Medan, InfoMu – Waspadai Pandemi Covid19 Gelombang ke dua. Demikian komentar banyak analis seputar akan diberlakukannya kebijakan “ Tatanan Kehidupan Baru” yang sebelumnya disebut sebagai Kehidupan New Normal.
Pemerintah berencana untuk memberi izin kepada 102 daerah untuk memulai tatanan kehdiupan baru. Dari data yang diterima InfoMu, dari 102 daerah itu, ada 14 kabupaten dan kota di Aceh, ada 15 kabupaten dan kota di Sumatera Utara, 2 di Riau, 3 di Kepulauan Riau. Dari data itu tidak ada satu kabupaten dan kota di Sumatera Barat.
Kebijakan New Normal dikuatirkan disikapi sebagai sebuah pelonggaran dengan tidak adanya pengetatan social distancing sehingga akan terjadinya pengumpulan orang. Bila kondisi disiplin masyarakat tidak lagi menjadi yang serius maka dikuatirkan pandemi gelombang ke dua akan menjadi kenyataan.
Pernyataan WHO
Direktur eksekutif Organisasi Kesehatan Dunia WHO, misalnya telah memperingatkan bahwa dunia tetap berada di tengah-tengah wabah virus corona ketika negara-negara terus berjuang untuk menahannya dan banyak negara juga dengan cepat membuka kembali roda perekonomian ketika kasusnya masih meningkat.
“Kami sebut kini tepat di tengah gelombang pertama secara global, kata Dr. Mike Ryan seperti melansir Voanews, Sabtu (30/5/2020). “Kami masih sangat dalam fase, di mana penyakit ini sebenarnya sedang dalam perjalanan, (ke tahap selanjutnya)”
Ryan mengatakan, “Penyakit ini dapat melonjak kapan saja” dan memperingatkan Amerika Utara, Eropa, Asia Tenggara dan bagian lain dunia untuk tidak mengendurkan aturan terkait pengendalian corona atau covid-19 yang terlalu cepat,” seru Ryan.
Ryan, yang mengepalai program kedaruratan WHO, mengeluarkan peringatan akan ancaman gelombang kedua kasus corona.
Gelombang Kedua
Infeksi virus corona baru di seluruh dunia telah mencapai angka lebih dari 6,3 juta kasus. Kendati telah ada beberapa negara yang menunjukkan penurunan kasus, tetapi para ahli mengatakan bahwa pandemi ini masih jauh dari selesai.
Dilansir dari Express, Rabu (3/6) Pawel Grzesiowski dari Foundation of the Institute of Infection Prevention mengatakan pandemi global ini bahkan tidak melemah. Tingkat keparahannya di berbagai negara masih bervariasi tergantung kondisi setempat.
Di Inggris misalnya, ada lebih 279.000 kasus infeksi Covid-19 dengan sekitar 40.000 kasus meninggal dunia. Amerika Serikat lebih parah, Negeri Paman Sam itu mencatatkan infeksi lebih dari 1,8 juta kasus, dengan sekitar 100.000 kasus kematian.
Angka penambahan kasus juga tidak sepenuhnya melandai. World Health Organization melaporkan pada awal pekan ini, Amerika Serikat memiliki 17.962 kasus baru dalam sehari. Brazil lebih banyak lagi, dengan 33.274 kasus sementara Rusia punya 9.035 kasus anyar.
Dengan kondisi demikian, Grzesiowski khawatir beberapa negara mulai merencanakan pelonggaran upaya pembatasan jarak sosial hingga pelonggaran pembatasan perjalanan. Menurutnya, hal ini memunculkan tantangan baru dan dapat menyebabkan gelombang kedua infeksi.
Sementara itu, Hans Kluge, Director for the WHO European Region mengatakan bahwa sekarang masih merupakan waktu untuk persiapan, bukan perayaan karena penurunan jumlah kasus yang terjadi di beberapa negara.
Andrea Ammon dari European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC) mengatakan bahwa gelombang infeksi kedua sangat mungkin terjadi, jika masyarakat melanggar aturan-aturan jarak sosial yang telah ditetapkan.
Grzesiowski juga berpendapat bahwa masyarakat yang lebih besar, yang berada di ruang publik membantu memfasilitasi penyebaran virus corona, “Kita harus ingat bahwa semakin banyak orang berkumpul di satu tempat, semakin tinggi risiko infeksi,” katanya. [shd]