Khutbah Iedul Adha Meneladani KeberAgamaan Nabi Ibrahim
Oleh: Prof. Dadang Kahmad MSi
Allohu Akbar Allohu Akbar wa lillahilhamdu
Hadirin jamaah Iedul Adha yang dirahmati Alloh SWT
Marilah kita panjatkan pujisyukur kehadhirot Alloh SWT, sholawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW, kepada Keluarganya, para shohabatnya dan pengikut semuanya hingga akhir zaman. Di hari yang berbahagia ini kita merayakan iedul Adha, hari dimana kita dianjurkan bertakbir, malaksanakan sholat ied dan menyembelih hewan qurban. Walaupun masih dalam keadaan prihatin karena darurat wabah corona yang masih merebak di tanah air kita, bahkan di seluruh dunia, kita tetap melaksanakan ibadah yang dianjurkan oleh syariat tetapi berpedoman kepada surat edaran Pipmpinan Pusat Muhammadiyah No 06 tahun 2020 yaitu menyesuaikan pelaksanaan ibadah iedul Adha.disesuaikan dengan protocol kesehatan.
Bagi daerah yang dinyatakan berbahaya, sholat sunat iedul adha boleh tidak dilaksanakan dan bagi yang berkehendak bisa dilaksanakan di rumah masing masing. Sedangkan di daerah yang aman dari wabah dipersilahkan sholat di lapangan kecil dengan peserta terbatas sehingga menghindari kontak fisik sebagai sumber penularan virus corona..
Dalam keadaan darurat seperti sekarang ini, sholat di rumah beserta anggota keluarga boleh jadi jauh lebih bermanfaat dan, lebih baik dibandingkan dengan sholat di tempat lain yang melibatkan banyak orang.. karena sholat di rumah jauh lebih aman dari penularan dibanding dengan sholat berjamaah di masjid atau lapangan. Sebab pusat penyebaran wabah melalui kerumunan karena adanya kontak fisik antara orang perorang. Sehingga berlaku qaidah fiqih “La dharoro wala dhiror”, jangan membahayakan diri sendiri dan jangan membahayakan orang lain
Jamaah Ied yang berbahagia.
Perayaan iedul adha beserta ibadah qurban adalah ibadah yang mengingatkan kita kepada keimanan, kesabaran, kejujuran serta ketaatan nabi Ibrahim alaihisalam. Beliau adalah nabi yang dikasihi Alloh karena keimanan yang sangat kuat dan ketaqwaan yang sangat tinggi. Beliaulah yang dalam pencahariannya menemukan Tuhan Alloh yang Maha Tunggal, Yang Maha Kuasa dan maha Besar. Kepadanya beliau menyerahkan diri secara bulat tanpa ada keraguan.
Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan Keluarganya) ada teladan yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) Hari Kemudian. Dan barangsiapa yang berpaling, maka sesungguhnya Allah Dialah yang Maha kaya lagi Maha Terpuji. (almumtahanah:6)
Nabi Ibrohim meyakini bahwa apapun yang diperintahkan Alloh sebagai suatu kebaikan yang harus ditunaikan tanpa ada penolakan. Maka ketika ada perintah Alloh untuk meninggalkan Istri dan anaknya yang masih bayi di lembah tandus dan sunyi sepi beliau melaksanakanya dengan penuh ketaatan. Yang akhirnya berujung kebaikan yang besar, keluar mata air zamzam sebagai daya tarik bagi manusia lain untuk ikut menetap maka jadilah sekarang sebuah kota yang terkenal yaitu makkah al mukaromah yang dikunjungi jutaan kaum muslimin yang berjiarah kepadanya.
Ketaatan pada perintah Tuhan yang dilakukan Nabi Ibrahim sangat luarbiasa, walaupun sesulit apapun dan melibatkan perasaan yang terdalam beliau tetap melaksanakanya. Seperti halnya ketika Nabi Ibrahim diperintah mengorbankan putra tersayang Ismail beliaupun dengan penuh keyakinan tetap melaksanakannya. Walaupun akhirnya Alloh mengganti kurbannya dengan biri biri yang besar, tetapi beliau sudah tercatat dalam sejarah sebagai Nabi yang sangat beriman kepada Alloh dengan segenap jiwa raganya, mentaati perintah Alloh dengan ketaatan yang luarbiasa. Untuk menghormati dan mencontoh ketaatan nabi Ibrohim kita diperintahkan untuk melaksanakan qurban dengan binatang ternak yang baik dan besar. Dan tradisi tersebut sampai hari ini dilaksanakan oleh segenap kaum muslimin seluruh dunia, sebagai suatu symbol ketaatan dan keikhlasan kepada Alloh Tuhan semesta alam.
“sesungguhnya kami telah memberi kamu nikmat yang banyak, maka laksanakan sholat kepada Tuhanmu dan berkorbanlah, sesungguhnya orang yang membencimu adalah orang yang terputus”. (al-kautsar 1-3)
Ketaatan keikhlasan dan pengorbanan harus menjadi bagian dari kehidupan kaum Muslimin. Dalam keadaan situasi darurat wabah seperti sekarang ini dimana banyak orang yang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari. Maka kita harus terpanggil membantu dengan harta kita yang kita cintai sebagian kecil atau sebagian besar untuk dipakai membantu mengurangi kesengsaraan mereka. “Tidak beriman seseorang jika dirinya kenyang sedangkan tetangganya kelaparan”. Oleh karena itu, PP Muhammadiyah melalui surat edaran no 06 tahun 2020, menganjurkan seluruh warganya untuk menggunakan uang pembelian hewan kurban disumbangkan untuk menanggulangi dampak negative dari wabah pandemic covid 19 yang luarbiasa ini.
Tetapi kecintaan manusia kepada harta terkadang sangat berlebihan sehingga menjadi cobaan berat bagi dirinya dan menjadi penghalang bagi ketaatan kepada Alloh SWT, sehingga Alloh menyatakan dalam alquran surat Attaghobun ayat 15.
“sesungguhnya harta mu dan anak anakmu adalah cobaan bagimu, dan disisi Alloh ada pahala yang besar”.
Keengganan berinfak dan bershodaqoh adalah karakter manusia kikir karena mereka sangat mencntai harta yang dimilikinya. Walaupun Alloh SWT banyak menekankan dalam berbagai ayat dalam alquran keutamaan bershodaqoh bahkan disamakan dengan memberi pinjaman kepada-Nya yang akan dibayar dengan berlipat ganda di dunia, juga dijanjikan pahala besar di akherat. Bagi sebagian besar manusia menganggap bahwa harta yang dimilikinya itu akan mengekalkan kehidupan di dunia. Mereka enggan untuk berinfak padahal harta, menurut pandangan agama hanya perhiasan kehidupan dunia yang sifatnya sementara.. Firman Alloh “Celakalah orang yang mengumpat dan mencela, yaitu orang selalu mengumpulkan harta dan menghitung hitungnya, mereka menyangka bahwa hartanya dapat mengekalkan nya” (Al Humazah 1-3). Dan Sabda Rosululoh SAW : “Anak Adam mengatakan hartaku, hartaku, Tidaklah kamu mendapatkan dari hartamu itu kecuali apa yang kamu makan sampai kenyang, pa yang kamu pakai sampai usang, atau kamu sedekahkan sehingga pahalanya akan terus mengalir”. ( HR Muslim, At-Timidzi dan an Nasa’i)
Pada zaman para sahabat Nabi di Medinah, mereka memberi pertolongan kepada orang lain yang kesusahan sangat luarbiasa, kadang bantuan yang diberikan melebihi keperluan untuk dirinya sendiri bahkan mereka rela tidak makan demi untuk memberi makan sahabatnya yang kelaparan. Seperti yang digambarkan al-Qur’yan dalam surat al Hasyr ayat 9
……“dan mereka (kaum Anshor) mengutamakan (Muhajirin), atas dirinya sendiri, meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung”.
Potongan surat al hasyr ayat 9 tersebut menggambarkan betapa para sahabat saling mengasihi dan saling menolong diantara mereka bagaikan bangunan yang sangat kokoh. Memberi tumpangan rumah bagi yang tidak punya rumah dan berbagi makan dengan mereka yang tidak punya penghasilan walaupun dalam keadaan dirinya pun kesusahan. Mereka itulah para dermawan yang selalu dipuji Alloh dan akan diberi keberuntungan serta kebahagiaan oleh Alloh SWT sepanjang masa. Pemurah itu karakter orang sholeh dan para nabi, dirahmati hidupnya dan diberkahi hartanya.
Hadirin yang berbahagia
Sekedar merenungi kembali momentum Idul Adha, Kesanggupan Nabi Ibrahim mengurbankan anak kandungnya sendiri Nabi Ismail, di samping menguji ketaatan beliau bahwa perintah Allah s.w.t. yang harus dipatuhi. Juga Allah Taala memberi peringatan kepada umat yang akan datang termasuk kita bahwa setiap orang harus sanggup mengorbankan diri, keluarga dan harta benda yang disayangi demi menegakkan perintah Allah.
Hidup adalah satu perjuangan dan setiap perjuangan memerlukan pengorbanan. Tidak akan ada pengorbanan tanpa kesusahan. Justeru kesediaan seseorang untuk melakukan pengorbanan termasuk uang dan harta benda, tenaga dan waktu, akan benar-benar menguji keimanan seseorang.
Peristiwa berkorban Nabi Ibrahim dan anaknya Ismail merupakan satu noktah kejadian yang dapat direnungi oleh semua manusia dari semua level usia dan latar belakang tingkat pendidikan. Dengan kata lain, semangat berkorban adalah tuntutan paling besar yang ada dalam lingkungan keluarga, masyarakat maupun, agama bangsa dan negara.
Allohu Akbar Walillahi Alhamdu
Di akhir khutbah ini marilah kita berdoa kepada Alloh agar segala musibah dan kesulitan cepat berlalu diganti dengan keamanan kesejahteraan dan kebahagiaan.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ،
Allohuma Ya Alloh Yang Maha Kuasa, pada hari ini kami berkumpul di lapangan ini, untuk melaksanakan perintah-Mu, melampiaskan rasa syukur kepadamu, menyatakan rasa bahagia atas perjuangan kami selama ini. Terimalah segala amal kami, ampunilah segala dosa kami, dosa ibu bapa kami, dosa keluarga kami, dosa kaum muslimin muslimat yang hidup maupun yang telah wafat.
Ya Alloh hari ini kami melaksanakan ibadah sholat dan qurban yang kami sisihkan dari harta halal kami selama ini. semuanya hanyalah mengejar ridho Mu, mengharap ampunan Mu, membersihkan kotoran jiwa yang mengganggu. Terimalah pengorbanan kami ya Alloh, gantilah dengan ridho Mu, ampunan Mu dan surga Mu.
Ya Alloh engkau tahu, negeri kami dihuni oleh sembilan puluh persen umat Islam yang selalu mengagungkan asmamu, menjaga agamamu, jangan timpakan kepada kami ujian dan siksaan dari akibat kesalahan dan keserakahan para pemimpin kami. ampunilah kami, hindarkanlah kami dari wabah penyakit yang membahayakan kami jadikanlah negeri kami, negeri yang aman sentosa berilah penduduknya rizki dari buah-buahan terutama orang yang beriman kepadamu dan hari akhirmu.
Ya Alloh tolonglah saudara kami di mana saja mereka berada yang sedang menderita karena tertimpa musibah bencana wabah penyakit berilah mereka kesabaran dan penggantian harta dan jiwa yang telah hilang dengan yang lebih baik.
Ya Alloh cegahlah maksud buruk dari orang orang yang menggunakan kesempatan dalam situasi darurat pandemic ini, untuk mengoalkan cita cita ideology mereka yang bertentangan dengan agamaMu, hindarkanlah Negara kami dari perpecahan dan permusuhan dan hanya kepadaMu-lah kami semua berharap.
Ya Alloh, hajat kami kepada-Mu begitu sangat banyak, hanya Engkaulah Yang Mengetahui seluruh hajat dan kebutuhan kami. Kami memohon kepada-Mu ya karim, sepanjang hajat dan kebutuhan kami ini baik menurutmu, dan memberi kemaslahatan dunia dan akhirat bagi kami, maka penuhilah hajat dan kebutuhan kami ini, juga hajat dan kebutuhan istri, keluarga, orang tua, dan saudara serta sahabat kami.
Ya Alloh, tiada tempat berharap bagi kami selain kepada-Mu, tiada tempat bergantung bagi kami, selain Engkaulah tempat kembali kami. Penuhilah seluruh harapan kami ini ya Alloh denga Kau ijabah seluruh pinta dan harapan kami ini. Sungguh Engkau zat yang tidak pernah mengingkari janji.
Wassalamu alaikum wr.wb.
Penulis, Ketua PP Muhammadiyah