdoa terdengar jelas ditelinga. Sayang Kami tidak memahami bahasa Ibrani itu. Tapi kemudian maklum, betapa ngototnya Yahudi ingin menguasai kawasan Masjid Ibrahim, yang dibawahnya, sekitar 15 meter, ada kuburan beberapa Nabi, Ibrahim, beserta isterinya Rifiqoh. Kemudian nabi Ishaq dan isteri serta keluarga nabi lainnya.
Nabi ibrahim adalah nabi yang sangat berpengaruh dan dihormati. Ibrahim dikenal juga sebagai bapak para Nabi. Sementara itu, Nabi Yusuf AS merupakan sosok teladan yang merupakan putra dari Nabi Yakub AS. Nabi yang dikenal lantaran kesabaran dan kekuatannya ini pun juga mendapatkan tempat di hati umat Islam.
Kami memasuki Masjid itu perlahan, karena rasa kuatir kami saat melintasi lorong Masjid ini masih belum hilang. Apalagi Kami melihat kawasan ini penuh dengan CCTV. Kami yakin semua gerak-gerik kami diamani oleh otoritas Israel. Masjid Ibrahim pun terbagi menjadi dua bagian menurut fungsinya. Di antaranya yakni bernama Masjid Khalil itu sendiri serta Sinagog yang berada disebelahnya, bahkan masih dalam satu dinding.
Masjid Khalil merupakan tempat ibadah umat Islam. Selain itu, di dalam Masjid Khalil ini lah terdapat makam Nabi Ibrahim AS beserta istri, Siti Sarah. Selain itu terletak pula makam Nabi Ishaq AS beserta istri, Rifqoh. Kemudian Nabi Yusuf AS, Nabi Ya’kub beserta isterinya La E Koh.
Dari catatan yang ada, tidak setiap saat Masjid Ibrahim ini terbuka untuk umum. Karena pemerintah Israel membatasi untuk membuka akses. Alhamdulillah pada saat itu rombongan Jamaag Almerah Plaza dan Travel bisa masuk dengan lancar. Kami ditemani tour guide kami Fairus, Ustad Irwan Syahputran dan Mitha Hayati Tanjung.
Sebelum memasuki masjid Ibrahim itu, disebelah kanan Kami ada bangunan kecil yang dibatasi dengan pagar besi yang kokoh. Di dalamnya ada makam Nabi Ibrahim yang berada pada satu ruangan yang penuh dengan tulisan kaligrafi Qur’an. Kami tidak singgah di sini karena akan melihat dari dalam masjid. Tepat di atas kiswah berwarna hijau inilah Nabi Ibrahim AS dimakamkan. Ia meninggal di usia 175 tahun.
Kami tidak bisa melihat langsung makam Nabi-nabi ini karena berada di kedalaman gua 15 meter dibawah Masjid. Kami hanya bisa mengintipnya secara bergantian. Di bawah gelap tampak hanya seperti lilin kecil yang hidup. Palestina memberikan pengawal ketat terhadap masjid dan makam itu karena akan keinginan Israel ingin membuka makam itu. Makam ditutup pintu besi yang kokoh.
Kemudian ada makam Nabi Yusuf yang bersebelahan dengan area masjid. Sesungguhnya, makam nabi Yusuf ini berada di area Sinagog tempat beribadah kaum Yahudi.
Riwatnya, Kota Hebron masuk dalam wilayah pemerintahan Islam di zaman Khalifah Umar bin Khattab, yakni sekitar abad ke-7 Masehi, atau sekitar tahun 25 H/638 M. Pemerintahan Islam berhasil memasuki Kota Hebron tanpa perlawanan.
Selama masa itu, kehidupan masyarakat berjalan damai dan tenteram. Bahkan, pusat perdagangan berkembang pesat. Khususnya dengan orang badui di tanah Nageb dan penduduk di sebelah timur dari Laut Mati.
Hebron merupakan tempat tinggal Ibrahim dan Sarah sebelum pindah ke Makkah. Di kota ini pula Ismail lahir dari istri kedua Ibrahim, yaitu Hajar. Keluarga ini kembali ke Hebrew setelah membangun Ka’bah. Kisah perjalanan Nabi Ibrahim dan keluarganya diabadikan dalam Alquran. Nama Ibrahim AS sendiri disebutkan dalam Al-Quran sebanyak 69 kali.
Riwayat Nabi Ishaq dan Ya’kub
Selain makam Ibrahim, kepada Kami juga dijelaskan tentang Nabi Ishaq. Nabi yang meninggal saat berusia 180 dalam kondisi buta. Ia dimakamkan bersebelahan dengan makam sang istri, Rifaqah (Rebekah). Lokasinya berada di Gua Para Leluhur (Machpelah, Makfilah). Area ini juga sangat disterilkan oleh Israel. Umat Islam hanya diberi kesempatan 10 hari berkunjung ke tempat ini dalam setahun.
Dalam tradisi Yahudi dan Nasrani, Ishaq diyakini sebagai putra Ibrahim yang akan dikurbankan, bukan Ismail seperti dalam keyakinan Islam. Saat Ishaq lahir, usia Ibrahim 100 tahun sedangkan ibunya, Sarah, berusia 90 tahun. Nama Ishaq diabadikan dalam Alquran sebanyak 17 kali.
Sedangkan Nabi Ya’qub AS dimakamkam di sebuah gua yang disebut dengan Gua Para Leluhur (Machpelah, Makfilah) berdekatan dengan istrinya, Leah. Ya’kub adalah putra dari Ishak Putra dari Nabi Ishak dilahirkan pada 1837 SM dan wafat pada 1690 SM. Ketika Nabi Ishaq berdakwah kepada kaumnya di Hebron, Nabi Ya’qub mendapat tugas berdakwah di daerah Syam sekarang Suriah. Ia berdakwah kepada kaum atau bangsa Kan’an juga.
Namun, ia wafat di Kota Hebron ini dan dimakamkan bersama dengan nenek moyangnya, yakni Ibrahim AS. Bangsa Kan’an menyebut Kota Hebron dengan nama Arba, yang dinisbatkan kepada rajanya yang berbangsa Arab Kan’an, suatu kabilah ‘Inak. Namun, kemudian kabilah ini dikenal dengan nama Gedron atau Gabarion (Hebron).
Kepada Kami Fairus menjelaskan secara detail situs yang ada di dalam Masjid Ibrahim / Khalil itu. Mulai mimbar yang berasal dari masa Salahuddin Al-Ayubi sampai bangunan masjid yang berda disisi Kanan Masjid yang disebut-sebut sebagai bantuan dari Indonesia, yang diduga kemungkinan oleh Kesultanan Yoqya. Cerita bantuan masjid dari Kesultanan Yogya ini tentu saja masih butuh riset dari berbagai literatur yang ada untuk memastikannya.
Pada tahun 2017, UNESCO telah menetapkan masjid ini sebagai situs sejarah milik Palestina, namun Pemerintah Israel tetap menguasainya dengan dalih untuk melindungi kepentingan umat ketiga agama. Pembangkangan Israel atas kebijakan PBB itulah yang selalu memicu konflik di kawasan itu.
Setelah berkeliling dan berfiti, Kami pun meninggalkan Masjid Ibrahim/Khalil itu perlahan-lahan. Tak banyak berisik. Terus menuju bus yang sudah menunggu di luar. Kami baru bisa menarik nafas panjang setelah bus kami berjalan meninggalkan Hebron, kota yang penuh konflik itu. ( Bersambung )