Jakarta, InfoMu.co – Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas menanggapi soal pernyataan Din Syamsuddin yang yakin bahwa warga Muhammadiyah bakal memilih Anies-Cak Imin di Pemilu 2024. Anwar mengatakan Din pasti sangat paham karakter warga Muhammadiyah karena sudah menjabat ketum selama dua periode.
“Saya banyak ditanya wartawan tentang bagaimana sikap dan pandangan saya tentang keyakinan Din Syamsuddin yang menyatakan Muhammadiyah dukung Anies-Cak Imin. Terus terang bila kita bicara tentang keyakinan para ahli menyatakan ada beberapa istilah atau tingkatan dari keyakinan tersebut, pertama, ainul yaqin, kedua ilmul yaqin dan ketiga haqqul yaqin,” kata Anwar di Jakarta.
“Seperti kita ketahui Din Syamsuddin ini adalah seorang cendekiawan, pemikir dan akademisi. Bahkan beliau kita ketahui adalah seorang Prof atau guru besar dalam bidang ilmu politik dan juga mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah dua periode. Jadi secara keilmuan dan praktis organisatoris beliau sangat mengerti dan sangat paham sekali tentang sifat dan watak serta karakter dari organisasi Muhammadiyah dan dari orang-orang atau warga Muhammadiyah itu sendiri dalam berbagai hal termasuk dalam hal yang terkait dengan masalah politik,” tambahnya.
Anwar menyebut Din masih sering bertemu dengan warga Muhammadiyah walaupun sudah tak menjabat sebagai ketum. Bahkan katanya, Din masih sering diundang ke berbagai agenda.
“Perlu juga diketahui meskipun Din tidak lagi bertugas sebagai Pimpinan Pusat Muhammadiyah tapi frekuensi beliau bertemu dengan warga Muhammadiyah masih sangat tinggi karena masih banyak pimpinan wilayah dan daerah serta cabang Muhammadiyah di seluruh tanah air serta pimpinan cabang istimewa Muhammadiyah di luar negeri yang masih sering mengundang beliau atau beliau datangi sendiri dalam rangka membangun dan menjaga tali silaturahmi,” katanya.
Selain itu, Anwar mengatakan Din Syamsuddin sering kali berdiskusi dengan warga Muhammadiyah dan mendorong agar anggotanya berpikir kritis. Anwar menilai pernyataan Din Syamsuddin tersebut sudah berdasarkan kajiannya sendiri.
“Biasanya beliau dalam berbagai kesempatan tersebut sering sekali berdiskusi dan mendorong warga Muhammadiyah untuk berpikir kritis dan menjadikan organisasinya untuk menjadi organisasi yang berkemajuan. Maka berdasarkan hal-hal tersebut di atas terus terang saya secara pribadi dan ilmiah agak mengalami kesulitan dalam membantah apa yang telah menjadi kesimpulan dan keyakinan beliau tersebut,” ujar Anwar.
“Karena keyakinannya tersebut menurut saya terbentuk atas dasar hasil penglihatan dan pengamatannya sendiri secara empirik (ainul yaqin) yang kemudian sebagai seorang ilmuwan dan akademisi beliau nalar dan kritisi sehingga hal tersebut telah menghantarkan Din kepada keyakinan yang bersifat ilmiah (ilmul yaqin) bahwa banyak warga Muhammadiyah dalam Pilpres 2024 mendukung Anies-Cak Imin,” katanya.
Lebih lanjut, Anwar mengatakan Din tentu memiliki tingkat keyakinan yang tinggi dalam menentukan pilihannya di Pilpres 2024. Dia yakin Din akan mempertanggungjawabkan apa yang dia katakan kepada publik.
“Bahkan ketika saya lihat video beliau yang menyangkut hal tersebut berkali-kali kesimpulan saya dari gerak tubuhnya tingkat keyakinan yang dimilikinya menurut saya sudah di atas dan melampaui tingkat ilmul yaqin tapi sudah sampai kepada haqqul yaqin di mana mayoritas warga Muhammadiyah dalam Pilpres yang akan datang akan memilih AMIN atau Anies-Cak Imin. Kira-kira bagaimana pandangan para pihak terhadap kesimpulan dari Din Syamsuddin ini? Tentu hal ini bisa saja mengundang perbedaan pendapat dan itu menurut saya adalah sah-sah saja,” katanya.
“Cuma saya yakin dan percaya Din dalam hal ini tentu tidak sembarang bicara karena hal itu dari dahulu bukan menjadi sifat, watak dan karakternya sebab sebagai seorang akademisi dan sebagai seorang muslim yang baik beliau dalam menyampaikan sikap dan pandangannya selalu didasarkan kepada data dan fakta yang beliau ketahui atau beliau terima dari pihak yang terpercaya,” katanya.
Menurut Anwar, Din Syamsuddin akan menghormati pandangan orang lain jika ada pihak yang memiliki pandangan yang berbeda. Menurutnya, Din Syamsuddin akan membuka kesempatan untuk berdiskusi terkait pandangannya tersebut.
“Oleh karena itu kalau ada orang yang mau menyanggah kesimpulannya secara akademis dan dialogis tentu saja Din Syamsuddin akan sangat siap untuk berdiskusi dan mempertanggungjawabkan apa yang sudah disampaikannya tersebut. Dan jika tetap terjadi perbedaan pendapat tentu saja Din Syamsuddin sesuai dengan sikap, watak dan karakternya dia tentu akan siap untuk menghormati pandangan orang yang berbeda pendapat dengannya,” sambungnya.
Sebelumnya, mantan Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin yakin warga Muhammadiyah akan mendukung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (AMIN). Hal itu diungkapkan Din usai bertemu dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu.
Mulanya, Din mengatakan dirinya datang bersama tokoh pimpinan ormas Islam dalam pertemuan bersama Ahmad Syaikhu di DPP PKS Kamis (26/10). Dia menyebut pimpinan ormas Islam itu juga pernah menjadi anggota dewan pertimbangan MUI.
“Kami datang dengan sejumlah tokoh pimpinan ormas-ormas Islam yang berskala nasional itu ada 70-an dan pernah menjadi anggota dewan pertimbangan MUI yang waktu itu saya diamanahi sebagai ketua yang datang kali ini berjumlah belasan, saya nggak sempat hitung tadi. Banyak yang mau datang tapi terkendala waktu karena memang sangat sempit sekali pengundangan kepada mereka ya,” kata Din Syamsuddin kepada wartawan di DPP PKS, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (26/10).
Din mengatakan Muhammadiyah tak terafiliasi dengan partai politik. Namun, dia menyebutkan Muhammadiyah membebaskan warganya untuk terjun di dunia politik.
“Tentang Muhammadiyah, saya mohon maaf sebenarnya tidak punya kewenangan untuk menyatakan karena saya di Muhammadiyah hanyalah seorang ketua pimpinan ranting tingkat Kelurahan Pondok Labu, maka kami di organisasi sangat berdisiplin mengikuti pimpinan pusat Muhammadiyah,” tuturnya.
“Namun dapat dipastikan khittah Muhammadiyah berbunyi sejak tahun 71 tidak mempunyai hubungan struktural dan organisatoris serta tidak berafiliasi dengan partai politik mana pun. Tertulis, namun yang tak tertulis, Muhammadiyah memberi kebebasan kepada warganya untuk fantasyiru fil ahza, bertebaran di banyak partai politik,” lanjutnya.
Kemudian, Din mengatakan banyak wajah Muhammadiyah di PKS. Dia pun yakin warga Muhammadiyah akan mendukung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN).
“Sebagai anggota Muhammadiyah saya berkeyakinan, bahkan dalam nada haqqul yakin, tidak lagi ainul yakin, haqqul yakin warga Muhammadiyah akan memberikan dukungan kepada pasangan Anies-Muhaimin atau AMIN,” ujarnya. (dtk)