Jawa Tengah, InfoMu.co – Bencana akibat cuaca ekstrem berupa longsor, banjir, dan tanah gerak melanda beberapa wilayah di Jawa Tengah sejak Jumat, 17 Januari 2025. Hujan dengan intensitas tinggi telah memicu kerusakan yang signifikan di berbagai kabupaten/kota. Kabupaten Batang, Sragen, Banjarnegara, Kota Tegal, Pekalongan, Kendal, Brebes, Pemalang, Grobogan, Wonogiri, Demak, dan Sukoharjo.
Kawasan ini merupakan daerah yang terdampak, dengan rincian bencana berupa banjir, tanah longsor, dan tanah gerak. Hingga saat ini, sebanyak ±18.675 kepala keluarga atau sekitar 22.530 jiwa terdampak bencana tersebut, dengan dampak kerugian yang meliputi kerusakan rumah, fasilitas umum, dan infrastruktur.
Dampak banjir antara lain terjadi di Kabupaten Batang, Sragen, Banjarnegara, Kota Tegal, Kendal, Brebes, Pemalang, Grobogan, Wonogiri, Demak, dan Sukoharjo. Sementara itu, longsor melanda Batang, Banjarnegara, dan Pekalongan. Tanah gerak tercatat terjadi di Banjarnegara. Di antara kerusakan yang signifikan adalah 17 jiwa meninggal dunia, 9 orang hilang, dan kerusakan pada fasilitas pendidikan, ibadah, serta infrastruktur lainnya.
Di Kabupaten Batang, sejumlah rumah hanyut, beberapa jembatan ambruk, dan fasilitas pembangkit listrik tenaga hidro tersapu banjir. Di Sragen, luapan Bengawan Solo menggenangi rumah dan jalan, sementara di Banjarnegara, akses jalan utama tertimbun longsor.
Muhammadiyah melalui MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) Jawa Tengah segera merespons dengan menurunkan tim relawan untuk melakukan asesmen, evakuasi, dan distribusi logistik. Sebanyak 113 relawan dari berbagai daerah, seperti Batang, Sragen, Banjarnegara, Brebes, Pemalang, dan Grobogan, turut dilibatkan. Selain itu, Muhammadiyah juga mendirikan pos koordinasi, pos pengungsian, serta mempersiapkan makanan siap saji dan logistik lainnya untuk para pengungsi. Hingga saat ini, MDMC telah mendistribusikan bantuan berupa 10 ton beras, family kit, kasur lipat, peralatan sekolah, serta makanan siap saji ke berbagai wilayah terdampak.
Tim relawan Muhammadiyah bekerja sama dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk mempercepat proses pemulihan. Mereka juga melakukan pembersihan fasilitas umum yang terdampak serta membuka akses jalan yang sempat terputus. Situasi terkini menunjukkan bahwa di beberapa daerah banjir telah mulai surut, meskipun masih ada wilayah yang terdampak dan memerlukan perhatian. Pencarian korban hilang juga terus dilakukan di wilayah Pekalongan yang dilanda longsor.
MDMC Jawa Tengah terus berupaya memastikan semua korban terdampak mendapatkan bantuan yang memadai. Dukungan dari masyarakat sangat dibutuhkan untuk mendukung pemulihan dan rehabilitasi wilayah terdampak bencana.(***)