Dimulainya kembali perundingan tidak langsung, yang dilaporkan oleh Al Qahera News TV Mesir, terjadi ketika meningkatnya aksi protes terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di ibu kota Israel.
“Orang-orang ini telah menyerukan kesepakatan untuk memulangkan para tawanan selama lebih dari 175 hari. Mereka mengatakan bahwa kebijakan pemerintah Israel telah gagal,” kata Salhut, melaporkan dari sebuah tempat aksi protes di Tel Aviv di mana ribuan orang, termasuk keluarga para tawanan, berkumpul. Aksi Demonstrasi juga terjadi di dekat kediaman Netanyahu dan di kota-kota lain di Israel.
Seorang pejabat Israel mengatakan bahwa Israel akan mengirim delegasi ke pembicaraan Kairo pada hari Minggu (31/3). Namun seorang pejabat Hamas mengatakan jika kelompoknya akan menunggu kabar dari mediator Kairo mengenai hasil pembicaraan mereka dengan Israel terlebih dahulu.
Salhut menjelaskan bahwa pernyataan dari kantor Netanyahu mengatakan dia telah memberi wewenang kepada tim perunding Israel untuk bertemu dengan mediator di Kairo dan Doha dan telah memberinya mandat untuk bernegosiasi.
“Mediator Amerika Serikat mengatakan mereka tetap optimis bahwa kesepakatan dapat dicapai. Namun masih ada kendala berat dari kedua belah pihak, dan banyak hal yang tidak dapat dinegosiasikan,” lapor koresponden Al Jazeera.
Hamas telah berupaya untuk mempertaruhkan kesepakatan apa pun untuk mengakhiri perang dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.
Namun Israel mengesampingkan hal ini, dengan mengatakan bahwa meskipun ada jeda yang lama dalam pertempuran, perang tidak akan berakhir sampai Hamas dikalahkan.
“Meskipun ada beberapa hal yang sulit, para mediator mengatakan bahwa ini adalah tanda positif bahwa perundingan ini akan dilanjutkan,” kata Salhut. (MI)