Siar Anggretta Siagian, salah satu politisi peremuan muda yang sedang gencar melakukan campaign untuk meramaikan jagat maya politik Indonesia, jelang perhelatan demekorasi lima tahunan Indonesia. Siar, begitu ia disapa, lahir di Kota Medan, 1982 lalu. Putri dari Ali Nurdin Siagian dan Saidah Naibaho itu menjadi kader persyarikatan yang tangguh. Alumni SMA Plus Medan, kini menjadi Wakil Sekjen DPP Partai Nasder.
Siar juga pernah menjadi aktifis IMM itu pernah menjadi Pengurus Pimpinan Pusat Aisyiyah Majelis Kesejahteraan Sosial di Jakarta (2010-2015) dan Anggota Lembaga Hubungan Luar Negeri PP Muhammadiyah. Pada tahun 2011-2014, Siar terlibat aktif dalam salah satu program ‘Aisyiyah yaitu penanggulangan Tuberculosis, Siar bertugas mendampingi pelaksana lapangan diantaranya di Provinsi DKI Jakarta. Pasca Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Solo, Siar masuk dalam jajaran pengurus Lembaga Hikmah Kebijakan Publik PP Muhammadiyah periode 2022-2027.
Sabtu, 23/9 kemarin, Siar menjadi nara sumber seminar yang digagas oleh PW Nasyiatul Aisiyah Sumatera Utara terkait dengan Peran Politik Perempuan. Selesai seminar, Jurnalis InfoMu.co melakukan wawancara khusus dengan perempuan yang kini menjadi calon legislatif dari Partai Nasdem untuk DPRD DKI Jakarta Dapil-5. Berikut petikan wawancara Siar Anggreta Siagian (SAS)
InfoMu.co : Apa tantangan paling berat bagi Politisi Perempuan, hari ini
SAS : Tantangan paling berat adalah : MAU ! Kalau dibahas semua tantangan yang dihadapi, tidak akan ada selesainya. Ada kemauan, dimulai dan nanti akan terbuka pintu-pintu, disitulah kita menjadi bisa .
InfoMu.co: Melihat tampilan media meanstreem, politisi muda kurang tampil. Salah medianya yang kurang memberi porsi pada perempuan atau politisi perempuannya yang belum siap
SAS : Ya, kompleklah. Misa dari eksternal ( pihak media) yang kurang memberi porsi untuk politisi perempuan dan juga politisi perempuan yang pada sisi lain yang belum siap. Masih harus banyak belajar lagi. Untuk itu, kepada semua politisi peremuan dan calon politisi, mari terus belajar untuk bisa berkembang. Yang adalah, mau memulai, mau membuka diri, yakinlah disiti nanti ada jalan.
InfoMu.co: Seperti apa kesiapan politisi perempuan hari ini dalam menghadapi Pemilu 2024
SAS : Peluang politisi perempuan akan lebih baik daripada pemilu sebelumnya. Persyaratan keterwakilan 30 persen perempuan terus menggema. Kini upaya-upaya untuk mendorong politisi perempuan terus dilakukan banyak partai politik. Saya yakin, pemilu 2024 politisi perempuan akan lebih baik.
InfoMu.co : Terkait dengan pembinaan politisi perempuan, Apakah Partai Nasdem ada memiliki “sekolah” untuk politisi perempuan
SAS : Ya, sekolah khusus untuk politisi perempuan di Nasdem memang belum dilakukan. Namun Nasdem telah membuka pintu seluas-luasnya untuk mendorong peran perempuan lebih baik. Mainlah ke Kantor DPP Nasdem, kita akan melihat banyak politisi perempuan di sana.
InfoMU.co : Sebagai kader Muhammadiyah, Apa harapannya kepada perempuan Nasyiah
SAS : Ya, saya sebagai kader Muhammadiyah, maka perlu mengatakan, bahwa Aisyiyah adalah organisasi besar dan dengan terbukanya kuota 30 persen untuk perempuan, saya berharap kader-kader Aisiyiyah dan Nasyiah untuk merebut porsi kuota itu. Mari kita isi, kita berjuang bersama. Mari kita beri apresiasi perempuan yang sudah mengawali karir politiknya dan seterusnya kita perkuat perempuan-perempuan untuk lebih baik pada pesta demokrasi setelah ini.