Jumat, 22 September 2023
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
Home Hukum

Haedar Nashir: Umat Islam Indonesia Punya Saham Mayoritas

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
8 Juli 2020
in Hukum, Kabar, Persyarikatan, Utama
A A
0
SHARES
129
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Yoqyakarta, infoMu.co – Satu dekade terakhir, umat Islam di Indonesia resah dengan banyaknya narasi yang berupaya membenturkan mereka dengan Pancasila. Padahal, dalam sejarahnya justru umat Islam terlibat dalam kelahiran dan keberadaan Pancasila.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menanggapi kekhawatiran tersebut dengan menekankan pentingnya pembacaan secara utuh dan jujur terhadap sejarah perjalanan bangsa Indonesia.

Menurut Haedar, umat Islam tidak hanya menyabung nyawa untuk kemerdekaan, bahkan lebih jauh rela berkompromi dan mengalah demi kepentingan seluruh bangsa sebagaimana dalam penghapusan tujuh kata hasil Piagam Jakarta pada hari kedua setelah Indonesia merdeka.

“Kesimpulannya adalah umat Islam yang mayoritas di Indonesia ini punya saham besar untuk negeri ini, baik aspek historis ataupun ideologis,” ujar Haedar dalam keterangan tertulis Rabu (8/7/2020).

Adanya dinamika di dalam perjalanan bangsa, bagi Haedar tidak sewajarnya menghapus posisi umat Islam dari objektivitas sejarah. Justru semangat Keislaman yang terpancar dari pembelaan umat terhadap Pancasila ada dalam koridor supaya Pancasila tetap dalam kerangka moderasi dan tidak terseret oleh arus ekstrim kiri maupun kanan.

Menurutnya, fenomena segolongan kecil yang bersikap ekstrim ada dan merata di setiap kelompok baik aliran politik, agama hingga suku sehingga gebyah uyah itu tidak pantas dilakukan sepihak hanya pada umat Islam.

“Ekstrim dan radikal itu berlaku umum. Karena itu perlu moderasi. Moderasi beragama perlu, moderasi bernegara juga perlu,” tekannya.

Selain menekankan sikap tengahan, Haedar juga memandang umat muslim Indonesia memiliki pembacaan yang cukup terhadap sejarah bangsa dan Pancasila agar berlaku elegan dan proporsional.

“Umat Islam harus menjadi dai dan pencerah agar mereka paham. Umat Islam jangan terjebak pada sikap emosi yang berlebihan. Jika ada nyamuk di kaca, disentil nyamuknya jangan kacanya dilempar batu sementara nyamuknya tidak kena,” kritik Haedar.

Dia juga memandang penting agar setiap kelompok Islam di Indonesia memiliki pedoman formal dalam memandang Pancasila sebagaimana Muhammadiyah dengan dokumen Negara Pancasila Sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah hasil keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-47 2015 agar umat Islam memiliki sikap yang jelas dan tidak mudah dibenturkan.

“Mestinya kita sudah selesai. Seluruh kelompok Islam termasuk yang mayoritas itu harus clear. (Dokumen) Itu sudah mengunci pandangan Muhammadiyah tentang Pancasila,” ungkap Haedar.

Alih-alih anti Pancasila, umat Islam beserta agama lain di Indonesia bagi Haedar justru merupakan pembuka pintu berkah bagi kehidupan bangsa. Haedar bersyukur umat Islam sebagai mayoritas penduduk Indonesia tidak sekadar hidup, tetapi memiliki semangat keagamaan.

“Karena itu salah jika di kemudian hari karena ketidakpahaman hakikat kehidupan dan sejarah bangsa ini lalu memandang agama sebagai negatif, apalagi (memandang) agama sebagai ancaman terhadap Pancasila, keberagaman dan NKRI,” tegas Haedar. (endra/fajar)

Bagikan ini:

  • Twitter
  • Facebook
Tags: haedar nashirRUU HIPsaham mayoritas umat islam

Dapatkan informasi terupdate dan terkini seputar InfoMu dan jadilah yang pertama

Tidak Setuju
Syaiful Hadi

Syaiful Hadi

Related Posts

Persyarikatan

Agus Taufiqurrahman Ungkap Tiga Langkah Sederhana Internasionalisasi Muhammadiyah

22 September 2023
Ekonomi

DPR Sahkan UU APBN 2024, Ini Perinciannya

22 September 2023
Kabar

Seleksi Guru PPPK 2023 Dibuka untuk 296.059 Formasi

22 September 2023
Hukum

PT BNA Batalkan Putusan PN STR terkait Hak Atas Tanah

21 September 2023
Kabar

Amirsyah Ajak Masyarakat Cegah Teror di Ruang Siber dengan Narasi Dakwah

21 September 2023
Ekonomi

PW Aisyiyah Sumut Terima Managemen Bank KB Bukopin dan Calon DPD-RI Rafdinal

21 September 2023

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Agus Taufiqurrahman Ungkap Tiga Langkah Sederhana Internasionalisasi Muhammadiyah

22 September 2023

Khutbah Jum’at : Filosofi Nyamuk bagi Kehidupan

22 September 2023

11 Fakta Kaum Ad yang Ingkari Dakwah Nabi Hud dan Dibinasakan Allah SWT

22 September 2023

DPR Sahkan UU APBN 2024, Ini Perinciannya

22 September 2023

Seleksi Guru PPPK 2023 Dibuka untuk 296.059 Formasi

22 September 2023
Shamsi Ali

Kolom Shamsi Ali : Memelihara bumi itu amanah!

22 September 2023

PT BNA Batalkan Putusan PN STR terkait Hak Atas Tanah

21 September 2023
Infomu

© 2020 infoMU - Media Berkemajuan - Website by webmedan.com

Navigasi

  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi

© 2020 infoMU - Media Berkemajuan - Website by webmedan.com