Medan, infoMu-co – Pimpinan Wilayah Aisyyah Sumatera Utara melakukan Gerakan Perempuan Mengaji. Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Sumatera Utara kali ini , dilaksanakan pada hari Ahad, 20 Zulqaidah 1441 H/12 Juli 2020. Pengajian ini dilaksanakan secara virtual, yang diikuti oleh anggota Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Sumatera Utara bersama dengan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah se-Sumatera Utara.
Adapun pengajian ini disusun secara terjadwal sampai dengan menjelang Muktamar ‘Aisyiyah yang akan datang. Acara pengajian ini diawali kata pengantar ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Sumatera Utara Hj. Elynita.
Pengajian “Gerakan Perempuan Mengaji” ini merupakan putaran kedua setelah Ramadhan 1441 H. Adapun sebagai pelaksana pengajian ini diamanahkan kepada Majelis Tabligh. Sebagai narasumber dalam pengajian ini adalah Arika Peranginangin, S.Ag. (Sekretaris Majelis Tabligh) dan Ina Zainah Nasution, S.Sos.I, M.Pd.I. (Devisi Pembinaan Muballighat).
Materi pengajiaan yang disampaikan dan didiskusikan kali ini adalah “Berbagi Bukan Karena Kaya (Tinjauan PHIWM dan Kepribadian Muhammadiyah)”. yang disampaikan Arika Peranginangin bahwa berbagi dan menolong sesama merupakan hal yang penting yang harus terus kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kata Arika , karena sifat tersebut sudah dikenal dan ditanamkan oleh pendiri Muhammadiyah KH.Ahmad Dahlan kepada murid-muridnya, yang kita kenal sekarang dengan istilah Teologi Al-Maun.
Hal inilah menjadi terpatri dan tertanam dalam diri anggota Muhammadiyah/’Aisyiyah sehingga selalu bahu-membahu dalam menolong sesama setiap ada kesulitan. Hal ini sudah menjadi sifat Muhammadiyah/’Aisyiyah. Sifat Muhammadiyah/’Aisyiyah dalam ta’wun ini tertulis di dalam Kepribadian Muhammadiyah.
Sementara itu, Ina Zainah menyampaikan materi materi “Berbagi Bukan Karena Kaya (Tinjauan PHIWM), Beliau menyampaikan bahwa sangat penting kita mengimplementasikan Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah, terutama dalam hal kehidupan keluarga sebagai sarana pembiasaan dan mendidik anggota keluarga untuk saling berbagi.
Misalnya, di sebuah keluarga menyediakan kotak/kaleng infak sebagai upaya pembiasaan berinfak. Dalam kehidupan bermasyarakat/sosial bahwa anggota Muhammadiyah harus peduli, peduli tetangga, sebagai wujud dari kehormatan manusia, memupuk rasa persudaraan,jiwa toleransi.
Hal tersebut merupakan implementasi dari QS. Ali Imran ayat 134. (Menolong menginfakkan harta Ketika dalam keadaan lapang dan sempit). ( rasta )