Yogyakarta, InfoMu.co – Muktamar ke-48 Muhammadiyah menghasilkan kepemimpinan baru untuk periode 2022-2027. Muktamar ini menghasilkan sejarah baru, yaitu terpilihnya Prof. Irwan Akib, sebagai representasi Indonesia Timur.
Kiprah kader Muhammadiyah dari Indonesia Timur ber-NBM 613949 sejak 1988 ini dalam karir akademik terbilang moncer, pasalnya Prof. Irwan ketika menahkodai Unismuh Makassar periode 2005-2008 dan 2008-20121, berhasil membawah Unismuh menjelma menjadi universitas yang disegani di kawasan timur. Legacy tersebut masih dirasakan hingga saat ini.
Di awal masa bakti sebagai rektor, mahasiswa Unismuh Makassar tidak lebih dari 10.000 orang. Dengan kerja kolaboratif, dan perubahan pola pikir, serta memperkuat tujuan adanya Perguruan Tinggi Muhammadiyah, Prof. Irwan Akib beserta civitas akademika berhasil menambah kepercayaan masyarakat ke Unismuh. Alhasil, TA 2010/2022 jumlah mahasiswa meningkat menjadi 33.366 orang.
Dikutip dari berbagai sumber, perjalanan karir akademik putra dari Muhammad Akib Tahang dan Hamijah ini tidaklah mulus. Semasa duduk di bangku sekolah menengah pertama dan atas, Irwan Akib muda melakukan banyak pekerjaan untuk menambal kekurangan biaya pendidikannya.
Pagi hari membantu neneknya mendorong gerobak pakaian untuk dijual di pasar di sekitar tempat tinggalnya. Setelah menamatkan pendidikan dari SMA Negeri 159 Ujung Pandang, Irwan Akib melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Pendidikan Matematika, IKIP Ujung Pandang.
Selama masa studi pada jenjang S1 ini, dirinya aktif di Organisasi Otonom (Ortom) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan BEM, sekaligus nyambi sebagai asisten dosen, serta mengajar di SMA Muhammadiyah dan SMA PGRI di Sungguminasa. Hal itu tidak lain ia lakukan untuk menyambung hidup dan membiayai pendidikannya.
Takdir berkata lain, sempat maju-mundur untuk melanjutkan studi pada strata 1, namun kemudian menempuhnya dan lulus, Irwan Akib meniti karir akademiknya dengan melanjutkan pendidikan strata 2 di IKIP Surabaya pada 1997. Di tahun yang sama dia juga menjabat sebagai Wakil Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Sulsel.
Sebelum menjabat di struktural Pemuda Muhammadiyah wilayah, Suami dari Dra. Najmah Maruf ini aktif di IMM mulai 1985 di Koordinator Komisariat IMM IKIP Ujung Pandang, sampai 1991 di ketika dirinya menjabat sebagai Sekretaris Umum DPD IMM Sulsel.
Hingga kemudian dirinya diangkat menjadi Dosen Tetap Kopertis Wilayah IX Sulsel pada 1992, hal ini yang kemudian mendorong dirinya untuk menempuh pendidikan lebih lanjut pada program doktoral di UNESA Surabaya pada 2008. Dan menyandang gelar tertinggi di bidang akademik sebagai Guru Besar Ilmu Pendidikan Matematika pada 2016.
Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Irwan menyampaikan tentang relasi pendidikan matematik dengan nilai-nilai kearifan lokal, dengan judul pidato pengukuhan “Matematika dan Nilai-Nilai Kearifan Lokal”. Judul orasi tersebut selaras dengan tema kajian disertasinya yang berjudul “Model Pembelajaran Matematika Berbasis Budaya Bugis Makassar.”