Medan, InfoMu.co – Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tanjung Sari melaksanakan ibadah salat Idul Adha 1444 H dan pemotongan hewan kurban, Rabu (28/6). Pelaksanaan salat dan pemotongan hewan kurban berlangsung di lapangan perguruan Muhammadiyah Tanjung Sari. Salat Idul Adha dihadiri hampir dua ribu jamaah. Bertindak sebagai khatib Drs. Agus Taher Nasution dan Imam Taufiq Pasaribu.
Pelaksanaan Idul Adha juga dilaksanakan dibeberapa ranting dibawah Cabang Tanjung Sari. Dari laporan yang diterima redaksi infomu.co seluruh pelaksanaan salat Idul Adha disesaki jamaah.
Pelaksaan pemotongan hewan kurban se-Cabang Tanjung Sari sebanyak 46 ekor sapi dan 23 ekor kambing. Pemotongan hewan kurban selain berlangsung di perguruan Muhammadiyah Tanjung Sari juga berlangsung di Ranting Padang Bulan, Ranting Pasar 4 Koserna, Ranting Padang Bulan Selayang 1 dan Ranting Flamboyan.


Ketua PCM Tanjung Sari Muhammad Yusuf menyampaikan apresiasi atas suksesnya pelaksanaan salat dan pemotongan hewan kurban. Jumlah hewan kurban tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya. ” Terima kasih atas kepercayaan masyarakat, khususnya Keluarga Besar PLN dan Bank Muamalat yang memercayai pemotongan hewan kurbannya di Tanjung Sari,” jelas Muhammad Yusuf.
Pelaksanaan pemotongan hewan kurban sampai pendistribusiaannya kepada masyarakat berlangsung dengan baik dan lancar.
Disebutkan, PCM Tanjung Sari ada 6 ranting. Dua ranting bergabungan pelaksanaan salat yang diselenggarakan PCM, sedangkan tiga ranting lainnya melaksanaan salat Idul Adha sendiri.


Pada pelaksanaan salat Idul Adha, Khatib Drs. Agus Taher Nasution, mengingatkan jamaah untuk meningkatkan iman dan taqwanya kepada Allah. Ketaqwaan kepada Allah itulah yang ditunjukkan nabi Ibrahim Saw atas perintah untuk melakukan penyembelihan anak kandungnya Ismail. ” Tanpa ke-Taqwaan kepada Allah, mustahil seorang ayah mau menyembelih anaknya,” jelas Agus Tahir. Demikian juga peristiwa bagaimana Ibrahim harus meninggalkan anak dan isterinya Siti Hajar di padang tandus Makkah karena harus menjalankan dakwahnya di negeri Palestina. Bagaimana tingginya nilai taqwa Siti Hajar yang membesarkan Ismail di padang tandus yang sangat kekurang makanan dan minuman. Tapi kemudian Allah memberikan air Zamzam.
Drs. Agus Taher juga menjelaskan prosesi haji yang saat itu sedang berlangsung, mulai dari wukuf di Arafah, kemudian bermalam di Musdalifah sebelum menuju Mina dan kemudian melempar di Jamarat. ” Semoga ibadah jamaah haji Indonesia mabrur,” kata Agus Tahir. (masnal rivai)