Sekolah Muhammadiyah: Menyiapkan Generasi Tangguh di Tengah Tantangan Zaman
Oleh: Miftah Fariz, S.Sos.I., S.Pd.I., M.A. – Sekretaris Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Sumatera Utara
Di tengah gelombang perubahan zaman globalisasi, revolusi digital, degradasi moral, hingga krisis identitas, pendidikan Islam menghadapi tantangan yang tidak ringan. Generasi muda hari ini membutuhkan lebih dari sekadar ilmu pengetahuan. Mereka membutuhkan arah hidup, pondasi nilai, dan keteladanan. Dalam konteks inilah, sekolah Muhammadiyah hadir sebagai jawaban strategis: menyiapkan generasi Islam yang tangguh, berilmu, dan berakhlak mulia.
Visi Islam Berkemajuan dalam Pendidikan
Sejak berdiri, Muhammadiyah menjadikan pendidikan sebagai pilar utama dakwah dan tajdid. Melalui ribuan sekolah yang tersebar di pelosok negeri, Muhammadiyah menawarkan model pendidikan yang integratif memadukan keunggulan akademik, kekuatan spiritual, dan kepedulian sosial. Semua ini dibangun di atas fondasi pemikiran Islam Berkemajuan, yang menekankan pencerahan, pembebasan, dan pemberdayaan.
Di sekolah Muhammadiyah, siswa tidak hanya memahami ilmu, tetapi juga diajak menghidupkan nilai-nilai Islam dalam keseharian. Mereka dibentuk menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga bermanfaat bagi sesama dan siap membangun peradaban.
Menjawab Tantangan Era Digital
Revolusi industri 4.0 dan percepatan era digital menuntut dunia pendidikan untuk berubah cepat. Muhammadiyah menyambut tantangan ini dengan mengembangkan ekosistem pembelajaran berbasis teknologi dan literasi digital. Pembelajaran tak lagi terbatas di ruang kelas, tetapi menjangkau ruang digital yang mendidik dan mencerahkan. Guru-guru Muhammadiyah terus didorong menjadi pendidik yang inovatif, adaptif, dan
kolaboratif. Mereka bukan hanya pengajar, tetapi pembelajar sepanjang hayat yang mampu mengintegrasikan teknologi dengan nilai-nilai Islam.
Karakter sebagai Pilar Utama
Di saat banyak sekolah sibuk mengejar prestasi akademik semata, sekolah Muhammadiyah tetap konsisten pada ruh pendidikan: pembentukan akhlak. Shalat berjamaah, pembiasaan membaca Al-Qur’an, budaya gotong royong, dan semangat fastabiqul khairat menjadi bagian dari keseharian siswa. Dengan pendekatan ini, siswa Muhammadiyah tak hanya menjadi pintar secara kognitif, tetapi juga matang secara spiritual dan sosial.
Membangun Kepemimpinan dan Kemandirian
Melalui organisasi seperti Hizbul Wathan, Tapak Suci, dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), sekolah Muhammadiyah memberi ruang luas bagi pengembangan kepemimpinan siswa. Mereka dilatih untuk mandiri, berintegritas, dan peduli terhadap masyarakat. Semangat Al-Ma’un tak hanya diajarkan sebagai teori, tetapi dipraktikkan dalam program-program sosial yang menguatkan jiwa empati dan tanggung jawab sosial.
Jaringan Luas dan Akses Pendidikan Berkelanjutan
Salah satu keunggulan sekolah Muhammadiyah adalah jaringannya yang luas dan berkelanjutan. Dengan lebih dari 170 perguruan tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah dan ribuan sekolah dasar dan menengah, peserta didik mendapatkan akses pendidikan dari jenjang dasar hingga tinggi, dalam satu ekosistem yang konsisten dalam nilai dan visi.
Jaringan ini juga didukung oleh lembaga dakwah dan sosial, sehingga proses pendidikan tidak berdiri sendiri, tetapi berjalan sinergis dalam membentuk karakter dan kecakapan hidup siswa.
Pendidikan yang Membumi dan Mencerahkan
Sekolah Muhammadiyah tak hanya hadir di kota besar, tetapi juga menjangkau daerah terpencil dan pelosok negeri. Pendidikan Muhammadiyah membaca kebutuhan umat, menjawab persoalan lokal, dan menyampaikan Islam sebagai rahmat bagi semesta alam. Dengan pendekatan yang membumi namun tetap membawa visi global, sekolah Muhammadiyah menjadi mercusuar pendidikan Islam yang progresif dan inklusif.
Menjadi Bagian dari Gerakan Pencerahan
Memilih sekolah Muhammadiyah berarti menjadi bagian dari gerakan pencerahan. Gerakan ini memadukan ilmu, iman, dan amal dalam satu kesatuan yang kokoh. Di tengah ketidakpastian zaman, sekolah Muhammadiyah hadir sebagai tempat terbaik menyiapkan generasi insan kamil cerdas secara intelektual, kuat dalam spiritualitas, dan siap mengemban amanah sebagai khalifah di muka bumi.
Kini, di usia lebih dari satu abad, pendidikan Muhammadiyah bukan hanya tetap relevan, tetapi semakin dibutuhkan. Maka, inilah saatnya kita para orang tua, guru, warga persyarikatan, dan masyarakat luas menguatkan komitmen untuk menjadikan sekolah Muhammadiyah sebagai pilihan utama dalam membentuk masa depan anak-anak kita.
Majelis Pendidikan Dasar, Menengah, dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen dan PNF) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara terus mendorong peningkatan mutu sekolah Muhammadiyah di wilayah ini. Mulai dari penguatan tata kelola, pendalaman ideologi persyarikatan, hingga inovasi pembelajaran berbasis digital dan karakter. Semuanya bermuara pada satu tujuan: melahirkan generasi Islam yang tangguh, tercerahkan, dan membawa perubahan. (***)