Muhammadiyah Cerahkan Bangsa dan Semesta
Oleh : Drs. Talkisman Tanjung.
Muhammadiyah yang didirikan K.H.Ahmad Dahlan 114/110 tahun yg lalu telah tampil sebagai sebuah gerakan pencerahan. Kebodohan yg menjadi simbol ummat dan bangsa dikala itu menjadi obyek pergerakan Muhammadiyah. Polarisasi sistem pendidikan juga menyita perhatian Kyai Dahlan, sehingga sebagian gerakan pencerahan itu ada pada bidang pendidikan.
Sementara kondisi perekonomian ummat dang bangsa terjerat dalam lingkaran kemiskinan yang akut dan sangat sulit bisa melepaskan diri, disebabkan kemiskinan yg diderita ummat bersifat struktural dan kultural. Demikian juga persoalan sosial kemasyarakatan yg lain justru menambah kompleksitas permasalahan ummat dan bangsa. Namun Kyai Dahlan secara bertahap dan pasti mampu mengurai satu persatu dari persoalan persoalan tersebut, termasuk membongkar sikap keberagamaan ummat yg jumud dan stagnan.
Pemahaman yg komprehensif Kyai Dahlan terhadap ayat ayat Al-Qur’an merupakan solusi yg sangat ampuh bagi ummat. Sikap jumud dan taklid dalam beragama yg ada dikalangan ummat, oleh Kyai Dahlan dirubah nenjadi sebuah kekuatan yg superlatif, sehingga melahirkan sebuah gerakan pencerahan yg sangat dahsyat hingga hari ini, yaitu Persyarikatan MUHAMMADIYAH.
Maka dari masa ke masa Muhammadiyah mengurai persoalan persoalan ummat dan bangsa di Negeri ini ; reformasi pendidikan, pengembangan pranata pelayanan sosial dan pemberdayaan masyarakat berbasis Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO), mempelopori kebangkitan kaum perempuan (‘Aisyiyah), dinamisasi peran kebangsaan, dan lain sebagainya yg semuanya bercorak pencerahan.
Semboyan Muhammadiyah ; _sedikit bicara banyak bekerja_ telah terbukti mendorong bangsa ini untuk merdeka, dan setelah merdeka mengisi kemerdekaan bangsa ini dengan berbagai karya nyata yg tak terbantahkan. Muhammadiyah menjadi pelaku sejarah yg sangat aktif perannya disetiap periodesasi kepemimpinan bangsa ini.
Prof. Dr. Haedar Nashier, menguraikan dengan sangat apik dan tak terbantahkan tentang keberhasilan Muhammadiyah ini :
1. Memperbaharui paham Islam. Dengan semangat kembali kpd Al-Qur’an dan Sunnah, Muhammadiyah berhasil meluruskan pemahaman Agama yg bersifat Taqlid, bermuatan syirik, tahayyul dan bid’ah kepada pemahaman Islam yg otentik yg bersumber kpd Al-Qur’an dan Sunnah Nabi yg shahihah dan maqbulah.
2. Memperbaharui alam pikiran ke arah kemajuan dan kemoderenan. Muhammadiyah hadir melakukan modernisasi alam pikiran, cara berfikir, bersikap, dan bertindak yg mengarah pada kemajuan hidup. Bahwa menjadi muslim itu harus terbuka, maju, gagah dan sejajar dengan bangsa lain yg relatif lebih dahulu meraih kemajuan. Hidup menjadi modern dengan tetap berkepribadian muslim.
3. Membangun sistem pendidikan Islam Modern. Pendidikan merupakan ciri penting bahkan melekat dengan gerakan Muhammadiyah. Kepeloporan Muhammadiyah terbukti dalam membangun lembaga lembaga pendidikan Islam yg modern, terpadu atau holistik.
4. Gerakan Al-Ma’uun dan Penolong Kesengsaraan Umum. Muhammadiyah disamping sukses dibidang pendidikan, juga berhasil dalam gerakan pelayanan sosial dan kesehatan. Dalam rentang waktu muncul dan berkembangnya Covid 19, muhammadiyah sampai hari ini yg sangat konsisten dengan penanganan dan penanggulangan covid 19. Bahkan untuk hadir ke ajang muktamar saja panitia mewajibkan seluruh peserta dan penggembira dipastikan telah selesai vaksin boster yg pertama, dan harus menggunakan masker di seluruh ajang muktamar termasuk fi lokasi lokasi yg disiapkan untuk lokasi bazzar dan sebagainya.
5. Membentengi ummat Islam dari berbagai ancaman luar. Terutama ancaman pemurtadan atau perpindahan agama. Dan semua langkah yg dilakukan adalah bersifat antisipatif, elegan serta tidak dengan cars konfrontatif dengan pihak lain.
6. Memodernisasi kehidupan masyarakat. Secara langsung ataupun tidak langsung, muhammadiyah telah melakukan modernisasi sosial dalam jehidupan masyarakat Indonesia.
7. Memelopori kemajuan perempuan Islam ke ruang publik. Melalui gerakan ‘Aisyiyah, berbagai terobosan gerakan perempuan diranah publik patut diapresiatif oleh kaum perempuan bangsa ini. Bahkan satu satunya organisasi perempuan di dunia yg mampu mengelola lembaga pendidikan mulai dari Paud, TK sampai Perguruan Tinggi secara mandiri.
Pasca Muktamar ke 48, nampaknya perlu penajaman penajaman gerakan sebagai sokusi dari berbagai problem solving yg terkembang di tengah masyarakat dan bangsa Indonesia. Dan sudah sa’atnya muhammadiyah terjun ke dalam kehidupan privat masyarakat Indonesia. Muhammadiyah harus menyentuh kebutuhan kebutuhan keluarga ummat, sehingga menjadi sebuah gerakan ekonomi yg solutif ditengah kegalauan masyarakat terhadap berbagai produk barang yg muncul dan beredar. Misalnya, muhammadiyah sudah memproduksi berasMU, mieMU, BakeryMU, AirMU, RendangMU dan sebagainya. Bahkan sampsi keranah sekunder, seperti TransMU (sarana transportasi darat dan laut), kemudian Surya airMU (transportasi udara). Sehingga dajwah yg mencerahkan dan memajukan itu tidak hanya ada arena lembaga pendidikan, masjid, rumah sakit, tetapi sudah maduk kepada kehidupan yg sangat pribadi dari madyarakat dan bangsa ini. والله اعلم
( Batahan, medio desember 2022)