Medan, infoMu.co – Muhammadiyah memaknai kurban pada Iduladha di masa pandemi kali ini bukan hanya sekadar ritual ibadah semata saja, tetapi juga dimaknai jauh lebih dalam sebagai pemberdayaan ekonomi masyarakat di masa pandemi.
Lazismu melalui dukungan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan MCCC mengangkat tema hari raya kurban ini sebagai kurban untuk ketahanan pangan.
Badan Pengurus LazisMu Bidang Penghimpunan dan Kerjasama, Rizaldi Kurniawan menyampaikan Iduladha kali ini memang harus dimaknai jauh lebih mendalam di luar makna sebatas ritual ibadah dan menyembelih hewan Kurban.
Dalam hal ini LazisMu mendorong kepada ritual berkemajuan dengan menjadikan kurban sebagai roda ekonomi dan ketahanan pangan.
Beberapa program dicanangkan untuk mendukung ekonomi masyarakat seperti pemberdayaan peternak.
“LazisMu menganggap bahwa dimensi ibadah kurban bukan hanya ibadah ritual pada hari H pemotongan tapi juga ada potensi dimensi ekonomi yang menyangkut pada pemberdayaan peternak” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/7/2020).
Sementara itu, Zainul Muslimin selaku Koordinator Kurban LazisMu Nasional mengatakan sudah empat tahun Muhammadiyah menjalankan kurban dengan bekerja sama untuk memberdayakan peternak dalam menghasilkan bibit – bibit hewan kurban yang kemudian akan diolah menjadi produk makanan kemasan siap saji.
Produk kemasan ini diinisiasi dalam rangka agar masyarakat dapat merasakan daging kurban secara merata dan berkelanjutan tidak hanya pada momen Iduladha saja, apalagi di masa pandemi ini tentu makanan siap saji akan sangat mempermudah masyakarat yang sedang dihimpit oleh ekonomi.
“Tahun pertama kita punya pengalaman memproses hewan kurban setengah milyar dan tahun kedua melonjak 1,8 milyar dan tahun ketiga 2,2 milyar dan di tahun itu kita targetkan nilai uang yang dititipkan LazisMu untuk program – program ini sebesar 7,5 milyar,” kata dia.
Program pemberdayaan peternak tersebut bekerja sama dengan banyak pihak sehingga roda ekonomi terdorong dari berbagai bidang pekerja.