Khutbah Jumat
Merutinkan 3 Kebiasaan Emas (The Three Golden Habits) Mewujudkan Hidup Untung Terus
Oleh : Dr. Sulidar MA Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Sumut
إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ , وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ , وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
قَالَ اللهُ تَعَالَي فِي كِتَابِهِ الكَرِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ ,وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا ,وَاتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا, يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهِ وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍصَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّمُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌوَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ.
فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَ نَفْسِي بِتَقْوَي اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ.
Jamaah Salat jumat yang dirahmati Allah
Sebagai hamba Allah yang arif, kita wajib bersyukur kepada Allah swt, karena sampai detik ini kita telah diberi-Nya berbagai nikmat, baik nikmat keimanan, kesehatan dan kesempatan untuk terus bisa beribadah dan beraktivitas sesuai dengan petunjuk-Nya. Salawat dan Salam kita tujukan kepada Rasulullah saw, yang telah mengajarkan umat manusia al-Islam, demi kebahagiannya, baik di dunia maupun di akhirat.
Allah swt dan Rasul-Nya, telah menegaskan bahwa jika umat manusia menjalankan aktivitas kehidupannya sesuai dengan apa yang telah ditetapkan dalam Alquran dan as-Sunnah, maka dijamin akan selamat, sejahtera dan bahagia baik di dunia maupun di akhirat. Bahkan dalam salah satu ayat Alquran dengan tegas jika umat manusia mau diberika kehidupan yang baik (hayatan thayyibah), maka syaratnya hanya 2 saja, yaitu beriman dan beramal salih, perhatikan Q.S.an-Nahl/16:97:
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik[839] dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
Jamaah Salat jumat yang dirahmati Allah
Jelas ayat tersebut (Q.S.an-Nahl/16:97), memberikan petunjuk bagi manusia umumnya dan umat Islam khususnya, untuk mendapatkan kehidupan yang baik (thayyibah) hanya 2 syarat saja, yakni Beriman kepada Allah swt dan beramal salih. Jika hal ini dilakukan dengan maksimal, maka Allah swt memberikan janji akan memberikan kehidupan yang baik. Bahkan Allah swt dalam memberikan balasan yang baik kepada hambanya tidak pernah setimpal, tetapi melebihi dari apa yang telah dikerjakan oleh manusia, dalam ayat lain Allah memberikan 10 kali lipat bagi mereka yang melakukan kebaikan (amal salih), perhatikan.Q.S.al-An’Am/6:160:
Barangsiapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).
Ayat di atas menegaskan bahwa perbuatan yang baik dibalas dengan 10 kali lipat, sementara perbuatan jahat hanya dibalas setimpal yang dilakukannya. Demikian Maha Pengasihnya Allah swt terhadap hambanya yang mau berbuat kebaikan.
Selanjutya, Alquran juga memberikan petunjuk jika umat manusia mau untung terus alias tidak akan pernah merugi dalam kehidupannya, maka Allah memberikan tawaran agar melakukan secara rutin dan istiqamah 3 kebiasaan emas. Mengapa 3 kebiasaan emas, karena mereka yang mengamalkannya akan untung terus. Perhatikan Q.S.Fathir/34:29-30;
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ (29) لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ (30)
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah (Alquran) dan mendirikan salat dan menafkahkan (menginfakkan) sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. (Q.S.Fathir/35:29-30)
Ayat-ayat di atas (Q.S.Fathir/35:29-30) lebih populer dengan sebutan 3 kebiasaan emas (The Three Golden Habits), yaitu:
1. Senantiasa membaca Alquran.
2. Mendirikan salat
3. Berinfaq (secara diam-diam atau terang-terangan)
Orang-orang yang senantiasa membaca Alquran, memiliki arti, ia senantiasa mempelajari kata dan maknanya, meyakini kandungannya, mengikuti perintah dan menjauhi larangannya. Mereka ini benar-benar mengamalkan Alqur an secara utuh (kaffah). Setelah itu mendirikan salat secara benar, dengan mengikuti sesuai dengan tatacara (kaifiyat) yang diajarkan oleh Rasul saw dan memperhatikan waktu-waktunya secara disiplin. Kemudian setelah membaca Alquran dan mendirikan salat, adalah menginfakkan sebagian rezeki yang telah diberikan Allah kepadanya, baik secara terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi.
Ketiga hal di atas, jika sudah dilakukan secara istiqamah, maka Allah menjanjikan akan memberikan seolah-olah suatu perniagaan yang tidak pernah merugi, artinya untung terus dalam kehidupannya, juga Allah swt akan menambah bonus, dengan menyempurnakan karunia-Nya. Karunia Allah swt, sangat banyak, tidak bisa kita hitung.
Jamaah Salat jumat yang dirahmati Allah
Penjelasan singkatnya adalah sebagai berikut.
1. Senantiasa membaca Alquran.
Orang yang senantiasa membaca Alquran, mak sudnya di sini, tidak sekedar membaca teksnya saja, tetapi lebih jauh adalah membaca artinya hingga mak sudnya, dan terakhir mengamalkannya. Banyak sekali sabda Rasul saw yang menjelaskan betapa istimewa nya orang-orang yang membaca dan mengamalkan Alquran dalam kehidupan ini. perhatikan sabda-sabda Rasul saw berikut ini:
4639-حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ أَخْبَرَنِي عَلْقَمَةُ بْنُ مَرْثَدٍ سَمِعْتُ سَعْدَ بْنَ عُبَيْدَةَ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ السُّلَمِيِّ عَنْ عُثْمَانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ.
(al-Bukhari-4639):Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal Telah menceritakan kepada kami Syu’bah ia berkata, Telah mengabarkan kepadaku ‘Al qamah bin Martsad Aku mendengar Sa’d bin Ubaidah dari Abu Abdurrahman As-ulami dari Usman ra. dari Nabi saw., beliau bersabda: “Orang yang paling baik di antara kalian adalah seorang yang belajar Alquran dan mengajarkannya.” H.R.al-Bukhari.
Hadis di atas memberikan motivasi bahwa orang yang tergolong sebaik-baik manusia adalah mereka yang mempelajari Alquran dan mengajarkannya kepada orang lain. Nilai hadis yang dapat diambil adalah bahwa Alquran sangat penting dipelajari karena ia pedoman hidup (way of life) manusia, dengan merujuk kepadanya dalam segala aktivitas, maka kehidupan manusia akan dijamin tidak akan sesat baik di dunia maupun di akhirat, bahkan akan selamat, sejahtera dan bahagia. Penjaminan dan garansi itu diberikan langsung oleh Allah swt dan Rasul-Nya. Pada kondisi saat ini yang masih darurat, stay at home, kaena pandami covid-19, adalah moment yang baik untuk senantiasa belajar dan membaca Alquran bersama keluarga.
2. Mendirikan salat
Mendirikan salat maksudnya adalah tidak hanya sekedar melaksanakan salat, tetapi selain melaksana kan sesuai dengan tatacara (kaifiyat) yang dicontohkan Rasul saw, juga menegakkan nilai-nilai yang terkan dung dalam salat.
Jadi, salat mesti sesuai dengan contoh Rasul saw, demikian pula mestilah menegakkan nilai-nilai salat dalam kehidupan sehari-hari. Seperti, ketika awal salat mengucapkan takbir Allahu Akbar, artinya Allah Maha Besar, maknanya dalam kehidupan kita tidak boleh sombong, anggkuh, membesarkan diri, kendati pun banyak yang kita miliki, misalnya, kekuasaan, harta, ilmu dan lainnya, sebab, hanya Allah-lah yang Maha Besar, Maha Kaya, Maha Berkuasa, dan Maha Agung. Kita, sebagai manusia hanya berharap dari-Nya, agar diberikan kekayaan, harta dan ilmu serta keberkahan hidup.
Demikian pula dalam penutup salat, mengucap Assalamu’alaikum warahmatu llah wabarakatu atau Assalamu’alaikum warahmatullah. Maknanya, secara esensi kita mesti menyebarkan salam yang artinya menyebarkan kedamaian, baik untuk diri sendiri, mau pun kepada lingkungan di mana kita tinggal. Manaka la seseorang yang sudah salat, namun suka menyebar kan permusuhan, fitnah, gosip, maka perlulah orang tersebut mengevaluasi salatnya, sebab Allah swt menggaransi, jika salat dilaksanakan secara baik dan benar, sesuai dengan petunjuk Allah dan tatacara yang dicontohkan oleh Rasul saw, maka orang yang salat itu akan tercegah untuk melakukan yang keji dan mungkar dalam kehidupannya.
Q.S.al-‘Ankabut/29:45:
ُاتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِوَالْمُنْكَرِوَلَذِكْرُاللهِ أَكْبَرُوَاللهُ يَعْلَمُ مَاتَصْنَعُونَ (45)
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Alquran) dan dirikanlah salat. Sesungguh nya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) ke ji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari iba dah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
3. Berinfaq (secara diam-diam atau terang-terangan)
Boleh dikatakan ibadah infaq dan sedekah ini, merupakan ibadah yang istimewa, sebab setiap kali kita berinfaq Allah swt menggantinya. Q.S.Saba’/34:39:
قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ (39)
Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan re zeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara ham ba-hamba-Nya dan menyempit kan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)”. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan/infakkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezeki yang sebaik -baiknya.
Bahkan jika infaqnya dilakukan diwaktu Subuh didoakan oleh malaikat.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَيَقُولُ اْلآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا.
Dari Abu Hurairah ra. bahwa Nabi saw. bersabda: “Tidak ada suatu hari pun diwaktu ketika seorang hamba melewati waktu Subuhnya kecuali akan turun (datang) dua malaikat kepadanya lalu salah satunya berkata; “Ya Allah berikanlah pengganti bagi siapa yang menginfakkan hartanya”, sedangkan yang satunya lagi berkata;”Ya Allah berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang menahan hartanya (bakhil)”. H.R. al-Bukhari.No. 1351.
Ayat Alquran (Saba’/34:39) dan sabda Rasul saw di atas memberikan pelajaran yang baik, agar kita senantiasa berinfaq dalam kehidupan ini. Manusia yang baik adalah tidak saja bermanfaat kepada dirinya sendiri, tetapi juga bermanfaat kepada banyak orang. Apalagi dalam situasi sekarang yang sedang dalam kondisi masyarakat kalangan bawah sangat membutuhkan karena tertimpa musibah pandemi covid-19. Bagi mereka yang memiliki kelebihan harta, inilah waktunya untuk menolong sesamanya. Selain menjalankan perintah agama, ini juga menjalankan nilai-nilai kemanusiaan.
3 kebiasaan emas di atas, jika sudah dilakukan secara istiqamah, maka Allah swt menjanjikan akan memberikan seolah-olah suatu perniagaan yang tidak pernah merugi, artinya untung terus dalam kehidupan kita, juga Allah swt akan menambah bonus, dengan menyempurnakan karunia-Nya. Karunia Allah swt, sangat banyak, tidak bisa kita hitung. Oleh karenanya mari kita terus bersyukur atas karunia-Nya, dengan cara terus melaksanakan apa yang telah ditetapkan olehNya, di antaranya dengan senantiasa melakukan kebiasaan emas. Semoga kita dapat melakukannya secara istiqamah.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ..
Khutbah kedua :
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛ فَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى:(وَتَزَوَّدُوافَإِنَّ خَيْرَالزَّادِالتَّقْوَى) اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وآلِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وآلِ إِبْرَاهِيْمَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ.رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ. رَبَّنَا لا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلا تُحَمِّلْنَا مَا لا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ.رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. رَبَّنَا لا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلَّذِينَ كَفَرُوا وَاغْفِرْ لَنَا رَبَّنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ. رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ .