Fajar Pasaribu, Putra Barus, Dikukuhkan Bersama Isteri Widia Astuty Menjadi Guru Besar UMSU
Medan, InfoMu.co – Fajar Pasaribu, Putra Barus, Tapanuli Tengah menjadi orang paling berbahagia. Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMSU itu, dikukiuhkan menjadi guru besar bersamaan dengan isterinya Widia Astuty yang juga dosen di FEB Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Pengukuhan yang berlangsung Rabu (12/2) di auditorium Kampus Utama UMSU dilakukan pada sidang senat terbuka UMSU yang dipimpin Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani MAP.
Fajar Pasaribu, Profesor Bidang Ilmu Manajemen, lahir 3Juli 1974 di Pasar Batu Gerigis, Barus. anak dari Alm. Hadirin Pasaribu dan Alm. Musdalifa Simamora itu memiliki 4 orang putra ( Mhd Hasan Pasaribu, Mhd Husein Pasaribu, Mhd Hafiz Pasaribu dan Mhd Habib Pasaribu) juga memiliki isteri seorang pakar akuntansi, Widia Astuty, yang pada waktu bersamaan juga dikukuhkan menjadi guru besar bidang Akuntansi
Fajar Pasaribu pada pengukuhannya menyampaikan orasi ilmiah dengan judul Startegi Asing untuk Menguasai Perekonomian Indonesia Emas 2045. Kata Fajar, pencapaian visi Indonesia Emas 2045 memerlukan perhatian serius terhadap berbagai tantangan struktural yang dihadapi oelh perekonomian Indonesia, Khususnya terkait terkait dengan ketergantungan pada produk asing dan kualitas produk UMKM lokal.
” Meskipun Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia, rendahnya daya saing produk lokal, baik dalam hal kualitas, inovasi, maupun pemasaran, telah menghambat sektor UMKM dalam berkompetisi di pasar domestik dan global,” kata Fajar.
Sementara itu, Widia Astuty pada pengukuhan dihari yang sama menyampaikan orasi ilmiahnya ” Akurasi dan Efisiensi: Menelusuri Faktor-faktor Pengaruh dalam Implementasi Sistem Informasi Akuntansi Manajemen di Era Digital”.
Widia Asuty pada orasi ilmiahnya mengatakan, sistem informasi akuntansi manajemen (SIAM) berperan pentingh dalam mendukung pengelolaan informasi keuangan terutama dalam rangka pengambilan keputusan strategis dan operasional. ” Melalui evolusi teknologi, SIAM kini mamopu mengintegrasikan dara secara real-time, meningkatkan efisiensi, mengurangi kesalahan serta mempercepat proses pengambilan keputusan,” kata Widia Astuty.
Widia Astuty yang lahir di Medan, 17 Maret 21977 dari pasangan Alm. Ashar Damanik dan Hj. Ratna, merupakan anak ke-2 dari 6 bersaudara. (Syaifulh)