Rabu, 14 Mei 2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Sinyal Buruk Sektor Penerbangan: Garuda Kandangkan 15 Pesawat

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
4 Mei 2025
in Ekonomi
A A
0
SHARES
4
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

 

Jakarta, InfoMu.co – Sejumlah sumber mengatakan, PT Garuda Indonesia telah mengandangkan sekitar 15 pesawat jetnya karena kesulitan membayar biaya perawatan. Hal ini menjadi sebuah pertanda bahwa rencana kebangkitan maskapai penerbangan pelat merah ini mungkin goyah.

Salah satunya juga mengatakan, beberapa pemasok untuk maskapai ini juga meminta pembayaran di muka untuk suku cadang dan tenaga kerja karena kekhawatiran akan situasi keuangan Garuda. Akan tetapi dia enggan namanya disebut karena tidak berwenang untuk berbicara di depan umum.

Sebagian besar pesawat yang dikandangkan adalah armada yang dioperasikan oleh unit berbiaya rendah Garuda, PT Citilink. Maskapai ini memiliki 66 pesawat yang beroperasi dan 14 pesawat yang disimpan, menurut data terakhir yang tersedia dari Cirium, yang melacak armada-armada penerbangan.

Perwakilan Garuda, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh negara, tidak menanggapi permintaan komentar.

Garuda akhir tahun lalu menunjuk seorang CEO baru, Wamildan Tsani Panjaitan, dan memulai sebuah misi untuk memperbaiki neraca keuangan dan memperluas jaringan internasionalnya. Bahkan Presiden Indonesia Prabowo Subianto dilaporkan telah menyampaikan bahwa ia ingin membuat Garuda, yang telah lama berjuang secara finansial dan memiliki catatan keselamatan yang buruk, menjadi lebih menguntungkan dan memperdalam kehadirannya di kancah internasional.

Perjuangan maskapai ini juga merupakan cerminan dari lingkungan yang lebih sulit di mana semua maskapai penerbangan Indonesia beroperasi. Maskapai-maskapai penerbangan di negara Asia Tenggara ini terkendala oleh kebijakan pembatasan harga tiket pesawat domestik dari pemerintah, yang dirancang untuk mengatur dan mengendalikan biaya tiket kelas ekonomi dan memastikan keterjangkauan harga tiket bagi para penumpang.

Hal ini membuat mereka lebih sulit untuk menaikkan tarif untuk meningkatkan pendapatan. Lemahnya rupiah juga tidak membantu, mengingat banyak biaya operasional dalam dolar AS.

Akibatnya, Garuda bukanlah satu-satunya maskapai yang memiliki lebih banyak pesawat jet yang tidak beroperasi dari biasanya karena kesulitan-kesulitan seputar pembayaran pemeliharaan, kata orang-orang tersebut. Namun, dengan sekitar 140 pesawat, jumlah ini merupakan yang terbesar, yang berarti sekitar 10% dari armada Garuda tidak beroperasi.

Perhitungan Bloomberg berdasarkan data dari Airfleets.net menunjukkan rasio rata-rata untuk maskapai-maskapai di Asia Tenggara mendekati 2% hingga 3%.

Garuda juga mengalami kesulitan terutama dalam hal biaya perawatan karena sebagian besar armadanya menerbangi rute-rute penerbangan jarak pendek, yang menghadapi biaya perawatan yang lebih tinggi per jam penerbangan atau siklus penerbangan karena peningkatan keausan. Regulasi pemeliharaan pesawat terutama diatur oleh jumlah siklus lepas landas dan mendarat, bukan oleh jam operasional.

Meskipun terjadi lonjakan pemesanan pasca pandemi, Garuda kembali mencatatkan kerugian bersih tahun lalu setelah dua tahun sebelumnya mencatatkan keuntungan. Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi juga jatuh ke titik terendah sejak maskapai ini menyelesaikan restrukturisasi utang senilai hampir US$10 miliar pada tahun 2022. (bloomberg)

Bagikan ini:

  • Twitter
  • Facebook
Tags: garudapenerbangan

Dapatkan informasi terupdate dan terkini seputar InfoMu dan jadilah yang pertama

Tidak Setuju
Syaiful Hadi

Syaiful Hadi

Related Posts

Ekonomi

SM Tower Malioboro Jadi Pusat Penguatan UMKM ‘Aisyiyah DIY

12 Mei 2025
Ekonomi

Panasonic PHK 10.000 Karyawan Global: Ancaman Baru Industri Elektronik Dunia

11 Mei 2025
Ekonomi

DPP IMM Dukung Ekonomi Syariah dan Halal Lifestyle Jadi Agenda Serius Menuju Indonesia Emas 2045

11 Mei 2025
Ekonomi

Kopdes Merah Putih Diluncurkan 28 Oktober, Ini Bocorannya

9 Mei 2025
Ekonomi

Ada 5 Tanda Ekonomi RI Tidak Baik-Baik Saja

7 Mei 2025
Ekonomi

Muhammadiyah Kepulauan Riau Bertekad Perkuat Ekonomi dan Bisnis

5 Mei 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Temasek Polytechnic Singapura Kunjungan Edukasi dan Pertukaran Budaya ke UMSU

14 Mei 2025

Milad ke 37 Pesantren Modern Muhammadiyah Kwalamadu, Luluskan 151 Santri

14 Mei 2025

Raker Dikdasmen & PNF Medan Denai, Luncurkan Tujuh Program Strategis

14 Mei 2025
Amrizal MPd

Enam Pengorbanan Kader dan Pimpinan Muhammadiyah Menghidupkan Organisasi dengan Jiwa, Bukan Sekadar Jabatan

13 Mei 2025

Ketua PP Muhammadiyah Pujikan Semangat ‘Jihad’ Muhammadiyah Labuhan Batu Selatan

13 Mei 2025

PPIH Siapkan 27 Rute Bus Shalawat untuk Antar Jemaah Haji ke Masjidil Haram, Ini Daftarnya!

13 Mei 2025

Rakerda LazisMu Bener Meriah, Perkuat Sinergi Kelembagaan di Tingkat Daerah

13 Mei 2025
Infomu

© 2020 infoMU - Media Berkemajuan - Website by webmedan.com

Navigasi

  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi

© 2020 infoMU - Media Berkemajuan - Website by webmedan.com