Selasa, 31 Januari 2023
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Infomu
mccc sumut
  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
Home MCCC Sumut

Pandemi Belum Mereda, Muhammadiyah Ajak Masyarakat Menahan Diri

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
27 April 2022
in MCCC Sumut
A A
Haedar Nashir

Haedar Nashir

0
SHARES
62
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Yogyakarta, InfoMu.co – Jelang Idul Fitri saat ini diberitakan pusat-pusat pembelanjaan membludak dengan pengunjung. Di kala normal pemandangan massal seperti itu lumrah dan menjadi ciri khas masyarakat di negeri ini ketika menyambut Hari Raya tersebut. Hal serupa terjadi ketika Natal dan Tahun Baru.

Namun menjadi tidak normal dan mengkhawatirkan karena saat ini pandemi Covid-19 belum juga reda. Kasus India yang mengalami gelombang besar corona fase kedua bahkan menjadi kecemasan dunia, sampai banyak negara menutup kunjungan dari negeri Asia Selatan tersebut. Malaysia menyusul lonjakan Covid-19 yang tinggi. Apalagi dengan informasi adanya Covid-19 varian baru. Bila penularan Covid-19 meningkat lagi, baik di dunia maupun di Indonesia, maka akan semakin berat beban kehidupan yang harus ditanggung bersama. Kondisi ini perlu menjadi peringatan serius semua pihak, termasuk warga masyarakat di negeri ini.

Harap diingat, setahun wabah Covid-19 dampaknya sangat luas, tidak kecuali dampak ekonomi. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data jumlah penduduk miskin pada September 2020 sebesar 27,55 juta orang.

Setahun pandemi yang berjalan, orang miskin di Indonesia bertambah 2,76 juta. Bagaimana mengatasi penambahan jumlah kemiskinan tersebut, tentu bukan masalah sederhana.

“Betapa berat beban hidup saudara-saudara sebangsa yang mengalami derita hidup serba berkekurangan dan keterbatasan, hanya untuk memperoleh sesuap nasi setiap hari pun sungguh berat, meski mendapat bantuan sosial,” tutur Haedar Nashir Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Kamis (6/5).

Haedar mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berempati dan peduli pada saudara-saudara sebangsa yang terpapar Covid-19 dengan kondisi psikologisnya. Apalagi bagi yang meninggal dan keluarga yang kehilangan orang-orang tercinta, sungguh berat tak dapat dibayangkan beban musibahnya.

“Demikian pula beban para dokter, tenaga kesehatan, sukarelawan, dan pengelola rumah sakit yang harus bertugas ekstra keras di garda depan sekaligus menjadi benteng terakhir melawan pandemi yang dahsyat ini. Pernahkah terpikir, betapa di antara kita tidak terasa sudah kehilangan orang-orang terdekat yang tidak dapat berjumpa lagi karena menghadap Tuhan terkait wabah Covid-19 ini?,” ucap Haedar.

Haedar juga mengimbau bahwa bagi kaum muslim penting menunjukkan suri teladan atau uswah hasanah. Puasa Ramadhan bagi setiap muslim dapat dijadikan jalan ruhani pengendalian diri, antara lain tetap waspada dengan wabah Covid-19 dengan tetap mengikuti protokol kesehatan. Menyongsong Idul Fitri boleh dijalani dengan kegembiraan.

“Tetapi jangan berlebihan dengan belanja dan aktivitas lainnya yang melampaui kemestian, apalagi dengan berkerumun. Idul Fitri harus tetap dijalani sebagai satu rangkaian dengan puasa Ramadan. Lebih-lebih situasi pandemi yang belum reda. Kedepankan kesahajaan, jauhi keberlebihan karena Allah tidak menyukai hamba-hamba yang melampaui batas (QS Al-Maidah: 87). Ingat banyak saudara kita yang kekurangan dan terdampak pandemi. Selaku insan beriman mesti menunjukkan sikap empati, simpati, dan peduli sebagai wujud ihsan dan kesalehan,” imbuh Haedar.

Kegiatan ibadah yang melibatkan kerumunan juga sebaiknya dihindari dan ditempuh cara yang juga dibolehkan syariat Islam di kala darurat. Jangan merasa aman dan terbebas dari pandemi. Kaum muslim dapat menjadi uswah hasanah dalam keadaan normal lebih-lebih di kala darurat. Jauhi sikap ananiyah (egois) dan ghuluw (ekstrem) dalam beragama dan menyambut Lebaran. Shalat sunnah Idul Fitri pun perlu superhati-hati, kalau tidak memungkinkan sebaiknya dilakukan sangat terbatas di sekitar lingkungan atau di rumah tanpa melibatkan jamaah yang banyak.

“Sabda Nabi, jauhi hal yang darurat dan yang menimbulkan kedaruratan bagi orang lain. Allah mengingatkan dalam Al-Quran, jangan menjatuhkan dirimu pada kebinasaan atau kehancuran (QS Al-Baqarah: 195). Bersamaan dengan itu, Allah menghendaki kemudahan dan tidak menghendaki kesulitan dalam beragama (QS Al-Baqarah: 185),” jelas Haedar.

Pemerintah telah melarang mudik. Haedar meminta sebaiknya semua mengikutinya demi mencegah wabah dan mengatasi pandemi agar tidak bertambah luas. Memang berat meninggalkan tradisi mudik yang memiliki manfaat positif bagi persaudaraan di tempat asal. Tetapi karena situasi pandemi maka akan lebih maslahat bila semua pihak bersikap seksama.

“Sikap seksama bukanlah takut dan paranoid, tetapi bagian dari ikhtiar mengatasi pandemi. Kita juga berharap pemerintah membatasi kegiatan wisata dan pusat keramaian lainnya agar konsisten. Apalah artinya mudik dilarang kalau pusat-pusat keramaian publik dilonggarkan,” tegas Haedar.

Mencerah dan menahan diri dari segala bentuk kerumunan dan keadaan yang membuat mudarat tentu harus diutamakan bagi setiap warga bangsa yang baik dan bertanggungjawab. Lebih-lebih bagi muslim yang berpuasa dan berhasil dengan puasanya dalam pengendalian diri. (SM)

Bagikan ini:

  • Twitter
  • Facebook
Tags: menahan diripandemi covid19

Dapatkan informasi terupdate dan terkini seputar InfoMu dan jadilah yang pertama

Tidak Setuju
Syaiful Hadi

Syaiful Hadi

Related Posts

Kesehatan

24 Negara Alami Kenaikan Kasus Positif Covid19, Termasuk Indonesia

28 Oktober 2022
Kesehatan

Dinkes Sumut minta warga perketat prokes cegah COVID-19 varian XBB

25 Oktober 2022
MCCC Sumut

32.024 Nakes di Sumut Sudah Divaksinasi Dosis Keempat

14 Oktober 2022
Kesehatan

Sumut diprediksi alami peningkatan kasus COVID-19 pada Agustus

27 Juli 2022
Kesehatan

Dinkes Sumut minta masyarakat perketat penerapan prokes di ruang publik

17 Juli 2022
MCCC Sumut

Syarat Naik Pesawat Terbaru Semua Maskapai, Juli 2022

15 Juli 2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Salan Marpaung Ketia Fokal IMM Sumatera Utara

Kolom Sahlan Marpaung: Catatan Kecil untuk Musywil ke-13 Muhammadiyah

30 Januari 2023

Berkeliling Aqsho, Melihat Jejak Sejarah Islam dan Perjuangan Palestina Membaskan Tanah Suci

30 Januari 2023

Urgensi Kader Ulama dan Zu’ama dalam Menjaga Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam

30 Januari 2023

Kiai Cholil: OKI Harus Lebih Lantang Lagi Sikapi Kasus Pembakaran Alquran

30 Januari 2023

Pemkot Medan terus pantau penanganan stunting di kelurahan

30 Januari 2023

Semangat Wal’ashri, Ajaran Kiai Dahlan yang Sering Dilupakan

30 Januari 2023

Sekretaris PPM Muhammad Izzul Muslimin Hadiri Hari Bermuhammadiyah Deli Serdang

30 Januari 2023
Infomu

© 2020 infoMU - Media Berkemajuan - Website by webmedan.com

Navigasi

  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi

© 2020 infoMU - Media Berkemajuan - Website by webmedan.com