Gaza, InfoMU.co – Bombardir Israel ke Jalur Gaza tak kunjung henti. Israel pun bersiap untuk melancarkan serangan darat secara besar-besaran.
“Ada sejumlah alasan. Pertama akan sangat sulit untuk bertempur di daerah padat penduduk, dan butuh upaya keras. Banyak tembakan, dan Anda akan kehilangan banyak tentara,” ujarnya kepada Aljazirah, Jumat.
Sehingga menurutnya, keputusan untuk menunda penyerangan merupakan kepetingan buat Israel sepanjang mereka bisa mengisolasi Hamas menggunakan strategi kanalisasi.
Sementara itu, politikus Hamas Ezzat el-Reshiq meyakinkan bahwa Brigadir al-Qasam telah siap mengusir para penjajah yang hendak menyerang Gaza. Mereka siap mengeluarkan kekuatan penuh melawan serangan darat Israel.
“Netanyahu dan tentara mereka tidak mampu mencapai tujuan militer yang mereka inginkan,” ujarnya.
Ia menegaskan, langkah Israel membombardir Gaza dan mematikan telekomunikasi serta jaringan internet hingga menghentkan pasoan medis merupakan kejahatan.
Aksi bombardir Israel ke Jalur Gaza terus berlangsung. Israel melancarkan serangan membabi buta tanpa kenal apakah sipil atau para pejuang hamas.
Laporan Aljazirah dari jalur Gaza pada Jumat (27/10/2023) malam, menggambarkan kepanikan warga di utara Jalur Gaza. Mereka panik karena semua komunikasi terputus. Israel mengintensifkan serangannya.
“Merea biasanya saling mengabarkan kondisi satu sama lain saat serangan udara Israel. Mereka sangat khawatir dengan kerabt yang mereka cintai.”
Aljazirah menggambarkan bagaimana orang yang saling bantu satu sama lain, dengan bahu mereka membawa korban ledakan ke rumah sakit. Hal itu dilakukan karena mereka tidak bisa berkomunikasi dengan rumah sakit.
Lebih dari 7.000 warga Palestina dilaporkan meninggal sejak serangan Israel pada 7 Oktober. Korban yang wafat termasuk 2.913 anak kecil. (rep)