Medan, InfoMu.co – SD Terpadu Muhammadiyah 36 Medan menggelar Gebyar Literasi 2024. Acara ini dimulai sejak pagi hari di pelataran sekolah SD Terpadu Muhammadiyah 36 yang berada di Jalan Jermal III no. 10 Medan. Sabtu (3/2/2024).
Puluhan siswa tampak antusias mengikuti gebyar literasi ini dikarenakan ada 12 kategori yang diperlombakan. Serta ada penampilan pendongeng sekaligus ventriloquis yang cukup terkenal di kota medan yakni kak andi dan si alang.
Kegiatan Gebyar Literasi 2024 ini mengangkat tema “Meningkatkan Kemampuan Literasi Pelajar Untuk Indonesia Berkemajuan“. Acara diawali dengan sambutan ketua panitia Erlina Ulfa, S. Sos, dilanjutkan dengan kata sambutan dari Kepala Sekolah SD Terpadu Muhammadiyah 36 Pipit Safitri, serta kata sambutan dari PRM yang diwakili oleh Muhammad Al Al Qomari.
Adapun 12 kategori yang diperlombakan yakni lomba menyusun kata, lomba tulisan rapi, lomba membaca puisi, lomba menyusun kalimat, prakarya bahan buatan, prakarya bahan alam, prakarya daur ulang, story telling, membuat komik islam, story telling bahasa asing, lomba mewarnai dan lombang Rankinh I.
Diharapkan dengan adanya kegiatan ini mampu meningkatkan semangat siswa dalam literasi ataupun budaya membaca dikalangan siswa.
Pada pembukaan kegiatan Gebyar Literasi 2024 itu, Kepala Sekolah SDM 36 Medan, Pipit Syafitri, mengatakan
bahwa acara kegiatan literasi ini bertujuan utk merubah anak anak yang tadinya berbudaya gadget menjadi budaya Literasi. Literasi adalah hal yang membuat anak anak memiliki untuk kemampuan berbahasa baik secara tertulis maupun verbal. Lebihlanjut Pipit Safitri mengatakan prubahan tidak bisa kita wujudkan kalau tidak ada Tri daya perubahan atau tiga kekuatan perubahan untuk berubah yakni : Kekuatan rasa, Kekuatan karsa dan 3. Kekuatan karya.
Sementara itu, PRM Denai, Muhammad Al-Qomari menyampaikan apresiasi atas digelarnya kegiatan Gebyar Literasi 2024 oleh SD Muhammadiyah 36. Diharapkan acara sebaik dapat ditradisikan guna meningkatkan spirit literasi siswa. Kata Qomar mengutip hasil penelitian UNESCO bahwa minat baca orang Indonesia 0,001 persen artinya dari 1000 orang hanya 1 orang yang minat baca. Bagaimana anak anak ini bisa maju kalau minat baca sangat rendah,” kata PRM Denai itu. Qomari Berharap budaya literasi ini bisa kita bangun melalui perpustakaan sekolah. (masnal rivai)