Medan, InfoMu.co – Dosen UMSU memberikan pelatihan tata kelola sampah di rumah tangga dengan mengalah
sampah organik menjadi kompos dan eco enzim. Masalah sampah di negara kita masih menjadi serius yang perlu di perhatikan oleh semua pihak, dan perlu di selesaikan lintas akademisi agar bisa mencapai titik temu penyelesaian yang sustainable.
Pogram pengabdian yang dilakukan dosen FK, FAI dan Pertanian UMSU dilaksanakan pada tanggal 25 April sampai tanggal 23 Mei 2024 dan ditujukan kepada aggota Ranting pengajian Aisyiah Pasar IV Tembung Percut Sei Tuan. Dengan memberdayakan ibu-ibu aisyiah sebagai dalang ionik (duta lingkungan dalam mengelola sampah organik).
Kegiatan yang berlangsung di Mesjid Taqwa Muhammadiyah pasar 4 ini dibuka oleh Wakil K PRA Dr. Khairun Niswa, M. Hum. Dan dihadiri oleh seluruh anggota duta lingkungan. Ketua tim pelaksana dr. Des Suryani, M. Biomed memaparkan, kegiatan ini merupakan program kemitraan pengembangan Muhammadiyah yang bertujuan untuk memberikan gambaran betapa pentingnya melakukan tata kelola sampah di rumah karena
sampah yang tidak terkeloa dengan baik dapat menimbulkan rusaknya lingkungan yang berujung pada masalah kesehatan manusia.
Setelah kegiatan kajian sampah dari aspek medis di lanjukan dengan aspek keislaman berkaitan dengan kebersihan lingkungan yang disampaikan oleh Zuliana, S.Pd.I.,M.Ag. Beliau menyampaikan bahwa agama islam sangat terkait dengan kebersihan dan menciptakan lingkungan sehat dan memelihara alam adalah bagian dari ibadah seorang hamba kepada yang maha kuasa.
Kegiatan selanjutanya pelatihan mengolah sampah organik yaitu membuat kompos dan eko enzim yang disampaikan oleh praktisi pertanian yaitu Riswan budiyanto S.P, bersama dosen pertanian Umsu yaitu Mailina Harahap, SP M.Si, beliau mengarahkan ibu-ibu duta lingkungan untuk menimbang sampah organik segar sebanyak 3 kg, lalu memotong menjadi potongan kecil, lalu di cuci, setelah itu baru di masukkan kedalam larutan air dengan gula merah dengan perbandingan 1 kg gula merah dengan air sebanyak 10 liter, karena ini pelatihan, kami membagikan hasil olahan ini ke seluruh duta lingkungan utk disimpan dirumah selama 3 bulan,.
Sebelum pelatihan di sampaikan bahwa sampah organik yang digunakan adalah sampah segar tidak terkena minyak, atau sampah yang sudah di masak, untuk sampah organik yang di masak atau di rebus, maka di olah menjadi kompos baik secara konvensional dikubur ditanah atau di simpan di ember dengan ventiasi dan di beri tanah dan EM4. Dan diharapkan mereka telah melakukan pembuatan kompos dirumah secara mandiri,
yang nantinya di gunakan utk pupuk tanaman yang juga kami berikan.
Pada tanggal 23 Mei 2024 tim pengabdi masyarakat UMSU, memberikan buku panduan tata kelola sampah di rumah tangga kepada seluruh kader, untuk menjadi rujukan nanti saat melakukan tata kelola sampah di rumah yang ramah lingkungan dan juga sebagai bahan untuk mengajarkan ke tetangga sekitar rumah mereka.
Penyerahan buku panduan secara simbolis kepada ibu ketua Dr. Rahmaini, MAg
Dosen Pengabdi memberikan gula merah dan ember bekas cat 20 kg untuk pemicu duta lingkungan untuk implementasikan ilmu tata kelola sampah organik di rumah masing-masing, kami juga memberikan bibit unggul tanaman cabe tomat dan terung untuk di pelihara dan di rawat di sekitar lingkungan, bahan pot yang digunakan adalah sampah an organik, misalnya bekas plastik minyak makan, atau tempat plastik lainnya yang bisa di jadikan
tempat media tanam untuk bibit yang diberikan.
Alat- Alat pembuatan eko enzim itu diserahkan oleh ketua pengabdi dr. Des Suryani, M. Biomed kepada ketua ranting Aisyiah pasar IV yaitu Dr. Rahmaini, MPd. Dengan alat tersebut para kader dapat melakukan tata kelola sampah organik di rumah masing- masih dan menjadi contoh di lingkungan mereka sehingga mampu menjadi duta lingkungan untuk menyelamatkan manusia dan alam dari kerusakan akibat sampah.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Ranting Aisyiah menyambut baik dan antusias dengan kegiatan yang dilakukan oleh dosen UMSU. Dia juga mengucapkan terima kasih pada tim dosen dan mahasiswa FK UMSU yang telah bersedia melatih kader, memberikan edukasi lintas keilmuan untuk mengatasi masalah sampah di kawasan Tembung. (***)