Boleh dikatakan, China berbahagia telah keluar dari hantu #Covid-19, dimana saat ini banyak negara lain yang hampir putus asa menghadapi wabah ini.
China yang Komunis, tapi melaksanakan ajaran Islam dengan baik dalam menghadapi wabah ini dengan prinsip utama:
إِذَا سَمِعْتُمْ بِالطَّاعُونِ بِأَرْضٍ فَلاَ تَدْخُلُوهَا، وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلاَ تَخْرُجُوا مِنْهَا
Artinya: “Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu.” (HR Bukhari).
China melakukan prinsip dasar itu:
“Mengunci daerah Wuhan, tidak boleh ada yg masuk, dan tidak boleh ada yang keluar, kecuali keperluan penting”
2. Rasulullah juga memerintahkan penduduk di daerah wabah untuk berdiam diri di rumah;
عن عائشة زوج النبي صلى الله عليه وسلم أنها أخبرتنا أنها سألت رسول الله صلى الله عليه وسلم عن الطاعون فأخبرها نبي الله صلى الله عليه وسلم أنه كان عذابا يبعثه الله على من يشاء فجعله الله رحمة للمؤمنين فليس من عبد يقع الطاعون فيمكث في بلده صابرا يعلم أنه لن يصيبه إلا ما كتب الله له إلا كان له مثل أجر الشهيد
China melaksanakan hadits yang ke 2 ini dengan sangat ketat
“Melarang / mengunci penduduknya dirumah, bahkan memasang palang besi di apartement, dan mengambil mereka yg terinfeksi untuk dirawat diruang Isolasi besar2an, dengan membangun dua RS lapangan, sehingga yg terinfeksi terpantau kesehatannya, dan mencegah penyebaran lebih lanjut”
Apa hasilnya??
1. China dalam waktu 3 bulan berhasil mengatasi wabah ini, paling tinggi kasus baru mereka hanya 3.844/hari, selanjutnya menurun dengan cepat selama 5 bulan terakhir /jarang sekali melewati angka 2 digit.
2. Angka kematian mereka
Paling tinggi hanya 150/ hari, kemudian selama 5 bulan terakhir ini, hanya terdapat 2 kematian saja….coba bayangkan, bahkan sejak bulan Mai tidak ada lagi kematian akibat infeksi Covid-19
Tidak seperti di Indonesia dan banyak negara lainnya saat ini
1. Tidak satu komando
2. Banyaknya disinformasi
3. Ada tenaga kesehatan bahkan dokter sekalipun yg menganggap enteng Covid-19, ini dengan bermacam macam argumentasinya.
Entahlah… sudah lebih 6 bulan kita berjalan dalam gua kegelapan, berharap mulai terlihat secercah sinar nampak didalam terowongan panjang dan gelap ini. ( Safrin Octora)