Jakarta, InfoMu.co – Ancaman perang baru muncul di jazirah Arab. Bahkan kemungkinan munculnya perang Yom Kippur jilid II kini sebut-sebut.
Mengutip Middle East Monitor (MEMO), Kamis (17/10/2024, hal ini disuarakan media Israel beberapa hari terakhir. Mereka menunjuk Mesir sebagai “biang keladi”.
Mesir dilaporkan telah meningkatkan kekuatan pertahanan udaranya. Tak tanggung-tanggung bantuan dari Rusia telah diterima selain produksi dalam negeri.
Mengutip Middle East Monitor (MEMO), ini merujuk pernyataan Komandan Angkatan Pertahanan Udara Mesir, Mayor Jenderal Yasser El-Tawdi. Ia mengatakan pasukannya kini fokus membuat kejutan tempur.
“Bahwa di era langit terbuka dan informasi dapat diakses melalui satelit, sistem intelijen elektronik atau jaringan informasi global, kuncinya terletak pada kemampuan untuk memaksimalkan kemampuan senjata dan peralatan (militer),” katanya mengutip El-Tawdi.
“Pasukan fokus mencapai kejutan melalui kesiapan tempur yang tinggi,” tambahnya.
“Langkah pertama adalah mendirikan pusat penelitian dan pengembangan teknis dengan bantuan sekelompok perwira pertahanan udara terkemuka,” jelas El-Tawdi.
“Para perwira ini telah mendapatkan pelatihan baik di dalam negeri maupun di luar negeri, dan telah memperoleh gelar akademik tertinggi. Mereka dianggap sebagai landasan sistem modernisasi dan transfer teknologi, seiring upaya mereka untuk memperoleh teknologi yang diperlukan untuk pembuatan sistem pertahanan udara Mesir.”
Menurut media Israel, Ibrani Nziv, pernyataan perwira senior Mesir tersebut mencerminkan tujuan strategis utama tentara Mesir. Yaitu untuk melatih pasukannya dan membawa mereka ke “kesiapan ofensif penuh untuk misi yang mungkin muncul secara tidak terduga”.
Situs tersebut juga menyatakan bahwa pernyataan Tawdi mengindikasikan persiapan untuk kejutan militer strategis yang mirip dengan perang Yom Kippur tahun 1973. Pasukan Mesir akan melakukan latihan besar, yang tiba-tiba berubah menjadi keadaan darurat dengan perintah untuk perang skala penuh.
Perlu diketahui Yom Kippur adalah Hari Penebusan atau Hari Pendamaian (hari grafirat) adalah hari yang dianggap paling suci dalam agama Yahudi. Namun ini juga merujuk perang yang terjadi pada Oktober 51 tahun lalu.
Saat itu Mesir dan Suriah diam-diam menyebrangi Terusan Suez dan Dataran Tinggi Golam menyerang Israel. Tentara Arab menyerbu Israel di kala lengah, membawa kekalahan dan banyak korban jiwa di Negara Zionis.
Alasannya serangan karena Mesir dan Suriah ingin mengambil alih kembali wilayah Semenanjung Sinai dan Dataran Tinggi Golan yang sebelum direbut Israel. Selain itu, ada motif balas dendam juga karena keduanya sempat kalah dalam Perang Enam Hari tahun 1967.
Namun keterlibatan Amerika Serikat (AS) membuat Kairo dan Damaskus kalah. Tapi kemudian negara Arab bertindak dengan embargo minyak. (cnbc-i)