Medan, infoMu.co – Kampus USU menjadi salah satu kampus yang berulangkali melakukan lockdown. Sampai hari ini kampus itu masih kuatir dengan pandemi yang terus mengalami curva naik. Beberapa tenaga dosen, terkhusus dari fakultas kedokteran erpapar dan meninggal dunia. Belum lama tenaga pendidik lain yang ikut terinfeksi.
Lalu seperti apa dosen mengatasi masalah proses belajar dan proses administrasi lainnya ?. Bersama ini kami turunkan satu pengalaman seorang dosen dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU, Safrin Octora, yang juga kolomnis infoMu.co dalam menghadapi mahasiswa dengan tetap disiplin pada physical distancing. Berikut penuturannya kepada jurnalis infoMu.co :
Pandemi Covid-19 menyebabkan banyak aktivitas kehidupan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Salah satunya adalah aktivitas kehidupan kampus. Bila biasanya kegiatan perkuliahan dilakukan secara tatap muka, saat ini harus berlangsung secara online. Begitu juga dengan proses bimbingan skripsi dan ujian skripsi. On line telah menjadi bagian dari dinamika kehidupan kampus.
Namun ternyata tidak semua juga bisa online. Salah satunya adalah proses menanda-tangani skripsi yang telah selesai diuji dan si mahasiswa akan mendaftar untuk wisuda. Tanda tangan “basah” pembimbing dan penguji beserta ketua Program Studi (prodi), sepertinya sudah menjadi keharusan pada lembar skripsi itu, sehingga pendaftaran mahasiswa untuk wisuda dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Untuk kasus ini biasanya, mahasiswa minta izin untuk datang ke rumah mengantar dan minta tanda tangan untuk skripsinya. Berhubunga situasi sedang dalam pandemi, saya melarang mahasiswa untuk ke rumah. Namun saya menawarkan jalan ke luar. Antar skripsi ke Prodi, dan tinggalkan dengan pegawai yang ada.
Lalu saya akan datang ke Prodi untuk menanda-tangani skripsi tersebut. Biasanya Prodi pun tidak ramai dengan mahasiswa. Mahasiswa yang minta tanda tangan biasanya tidak ada di kampus. Karena saya tidak pernah mengatakan kapan saya akan datang. Saya hanya minta mereka meletakkan skripsi di meja rapat Prodi. Setelah selesai, ditanda-tangani, barulah staf pegawai memberitahu si mahasiswa untuk datang. Sehingga kondisi physical distancing dan tidak adanya kerumunan tetap terjaga.
Seperti hari ini, Rabu (19-08-2020) dengan berpakaian santai saya menyelusup ke kampus. Lalu masuk ke ruang Prodi, menanda-tangani skripsi, dan pulang ke rumah. Work from home, berlanjut.
Wow Ini strategi jitu yang dilakukan Safrin. Mungkin para dosen lain memiliki cara strategi yang berbeda dalam melayani mahasiswanya ? beda cara dan strategi boleh saja yang penting mahasiswa tetap didorong untuk melakukan proses pembelajaran dan administrasi yang harus dilakukannya. Anda punya pengalaman menarik, barangkali, tuliskan pengalaman itu dan kirimkan ke redaksi infoMu.co di WA 08126027399. (syaifulh)