Medan, InfoMu.co – Ketua Majelis Pendayagunaan Wakaf (MPW) PP Muhammadiyah Dr. Amirsyah Tambunan menjelaskan bahwa majelis MPW telah melakukan registrasi 40 persen data aset persyarikatan. Penjelasan itu disampaikan Raapat Kerja Nasional (Rakernas) Dikdasmen, belum lama ini.
Dr. Amirsyah Tambunan Ketua Majelis Pendayagunaan Wakaf (MPW) PP Muhammadiyah menyampaikan materi dengan tema: Tata Kelola Wakaf secara Digital. Amirsyah Tambunan berharap mendapat dukungan dari Perguruan Mujammadiyah seluruh Indonesia yang hingga saat ini lebih dari dua pertiga perguruan Muhammadiyah bersumber dari wakaf dari TK hingga Perguruan Tinggi.
Saat ini MPW PP telah berhasil mengimput data lebih dari 40 persen tanah Persyarikatan Muhammadiyah yang bersumber dari wakaf, selebihnya hibah dan pembelian tanah masuk dalam data Sistem Manajemen Aset Muhammadiyah (SIMAM).
Untuk itu, harap Amirsyah Tambunan, ke depan majelis Dikdasmen dapat mendorong agar dapat berkolaborasi guna mendayagunakan wakaf melalui KISS (Konsisten, Inovatif, Singkron, Sinergi) dengan Majelis terkait seperti Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Majelis Lingkungan Hidup, Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwista, LazisMU, Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah dan Pendidikan non-Formal (Dikdasmen PNF) PP Muhammadiyah.
Kedepan sumber pembiayaan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) melalui wakaf uang atau wakaf melalui uang penting dilakukan seperti skema chas wakaf link deposito (CWLD) dan chas wakaf link sukuk (CWLS).
Dalam kesempatan penutupan rakernas itu, Ketua Dikdasmen Didik Suhardi, P.hD mengatakan bahwa tema sinergitas antar Majelis untuk Meneguhkan Visi, Mengembangkan Kolaborasi, dan Menghadirkan Transformasi.”
Rakernas resmi ditutup sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti, M.Ed., Ph.D pada 30/7/23 di Ballroom SM Tower and Convention Yogyakarta. Ia berharap sinergi pada Majelis terkait dapat terwujud untuk meningkatkan KPI (Key Performance Indicator) atau disebut juga Indikator kinerja sebagai tolak ukur untuk menunjukkan kinerja organisasi mencapai tujuan.
Lebih lanjut Didik mengatakan bahwa Rakornas ini telah berhasil menetapkan sejumlah keputusan diantaranya berupa Deklarasi Jogjakarta untuk meningkatkan kualitas pendidikan Muhammadiyah dalam semua aspek diantaranya pendidikan Al Islam dan Ke Muhammadiyah, bahasa Arab (Ismuba) menjadi salah satu ciri khusus pendidikan Muhammadiyah pungkasnya. (***)