Bener Meriah, InfoMu – Pasar buah dan sayuran tak hanya menjadi pusat kegiatan ekonomi bagi warga di Kampung Burni Pase, Dusun Genting Gajah, Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah. Pasar yang memiliki sejarah unik di masa konflik ini sejak lama dikenal sebagai sentra buah dan sayur mayur.
Pasar ini berada di Jalan Lintas Kertas Kraf Aceh (KKA) KM 5, berhadapan dengan pemukiman penduduk dan sentra Induk tanaman buah dan sayur. Jika pasar ini menyediakan buah-buahan dan sayur mayur dalam partai besar untuk pedagang yang akan kembali menjual komoditas tersebut. Berbeda dengan pasar tradisional yang lokasinya berada di sisi selatan jalan raya.
” Kalau dari dulu memang sudah pasar buah dan sayur mayur yang besar di daerah ini, lebih menyediakan buah-buah yang dijual eceran,” ujar Nuriah (60), salah satu pedagang buah yang ditemui InfoMu, Selasa (25/8).
Jika di pasar induk, pembeli harus membeli dalam partai besar. Namun, pembeli yang membutuhkan buah yang sama segarnya, tapi dengan harga eceran dan lebih murah bisa memperolehnya di Pasar Selian Sekedang.
Nuriah mengaku, harga buah eceran di dalam pasar ini jauh lebih murah, dibandingkan pedagang buah eceran yang membuka lapak atau kios di pinggir jalan. ” Harganya lebih murah di dalam pasar. Bisa selisih sampai Rp3.000,” imbuhnya.
Kendati bukan pasar khusus buah, di Pasar Selian Sekedang pembeli juga dapat membeli sejumlah keperluan rumah tangga dan komoditas lainnya. Mulai dari sayur mayur, peralatan hias rumah tangga kerajinan tradisonal.
Rahmawati, warga Medan, yang sedang melintas mengaku lebih senang belanja buah di pasar sepanjang perjalanan Bener Meriah yang masih segar-segar. Pasalnya, harga buah yang dibelinya di pasar tersebut jauh lebih murah dan lebih segar dibandingkan yang dijual di toko. ” Tidak harus jadi pelanggan di pasar ini, karena tentunya sudah pasti lebih murah karena kita langsung berbelanja buah dan sayur mayur di sentranya. Tidak kalah lengkap juga dengan buah-buah di supermarket,” ungkap Rahmawati. (Agusnaidi)