Ayo Investasi Saham
Oleh : Safrin Octora
Judul Buku : Saham Syariah Kelas Pemula
Pengarang : Mang Amsi
Penerbit : Elex Media Komputindo
Tahun : 2020
“Yuk, investasi saham”, ajak saya ke beberapa teman ketika kami berdiskusi soal peluang investasi.
“Jangan, ach. Riba”, jawab seorang teman yang memiliki investasi di bidang tanah.
“Dosa, tuch”, kata teman yang lain, yang punya investasi di bidang emas.
Jawaban itulah yang sering terdengar dari kawan-kawan dalam diskusi-diskusi tentang peluang investasi. Itu juga yang saya rasakan ketika akan berinvestasi di industri modern, melalui pembelian saham. Maju mundur untuk berinvestasi saham terus terjadi pada diri saya.
Namun semangat itu kembali muncul, ketika membaca buku ini. Ditulis secara sederhana dan enak dibaca, Mang Amsi – seorang guru Man di pedalaman Cianjur – mencoba untuk menjelaskan aspek investasi dari berbagai segi, dengan tidak melupakan aspek dari sisi akidah agama Islam, sehingga ummat Islam dapat memilih saham sebagai sarana investasi, selain jenis investasi konvensional lain.
Terbagi atas 5 (lima) bab, bab 1 buku Saham Syariah Kelas Pemula diawali dengan kisah Nabi Yusuf sebagai inspirasi awal untuk menjelaskan aspek penting investasi dalam kehidupan seseorang. Suatu hari seorang raja Mesir bermimpi ada 7 (tujuh) ekor lembu kurus memakan 7 (ekor) lembu gemuk. Ingin tahu arti mipi itu, sang raja bertanya kepada Yusuf yang masih di penjara. Yusuf lalu menjelaskan bahwa Mesir akan mengalami masa subur selama 7 (tujuh) tahun dan paceklik juga 7 (tujuh) tahun. Untuk itu agar terhindar dari penderitaan di masa paceklik, Nabi Yusuf menyarankan agar rakyat Mesir menyimpan hasil panen yang diperoleh di masa subur. Saran itu diikuti rakyat Mesir. Sehingga ketika 7 (tujuh) tahun berikut paceklik, rakyat Mesir terhindar dari penderitaan panjang. Saran yang disampaikan Nabi Yusuf itu adalah salah satu jenis investasi. Investasi adalah bahasa lain dari kata menyimpan sejumlah dana, ataupun barang tertentu yang dapat dipakai kembali ketika seseorang mengalami kesulitan keuangan.
Bertitik-tolak dari kisah Nabi Yusuf tersebut, investasi ketika seseorang itu sedang kelapangan dalam hal ekonomi itu perlu dilakukan. Mengutip beberapa kandungan Al-Quran, penulis buku ini mencoba untuk menjelaskan aspek penting memiliki investasi. Salah satu isi Al-Quran yang dikutip penulis adalah surah Annisa ayat 9, yang menjelaskan tentang pentingnya kita memiliki generasi yang kuat daripada meninggalkan generasi yang lemah. Untuk memperkuat keberadaan surah Annisa ayat 9 tersebut, penulis buku ini mengutip hadis Bukhari & Muslim yang bunyinya “meninggalkan ahli waris yang berkecukupan itu lebih baik, daripada meninggalkan ahli waris yang kekurangan bahkan meminta-minta”. Agar bisa memiliki generasi berkecukupan, menurut penulis buku ini ialah melalui investasi.
Investasi itu bermacam macam jenisnya. Salah satu yang disarankan penulis buku ini adalah melalui pembelian saham di Pasar Modal yang dikelola oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Yang menjadi persoalan masih banyak ummat Islam yang ragu untuk berinvestasi saham.
Untuk menjawa keraguan itu, pada Bab – 2, Mang Amsi – penulis buku ini – menjelaskan aspek halal-haram berinvestasi dengan membeli saham yang dijual di Pasar Modal. Dengan judul Polemik Saham Syariah, penulis buku ini menjelaskan dengan mengkaji 116 fatwa dari Dewan Syariah Nasional (DSN) – lembaga yang ada di bawah Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengkaji masalah ekonomi Islam sejak tahun 2000-2017. Hasil kajian tersebut, penulis melihat bahwa 14 % dari seratusan fatwa itu terkait Pasar Modal Syariah. Salah satu fatwa yang paling populer adalah Fatwa No. 80 Tahun 2011, yang menyatakan bahwa meknisme perdagangan efek bersifat ekuitas di pasar regular sesuai dengan prinsip syariah. Artinya membeli saham dari perusahaan yang bergerak pada pembuatan produk yang tidak dilarang agama, adalah halal.
Bertitik-tolak dari Fatwa DSN MUI tersebut, pada Bab – 3, penulis buku ini mengajak ummat Islam untuk melakukan investasi dengan membeli saham. Dengan judul Yuk Dagang Saham Syariah, bab ini menjelaskan mekanisme berinvestasi di Pasar Modal. Penjelasan itu sejak dari proses pendaftaran untuk bisa membeli saham, hingga bagaimana mekanisme membeli dan menjual saham. Penjelasannya yang sederhana dan mudah difahami, sehingga orang yang awam sama sekali dengan saham dapat segera memahaminya.
Sementara itu pada Bab – 4 dengan sub judul Memilah Saham Syariah Pilihan, penulis buku ini mengenalkan konsep FATAMMA sebagai model dalam memilih saham syariah. Fatamma adalah singkatan dari Fundamental Analysis, Technical Analysis, dan Money Management.
Fundamental analysis adalah suatu proses untuk memilih saham suatu perusahaan dengan melakukan analisis terhadap aspek ekonomi, industri dan analisis perusahaan. Artinya ketika seorang akan membeli sebuah saham, maka dia harus memperhatikan aspek ekonomi negara, lalu keterhubungan dengan perkembangan industri dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan penjual saham, serta kondisi keberadaan perusahaan itu sendiri.
Technical Analysis adalah kemampuan memprediksi harga saham dengan cara mempelajari data pasar yang lampau, terutama pergerakan harga dan volume.
Sedangkan money management adalah kemampuan seorang untuk mengelola dananya dengan baik dan terjaga sehingga investasi yang dilakukan dengan membeli saham bisa mendapatkan keuntungan.
Sedangkan pada Bab – 5, dengan sub judul Follow The Giant, penulis buku ini menyarakan pemain saham kelas pemula untuk mengikuti prilaku pemain pemain saham kelas raksasa (the giant). Biasanya kata penulis, pilihan dari para pemain saham raksasa itu berpeluang untuk mendapatkan keuntungan (capital gain).
Di akhir buku ini penulis melampirkan Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN MUI) No. 80 Tahun 2011 tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek. Lampiran ini adalah upaya untuk menggambarkan aspek saham dalam pandangan Islam.
Jadi kalau Anda, masih ragu untuk berinvestasi saham, bacalah buku ini lebih seksama. Sehingga Anda dapat memutuskan apakah ikut berinvestasi saham di Pasar Modal atau memilih investasi konvensional lain seperti yang selama ini telah dilakukan.
Selamat Membaca dan Berinvestasi