Medan, InfoMu.co — Teologi Al-Ma’un menjadi spirit gerakan Muhammadiyah. Dengan gerakan al-Maun Muhammadiyah melakukan berbagai aktifitas dan peran dalam membantu kaum dhuafa ( mereka yang dalam situasi kesulitan). Seperti apa gerakan al-Ma’un yang dilakukan Kiai Dahlan di awal berdirinya Muhammadiyah ?, dan seperti apa pula gerakan al-Maun yang persyarikatan Muhammadiyah hari ini?
Sekretaris PW Muhammadiyah Sumatera Utara, Irwan Syahputra MA menjelaskan gerakan al-Ma’un yang dilakukan Muhammadiyah pada awal berdirinya menjadi pondasi yang kokoh gerakan untuk memberika bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Dari gerakan al-Ma’un lahirlah berbagai program kemanusiaan, seperti terbentuknya PKU Muhammadiyah yang memberikan pertolongan kesehatan. Demikian juga gerakan al-Ma’un melahirkan berbagai sekolah, panti asuhan, dlsb.
Ustadz Irwan Syahputra yang dosen pada Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) itu mengatakan gerakan al-Maun menjadi sangat penting bila dikaitkan dengan ibadah ma’bullah. Tafsir surah al-Ma’un dimana dalam setiap ibadah / ritual formal yang kita lakukan belum berterima oleh Allah Swt bila kita belum memberi perhatian, berbagi kepada orang miskin, anak yatim dan mereka sedang dalam kesusahan.
Teologi al-Ma’un juga bermaka tidak hanya sebagai wujud membangun hubungan antar sesame manusia, tapi juga menjaga hubungan antara manusia dengan Allah Swt.
Irwan Syahputra memberi contoh konkrit, pelaksanaan shalat yang menjadi penentu diterima atau tidaknya ibadah-ibadah yang lain masih ‘celaka’ kalua pada gilirannya kita tidak memberi perhatian pada kaum dhuafa. Begitu kerasnya peringatan surah Al-Ma’un.
Untuk itu. Irwan Syahrputra mengingatkan, bahwa spirit al-Maun itu harus ditanamkan dalam setiap jiwa umat Islam, terkhusus kepada warga persyarikatan Muhammadiyah. Untuk itu gerakan al-Maun adalah gerakan yang harus kita tumbuhsuburkan terkhusus bagi kader persyarikatan.
Irwan Syahputra memberi apresiasi kepada Pemuda Muhammadiyah Wilayah Sumatera Utara yang ditengah wabah covid19 dimana banyak orang sedang mengalami kesulitan ekonomi kemudian diluncurkan Warung Al-Ma’un untuk memberi makan mereka yang sedang lapar dan tidak berpunya.
Warung Al-Ma’un direncanakan akan dibuka setiap Jumat dan akan dilakukan secara bergilir di berbagai lokasi dan daerah. Bila hari ini, Warung al-Ma’un dibuka di Medan, tapi Jumat hadapan akan dibuka di beberapa kabupaten dan kota lainnya. ( Syaiful Hadi )