Medan, infoMu.co – Jumlah korban covid yang terkonfirmasi positif dan jumlah yang meninggal dunia setiap hari terus meningkat. Angka yang dirilis secara resmi menimbulkan kekuatiran banyak pihak wabah ini bisa tak terkendali sehingga perlu diambil langkah antisipatif.
Dalam perang terhadap Covid19 Kota Medan memiliki Peraturan Walikota No.27 Tahun 2020 yang mengatur tentang pelaksanaan adaptasi kehidupan baru untuk menghadapi wabah Covid19. Namun demikian setelah melihat perkembangan terakhir angka korban terkonfirmasi dan jumlah korban yang meninggal dunia terus bertambah, sudah saatnya Perwal No.27 Tahun 2020 itu direvisi.
Perubahan Perwal No.27 Tahun 2020 itu dibahas pada evaluasi itu dijelaskan oleh Kepala BPBD Kota Medan, Arjuna Sembiring. Perubahan Perwal terutama akan dilakukan terhadap penerapan sangsi atas pelanggaran protokol kesehatan yang dinilai masih jauh dari dipatuhi.
Kondisi ril ditengah masyarakat adalah protokol kesehatan masih dianggap abai. Masih banyak kerumunan yang terjadi dan bahkan banyak diantara mereka yang tidak memakai masker.
Tiga Orang Meninggal Setiap Hari
Sementara itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Medan mencatat dalam kurun waktu satu bulan terakhir jumlah pasien positif virus corona atau covid-19 yang meninggal dunia mencapai 88 orang.
“Dalam satu hari rata-rata yang meninggal sebanyak 3 orang,” ujar Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 Kota Medan Edwin Effendi.
Berdasarkan data yang dilansir Gugus Tugas, jumlah kasus positif covid-19 pada 17 Juli 2020 sebanyak 1.744 yang kemudian mengalami peningkatan menjadi sebesar 3.321. Sedangkan korban yang meninggal pada 17 Juli sebanyak 89 orang, kemudian mengalami peningkatan sebanyak 177 pada 17 Agustus.
Dari data tersebut, jumlah peningkatan kasus positif covid-19 yang terkonfirmasi dalam sebulan ini sebanyak 1.577 kasus, sedangkan jumlah yang meninggal dunia sebanyak 88 orang.
“Dalam sebulan ini, terhitung mulai 17 Juli sampai 17 Agustus, terjadi jumlah peningkatan konfirmasi di Kota Medan dengan rata-rata sebanyak 52 kasus per-hari,” imbuhnya.
Edwin mengatakan, peningkatan yang relatif tinggi ini perlu menjadi perhatian semua pihak, termasuk masyarakat. (*)