Pematang Siantar, InfoMu.co – Sekolah Muhammadiyah Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara masih menerapkan proses belajar Daring ( dalam jaringan ) karena situasi Covid19 masih menjadi ancaman untuk dilaksanakannya proses belajar tatap muka.
Nurilam Purba, S.Pdi Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 01 Pematangsiantar kepada jurnalis infoMu.co Sivani Damanik menjelaskan proses belajar mengajar dengan cara daring yang masih harus dipertahankan. Untuk melaksanakan belajar tatapmuka harus menunggu instruksi pemerintah.
Kepala sekolah yang kini berusia 42 tahun itu, mengawali amanah sebagai kepala sekolah dengan situasi harus melakukan kegiatan belajar dan mengajar (KBM) dengan sesuatu yang baru, yakni menggunakan teknologi IT. Tentu saja, kami harus cepat beradaptasi, kata Nurilam.
Bagaimana pengalaman KBM selama beberapa bulan itu ? Nurilam mengatakan banyak suka dan duka yang mereka alami sebagai pendidik. Diakui Nurilam, dalam kondisi demikian, maka guru harus beradaptasi dengan teknologi IT sementara siswa harus belajar dengan cara-cara visual. Pastilah, mereka awalnya sulit untuk memahami pelajaran.
Disamping duka itu, kata Nurilam Nurilam, meski pandemik ini menyebabkan banyak sekali rugi dan duka, kita juga tidak bisa melupakan bahwa melalui pandemik ini, banyak hikmah yang bisa diperoleh. Misalnya, orang tua dapat lebih memantau dan mengetahui apa saja pembelajaran yang didapat oleh si anak.
Bagi orang tua selain dapat mengawasi proses belajar anak, tentu saja orangtua harus pula menyediakan media akses seperti kuota internet dan perangkat handpone / komputer. Persoalan kuota internet paling banyak dikeluhkan orangtua murid.
Melakukan Kunjungan Belajar
Selain belajar daring, pada akhir Juli lalu juga, SD Muhammadiyah 01 Pematangsiantar membuat satu lagi proses
KBM yang disebut kunjungan belajar (visit), dimana seorang guru akan datang kerumah siswa dan engumpulkan mereka dalam satu tempat dan melaksanakan KBM dengan syarat tetap mematuhi protokol kesehatan yang ada. kegiatan ini baru dilakukan kepada Murid kelas satu saja, karena satu dan lain alasan. Jadwal yang dibuat juga sama dengan Roster saat KBM tatap muka dilaksanakan.
Belajar Daring sudah berjalan selama enam bulan, pemerintah belum juga mengeluarkan instruksi apapun terkait
Kegiatan Belajar mengajar secara tatap muka. Besar harapan Nurilam dan rekan-rekan guru untuk bisa mengajar seperti biasa yaitu secara langsung atau bertatap muka, namun mereka juga menyadari bahwa sampai hari ini apa yang dilakukan pemerintah juga adalah demi kepentingan orang banyak.
“ Kami hanya bisa menunggu surat instruksi dari dinas dan pemerintah terkait KBM tatap muka, ” kata Nurilam. (Silvani Damanik)