Medan, InfoMu – Gaya PKI dengan cara memecahbelah, teror dan intimidasi kini dirasakan secara vulgar dan sangat berani. Gaya PKI itu terlihat pada kasus intimidasi dan teror yang dilakukan oleh oknum atau sekelompok orang pada kasus pembubaran seminar di Kampus UGM Yoqjakarta.
Demikian penjelasan yang disampaikan Pakar Hukum Sumatera Utara, Dr. Abdul Hakim Siagian kepada infoMu dalam satu wawancara khusus.
Seminar awalnya akan berlangsung pada Jumat [29/5] lalu dengan judul “Meluruskan Persoalan Pemberhentian Presiden Ditinjau dari Sistem Ketatanegaraan” kemudian belum lagi seminar berlangsung sudah terjadi teror kepada panitia dan narasumber yang seharusnya tampil. Seminar itu sendiri digelar oleh komunitas Costitutional Law Society Fakultas Hukum UGM
Abdul Hakim Siagian dalam wawancara khusus dengan InfoMu tegas mengatakan Gaya PKI sangat terasa dalam bentuk teror, intimdasi dan pecahbelah.
Kata Haki, bila selama aksi teror tidak menyentuh dunia akademik maka teror yang dilakukan kepada panitia dan narasumber seminar betul-betul pengobok-obokan demokrasi Indonesia. Untuk itu, persoalan ini tidak boleh dibiarkan. Kepolisian harus segera mengusut dan membongkar dalang dibelakangnya agar kecurigaan publik terhadap ikut bermainnya aparat dalam kasus ini bisa terjawab. [shd]
Diharapkan berita yang ditampilkan lebih kritis untuk kebaikan bangsa kedepannya