Jakarta, InfoMu.co – Tiga negara tempat Al-Quran dibakar kini ketar-ketir. Ancaman muncul ke negara-negara itu. Swedia, Denmark, dan Belanda sekarang menempati urutan teratas dalam daftar target prioritas beberapa kelompok teroris. Peringatan ini disampaikan kepala departemen kontraterorisme di Polisi Keamanan Swedia, Magnus Sjoberg.
Sjoberg mengatakan hal tersebut merupakan buntut serangkaian aksi pembakaran Al-Quran yang berkali-kali terjadi di tiga negara tersebut. Berbicara kepada kantor berita TT Swedia, Sjoberg mengungkapkan bahwa dinas keamanan telah melihat komunikasi dari dalam beberapa organisasi teroris mengenai tiga negara Eropa itu.
“Tidak ada dari kami yang dapat menjamin bahwa tidak akan ada serangan,” katanya, meski ia mencatat polisi Swedia telah meningkatkan keahlian kontraterorisme mereka dalam beberapa tahun terakhir, seperti dikutip RT, Jumat (11/8/2023).
“Ancaman tersebut sekarang menjadi lebih nyata,” tambahnya.
Peringatan Sjoberg sebenarnya beralasan. Mengutip Expressen, beberapa hari lalu, sebuah bom dilemparkan ke arah pintu masuk Kedutaan Besar Swedia di Beirut, Lebanon pada malam hari meski gagal meledak.
Surat kabar itu, mengutip sumber polisi setempat, mengklaim bahwa upaya penyerangan itu terkait dengan serangkaian aksi pembakaran Al-Quran di Swedia belum lama ini. Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom mengatakan sangat beruntung tidak ada yang terluka dalam serangan bom gagal tersebut.
Perlu diketahui, Swedia dan Denmark juga telah memperketat kontrol perbatasan demi meningkatkan keamanan dalam negeri dan mencegah orang yang tidak diinginkan memasuki negara tersebut. Ini juga termasuk serangan balas dendam setelah aktivis anti-Islam membakar Al-Quran.
Pengetatan dan kontrol di Denmark misalnya, sudah dilakukan sejak 10 Agustus. Patroli dan pemeriksaan kepada pelancong yang datang dari Swedia dengan kereta api atau mobil.
Belanda sendiri belum berkomentar. Namun dibanding jumlah insiden di Swedia dan Denmark, kasusnya lebih sedikit.
Dalam catatan CNBC Indonesia, pembakaran Al-quran terbaru terjadi akhir pekan lalu di Swedia. Mengutip Middle East Monitor (MEMO) pelakunya adalah seorang perempuan, warga Swedia kelahiran Iran.
“Pembakar Al-Quran lain muncul-Imigran Iran membakar kitab suci di pantai di pinggiran kota Stockholm, Swedia,” muat postingan sebuah akun di Twitter, yang kini bernama X, @its_maria012.
“Pembakaran kitab suci umat Islam kembali terjadi dengan klaim Iran,” tambahnya.
Akhir Juli, aksi pembakaran kitab suci Al-Quran dilakukan imigran asal Irak Salwan Momika dengan rekannya. Ini merupakan insiden ketiga yang ia lakukan sebulan terakhir.
Momika membakar Al-Quran di depan parlemen Swedia. Sebelumnya juga sempat melakukan aksi serupa di di luar Masjid Agung Stockholm dan di depan Kedutaan Irak.
Aksi itu memicu protes dari sejumlah negara mayoritas Muslim, di mana Irak mengusir duta besar Swedia dan menarik perwakilannya sendiri dari Stockholm. Beberapa lainnya memanggil duta besar Swedia sebagai protes. (cnbc)