Pendidikan Sebagai Pilar Utama Mencapai SDGs”
Oleh: Rizki Fadillah Siregar, S.Pd (Bendahara Umum PD IPM Kota Medan)
Pendidikan bukanlah sekadar instrumen pengajaran dan pembelajaran. Pendidikan adalah tonggak utama yang menjadi penentu bagi sukses dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs). Bukan hanya isu biasa, tetapi panggilan mendesak untuk merevolusi pendidikan kita. Sebagian besar dari 17 SDGs yang telah ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berkaitan erat dengan pendidikan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebuah sistem pendidikan yang berkualitas, inklusif, dan merata adalah modal utama untuk memecahkan masalah global.
Dalam SDGs, Goal ke-4 secara eksplisit mendefinisikan peran pendidikan dalam pembangunan berkelanjutan. Ini bukan sekadar tentang mengirim anak-anak ke sekolah, tetapi tentang memberikan pendidikan berkualitas, relevan, dan merata yang mampu mengubah generasi mendatang menjadi agen perubahan. Dalam mewujudkan SDGs, kita harus merenovasi kurikulum, meningkatkan kualitas pengajaran, dan menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran sepanjang hidup.
Namun, untuk benar-benar mencapai tujuan tersebut, kita harus menjauh dari paradigma tradisional pendidikan. Pendidikan saat ini seringkali terlalu berfokus pada pengetahuan akademis semata, sementara keterampilan praktis, pemahaman tentang lingkungan, dan nilai-nilai kritis seperti keberlanjutan seringkali terlupakan. Kita harus merancang pendidikan yang tidak hanya menghasilkan lulusan yang cerdas dalam hal akademis, tetapi juga individu yang sadar akan lingkungan, mampu memecahkan masalah global, dan memiliki etika dan nilai-nilai yang menciptakan masyarakat yang adil dan berkelanjutan.
Perlu juga diperhatikan bahwa pendidikan adalah jalan untuk memerangi ketidaksetaraan dan ketidakadilan. Target 4.5 dari SDGs menuntut kesetaraan akses terhadap pendidikan dan menempatkan kesempatan belajar sepanjang hidup untuk semua. Hal ini mengisyaratkan yakni bukan hanya memastikan bahwa semua anak memiliki akses ke pendidikan, tetapi juga memberikan akses yang setara bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus, anak perempuan, kelompok minoritas, dan kelompok rentan lainnya.
Kita perlu meresapi urgensi untuk mengubah pendidikan kita menjadi alat pemberdayaan, yang bukan hanya memberikan pengetahuan tetapi juga mengubah pola pikir dan perilaku. Hal itu sama dengan mendukung guru-guru sebagai agen perubahan dan memastikan bahwa siswa memiliki akses ke teknologi dan sumber daya yang mendukung pembelajaran yang berkelanjutan. Dalam menghadapi tantangan masa depan, seperti perubahan iklim dan perubahan sosial yang kompleks, pendidikan tidak boleh hanya mengikuti perkembangan, tetapi harus memimpin revolusi.
Pendidikan adalah kunci untuk memecahkan hampir semua masalah global yang dihadapi dunia saat ini, dari kemiskinan hingga ketidaksetaraan, dari perubahan iklim hingga perdamaian dan keadilan. Mencapai SDGs membutuhkan perubahan radikal dalam cara kita memahami, merancang, dan memberdayakan pendidikan. Sudah menjadi PR kita bersama untuk memastikan bahwa pendidikan bukan hanya menjadi pilar utama dalam mencapai SDGs, tetapi juga merupakan solusi yang kita perlukan untuk mewujudkan dunia yang lebih baik dan berkelanjutan.
Momentum yang kita hadapi saat ini adalah panggilan kepada semua pemangku kepentingan di dunia pendidikan, pemerintah, masyarakat, dan individu, untuk merenovasi sistem pendidikan kita dengan visi yang lebih luas dan ambisius. Pendidikan seharusnya tidak sekadar menjadi tempat di mana siswa menggali pengetahuan, tetapi juga tempat di mana mereka mengembangkan etika, nilai-nilai, dan keterampilan yang mereka butuhkan untuk mengubah dunia. Bagaimanapun Pendidikan adalah pilar utama dalam mencapai SDGs, dan saatnya bagi kita semua untuk bertindak secara radikal demi masa depan yang berkelanjutan. (***)