RENUNGAN HISTORIC TAMAN SAQIFAH BANI SAIDAH
Catatan Khoirul Amru Hasibuan, Mahasiswa KKNI dari Madinah
MADINAH (KKNI_Saudi) Taman saqifah bani sa’idah adalah taman yang berada sekitar 400 meter dari Masjid Nabawi, tepatnya dekat dengan pintu pagar 326. Tempat ini menjadi salah satu tempat yang banyak dikunjungi oleh para jamaah haji maupun umrah, karena lokasi nya terbilang cukup mudah untuk di jangkau dan tidak terlalu jauh dari Masjid Nabawi.
Tempat ini dahulu adalah tempat bermusyawarah nya bani sa’idah dari suku khazraj, tempat ini juga merupakan tempat berkumpulnya kaum anshar pada masa itu. Dan tempat ini juga merupakan tempat diangkat nya Abu bakar sebagai pemimpin setelah wafat nya Rasulullah SAW.
Senin, 12 rabiul awal adalah hari kesedihan dan kelam bagi umat islam. Hari itu dikenal dengan hari wafat nya Rasulullah SAW dalam usia 63 tahun di atas pangkuan aisyah, setelah sebelumnya Rasulullah berjuang melawan sakit sebelum wafatnya, Kepergian beliau tentu meninggalkan luka yang sangat mendalam bagi umat terkhusus para sahabat pada masa itu.
Tidak hanya kesedihan yang dirasakan umat dan para sahabat pada masa itu, akan tetapi meninggalkan kekosongan kepemimpinan bagi umat islam, sehingga para sahabat harus segera memilih dan menunjuk pemimpin baru setelah Rasulullah SAW. Ketika terjadi peristiwa pemilihan kepemimpinan yang baru, terjadi suatu perselisihan di antara kaum anshar dan muhajirin, dimana kaum anshar beranggapan bahwa mereka lah yang pantas untuk melanjutkan kepemimpinan Rasulullah karena mereka adalah kaum asli dari madinah, dan mereka
beranggapan bahwa kaum muhajirin tidak lain hanya lah sebatas kaum yang menumpang di
madinah dan tidak pantas untuk memimpin sepeninggalan Rasulullah.
Dengan kebijakan yang dimiliki oleh Abu bakar, dia mengatakan kaum anshar memang berjasa dalam menolong Rasulullah dan pengikut nya, akan tetapi kaum muhajirin adalah kaum yang pertama membela Rasulullah, karena itu lah kepemimpinan di tangan orang quraisy sesuai dengan asal nabi. Kemudian Abu bakar mengusulkan umar atau abu ubaidah untuk di baiat sebagai pemimpin, akan tetapi umar menolak dan mengangkat tangan abu bakar dan memerintahkan kepada para sahabat untuk membaiat abu bakar ketika itu juga. Dan jadilah abu
bakar sebagai pemimpin setelah Rasulullah yang disebut sebagai khulafa rasyidin.
Ditempat ini juga lah Abu bakar berkhutbah di hadapan para sahabat, khutbah nya adalah : “Wahai manusia,! Sesungguhnya hari ini kalian telah mempercayakan kepada saya sebagai pemimpin kalian, meski saya bukanlah yang terbaik di antara kalian. Jika saya bertindak benar, patuhilah, tetapi jika saya bertindak salah, luruskanlah. Taatilah aku selama aku mentaati Allah, Maka jika aku mendustakan nya maka kalian tidak berhak untuk mentaati ku, Orang-orang yang kuat di mata kalian, adalah lemah di mata saya, saya akan mengambil hak-hak mereka, insya Allah. Siapa pun yang meninggalkan perjuangan Tuhan akan menimpakan kehinaan atas mereka. Jika kejahatan telah menyebar, Tuhan pasti akan menimpakan bencana atas mereka. Patuhilah saya sepanjang saya mematuhi Allah dan rasul-Nya. Tetapi jika saya melanggarnya, maka tidak ada kewajiban kalian mematuhiku.” Demikianlah perkataan ku, dan aku memohon ampun kepada allah yang maha besar, wallahu ‘alam.
Saat ini taman saqifah bani sa’idah telah menjadi sebuah taman yang berpagar, dimana masyarakat tidak bisa lagi leluasa untuk menjangkau taman tersebut secara dekat. Taman ini sekarang di penuhi ileh pohon kurma yang menjulang ke atas, taman yang dulunya menjadi tempat bersejarah dan tempat peristiwa penting setelah wafatnya Rasulullah. (***)