Minggu, 1 Oktober 2023
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
Home Opini

Identitas Muhammadiyah

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
16 Juni 2023
in Opini
A A
0
SHARES
116
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
Identitas Muhammadiyah 
Oleh: A Rosyad Sholeh
Identitas Muhammadiyah adalah ciri-ciri atau sifat-sifat khusus yang dimiliki dan melekat pada Muhammadiyah, yang menunjukkan keunikan Muhammadiyah, dan membedakannya dengan organisasi lain. Ciri-ciri itu merupakan perwujudan dari nilai-nilai yang tumbuh, hidup dan berkembang dalam kehidupan Muhammadiyah.
Ciri-ciri khusus yang berbeda, selain memiliki kesamaan dengan organisasi lain, perlu dibahas dan disosialisasikan untuk dapat memahami dengan baik apa sesungguhnya hakekat Muhammadiyahi itu.
Pembahasan dan sosialisasi identitas Muhammadiyah, menurut Haedar Nashir, bukan dimaksudkan untuk secara berlebihan menonjolkan atau membangga-banggakan keunggulan Muhammadiyah, seraya memposisikan organisasi lain di bawah Muhammadiyah. Juga tidak dimaksudkan untuk menumbuhkan sikap fanatik butaserta memperlebarjarak antara Muhammadiyah dengan organisasi lain, yang menjurus timbulnya perpecahan.
Pembahasan dan sosialisasi identitas Muhammadiyah dimaksudkan untuk lebih mengenal keperibadian dan cirri-ciri Muhammadiyah dibandingkan dengan organisasi lain. Bagi warga, aktivis dan pimpinan Muhammadiyah, pengenalan terhadap identitas Muhammadiuyah ini akan menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan, yang pada gilirannya akan melahirkan komitmen yang tinggi kepada Muhammadiyah.
Pengenalan identitas Muhammadiyah sangat diperlukan, mengingat kondisi internal Muhammadiyah dewasa ini, yang dilihat dari sisi ideologis masih memprihatinkan, disamping secara eksternal Muhammadiyah juga menghadapi berbagai tantangan yang perlu disikapi dengan tepat, sehingga eksistensi dan keberlangsungan Muhammadiyah dapat dipertahankan.
Substansi identitas Muhammadiyah dijumpai dalam berbagai pokok pikiran formal, baik yang bersifat ideologis maupun strategis, seperti Matan Keyakinan dan Cuta-cita Hidup  Muhammadiyah, Keperibadian Muhammadiyah, Khittah Perjuangan Muhammadiyah, Khittah Muhammadiyah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah dan sebagainya. Dari pokok pikiran-pokok pikiran tersebut, Haedar Nashir menyimpukan, bahwa identitas dan karakter Muhammadiyah itu adalah sebagai berikut :
Pertama, Muhammadiyah adalah Gerakan Islam, Dakwah Amar makruf nahi munkar dan tajdid, berasas Islam, bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah, dengan tujuan terwujudnya masyarakat Islam yang sebenam-benarnya.
Kedua, dalam beragama Muhammadiyah selalu memperlihatkan sikap wasathiyah (tengahan) dan tidak ghulul (ekstrim), dengan tetap istiqamah pada prinsip-prinsip Islam yang bersumber pada Al Qur’an dan As Sunnah yang shahihah/maqbulah serta mengembangkan akal pikiran yang sesuai dengan ajaran Islam.
Ketiga, Muhammadiyah memandang  Islam  sebagaai  agama  yang  berkemajuan  (Dinul hadharah) dan mengandung kesatuan yang utuh, menyanginkut aspek-aspek aqidah, ibadah, akhiaq dan mu’amalah dunyawiyah, tanpa meniandang satu aspek lebih penting dari yang lainnya, serta mewujudkannya dalam kehidupan peribadi, keluarga, dan masyarakat melalaui dakwah yang terns menerus.
Keempat, pandangan Muhammadiyah tentang tajdid atau pembaharuan cenderung seimbang antara  pemurnian  (purifikasi)  dan  pembaruan/pengembangan  (modernisasi, dinamisasi).
Kelima, ideologi Gerakan Muhammadiyah mengenepankan penerapan nilai-nilai dan prinsip Islam dalam kehidupan dan lebih berorientasi pada pembentukan masyarakat Islam.
Keenam, Muhammadiyah menampilkan corak Islam yang mengedepankan amaliyah yang terlembaga dan terorganisasi sebagai perwujudan dan keyakinan dan pemahaman Islam dalam Muhammadiyah, sehingga Islam termanifestasikan secara konkrit.
Ketujuh, perjuangan Muhammadiyah lebih memilih jalur dakwah di bidang kemasyaraakatan dan tidak menempuh jalur politik sebagaimana ditempuh oleh partai politik, dengan tetap menjalankan peran-peran kebangsaan.
Kedelapan, Muhammadiyah menerima Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai Negara bangsa, untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu Negara yang adil dan makmur dan diridlai Allah SwT: Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
Kesembilan, dalam memosisikan diri di hadapan Negara/Pemerintah, Muhammadiyah senantiasa mengembangkan sikap amar ma’ruf nahi munkar dalam makna memberikan dukungan pada kebijakan-kebijakan yang positif, sebaliknya melakukan kritik secara bijaksana terhadap kebijakan-kebijakan yang dipandang tidak baik.
Kesepuluh, sejalan dengan Kepribadian Muhammadiyah, dalam memperjuangkan sesuatu lebih mengedepankan sikap toleran, demokratis, damai, cerdas, bekerjasama dengan golongan manapun untuk kebaikan, kuat dalam prinsip tetapi luwes dalam cara, menjauhi konfrontasi apalagi kekerasan.
Terakhir, bergerak melalui sistem organisasi (Persyarikatan) dan tidak bersifat perorangan dengan menjunjung tinggi semangat kolektif kolegial, demokratis, musyawarah, dan ukhuwah. (***)

Bagikan ini:

  • Twitter
  • Facebook
Tags: identitas muhammadiyahrosyad saleh

Dapatkan informasi terupdate dan terkini seputar InfoMu dan jadilah yang pertama

Tidak Setuju
Syaiful Hadi

Syaiful Hadi

Related Posts

Opini

Langkah Mengubah Nasib

26 September 2023
Opini

Merdekakan Pikiran dari Zona Nyaman yang Semerawutan

24 Agustus 2023
Opini

Literasi Rendah, Buku Murah, Ongkir Susah

15 Agustus 2023
Adam Chairivo, penulis
Opini

Kecerdasan Buatan (AI) Dapat Menggantikan Peran Senior dan Alumni IMM

14 Agustus 2023
Opini

Mengembangkan Ranting Berbasis Masjid

13 Agustus 2023
Opini

Jumhur Hidayat, Rocky dan Perjuangan Buruh Tanpa Akhir

10 Agustus 2023

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pemuda Muhammadiyah Aceh, Ikuti UKMK Sawit Go Internasional di Palembang

30 September 2023

Musycab Muhammadiyah dan Aisiyiyah Gunung Meriah dan Cinendang Raya, Aceh Singkil

30 September 2023

Aisiyiyah Padangsidimpuan Gelar Program Bersama di Desa Purwodadi Batunadua

30 September 2023

Hati-hati, Muhammadiyah Bisa Jadi Korban Pengerdilan Politik

30 September 2023

Ketua DPP IMM: Pengelolaan SDA Indonesia Masih Bergantung Asing

30 September 2023

Menjelang Pemilu 2024, Haedar Nashir Tegaskan Kembali Pandangan Muhammadiyah tentang Politik

30 September 2023

Arab Saudi Tetapkan Aturan Baru soal Berpakaian Bagi Wanita selama Umrah

30 September 2023
Infomu

© 2020 infoMU - Media Berkemajuan - Website by webmedan.com

Navigasi

  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi

© 2020 infoMU - Media Berkemajuan - Website by webmedan.com