Banda Aceh, InfoMu.co – Penyebaran virus corona di Kota Banda Aceh terus meningkat. Hingga saat ini Ibu Kota provinsi Aceh itu masih menempati urutan pertama wilayah terbanyak ditemukannya kasus.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banda Aceh, Lukman, mengatakan banyak muncul kasus-kasus baru berdasarkan hasil tracing dari kasus positif sebelumnya.
Seperti ditulis media kumparan.com, penambahan kasus-kasus baru di Banda Aceh umumnya adalah hasil tracing. Kata Lukman, ketika satu orang di-swab dan hasilnya positif lalu di-tracing lagi dan begitu seterusnya hingga terus bertambah.
“Trennya peningkatan, kalau ditanya yang lain-lain ya jelas meningkat. Namun ada perubahan pada angka kesembuhan yang juga semakin meningkat. Kalau dibanding dengan sebelumnya, sekarang angka kesembuhan sedikit membaik,” kata Lukman, Selasa (22/9).
Terkait sebaran klaster di Banda Aceh, Dinkes kini sulit menebak dari mana saja asal virus yang telah menyebar di Banda Aceh tersebut. Lukman mengaku di Kota Banda Aceh tidak ada klaster paling dominan, namun telah bervariasi.
“Kalau dulu bolehlah kita menganggap ada klaster kantor, keluarga, tapi sekarang enggak tahu bilang klaster mana lagi. Transmisi lokal yang sudah terjadi ini, sudah sulit kita menebak klaster. Bisa klaster keluarga, kantor, komunitas, dan lainnya,” pungkasnya.
Penambahan Kasus Setiap Hari Ada
Karena itu Lukman mengajak masyarakat di Kota Banda Aceh, agar benar-benar disiplin menjalankan protokol kesehatan. Menjaga diri-sendiri dan juga keluarganya masing-masing.
“Penambahan setiap hari ada, makanya kita mengimbau masyarakat untuk terus menerapkan prokes (protokol kesehatan). Untuk menurunkan jumlah kasus di Banda Aceh, langkah kita saat ini adalah meningkatkan 3T (tracing, testing, dan treatment),” pungkasnya.
Diketahui per Selasa (22/9) kasus positif corona di Banda Aceh bertambah sebanyak 18 orang. Secara kumulatif telah mencapai 1308 orang. Dengan rincian sedang dalam perawatan 706, sembuh 562, dan meninggal 40 orang. (*)

