Medan, InfoMu.co – Pernah dengar nama Nenek Nurlina ? Nenek yang berusia 79 tahun muktamirin yang menjadi viral di Muktamar 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Surakarta kemarin. Ya, nenek Nurlina menjadi viral karena pemberitaan media afiliasi Muhammadiyahyang menulis berbagai sisi humanis dari perjalanan nenek nurlina dari Kota Pematang Siantar sampai ke Surakarta.
Setelah berita kehadiran nenek yang sudah empat kali ikut muktamar itu viral, maka si nenek pun mendapatkan undangan khusus untuk hadir di stadion Manahan pada pembukaan muktamar. Tak heran si nenek yang bermarga Tanjung itu pun menjadi uberan banyak jurnalis di Surakarta.
Nenek usia 79 tahun berangkat sendiri ke Surakarta karena ghirahnya ber-Muhammadiyah. Siapa yang tidak kagum. Walau sebenarnya, Nenek Nurlina ini awalnya hendak bergabung dengan rombongan dari Muhammadiyah Kota Pematang Siantar, nama kemudian ia melapor ingin berangkat lebih awal karena ingin singgah di rumah anaknya di Jakarta. ” Dari Jakarta, ia melanjutkan perjalanan ke Surakarta, kemudian bersua dengan rombongan. Di Surakarta, nenek Nurlina modok di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta, lokasi penampungan untuk penggembira.
Empat kali muktamar yang dihadiri nenek Nurlina ini adalah, Muktamar di Aceh (1995) Muktamar di Jakarta (2000), Muktamar di Yoqjakarta (2010) dan Muktamar di Surakarta (2022). Nenek Nurlina cuma absen saat Muktamar di Makasar pada tahun 2015 lalu.
Berita kehadiran nenek Nurlina ke Surakarta yang viral itu terdengar oleh Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani yang kemudian empati dengan ghirah yang dicontohnya nenek Nurlina. Rektor pun melalui Wakil Rektor III Dr. Rudianto menyerahkan tali asih sebesar Rp 5 juta kepada nenek Nurlina sebagai pengganti tiketnya untuk pulang dengan pesawat udara plus pengganti uang sakunya.
Prof. Dr. Agussani mengatakan, nenek Nurlina telah memberi contoh kepada generasi muda Muhammadiyah/ Aisyiyah bagaimana ghirah persyarikatan itu.
Tali asih yang diberikan Rektor UMSU itu tentu saja disambut sukacita. Nenek Nurlina menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian rektor padanya. (Syaifulh)