Malang, InfoMu.co – Jarang atau mungkin lupa dilakukan bahkan oleh warga Muhammadiyah, yaitu bersyukur kepada Allah SWT karena telah memilihkan tempat baginya di Persyarikatan Muhammadiyah.
Berada di dalam organisasi ini, imbuhnya, memberikan energi untuk tetap dan siap bergerak memajukan. Bahkan sampai usia yang ke 115 tahun dalam hitungan hijriyah, Muhammadiyah tidak menunjukkan tanda-tanda kelelahan untuk memajukan.
Catatan lain atas kesyukuran bisa ditempatkan di Persyarikatan Muhammadiyah adalah keberhasilan dalam dunia pendidikan. Keberhasilan tersebut tidak klaim sepihak, sebab pernyataan itu disampaikan oleh Robert W. Hefner.
Dalam Pengajian Persyarikatan Muhammadiyah pada Senin (25/3) yang diadakan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sayuti mengajak kilas balik terkait dengan inspirasi Kiai Dahlan dalam mendirikan Muhammadiyah.
Sayuti menerangkan, meski Kiai Dahlan terinspirasi oleh Rasyid Ridho dan Jamaluddin Al Afghani, namun gerakan yang dilakukan oleh Muhammadiyah itu genuin atau tidak sama persis dengan sumber inspirasinya.
“Tapi Jamaluddin Al Afghani, Rasyid Ridho tidak meninggalkan universitas, tidak meninggalkan rumah sakit, tidak meninggalkan sekolahan,” tutur Sayuti.
Kesyukuran telah ditempatkan di Muhammadiyah bisa dibuktikan dengan berbagai cara, salah satunya dengan mempertahankan gerakan organisasi dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) untuk menjadi yang berkemajuan.
Sayuti menambahkan, persyarikatan dan AUM harus tetap sehat, efektif, dan efisien meski telah menjadi organisasi yang besar. Oleh karena itu diperlukan strategi baru, kultur baru, dan cara-cara baru yang inovatif bagi gerakan Persyarikatan Muhammadiyah ini. (muhammadiyah.or.id)