Padangsidimpuan, InfoMu.co – Rektor Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UM Tapsel) Muhammad Darwis, M.Pd., beserta rombongan yang terdiri dari Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Dekan Hukum dan Kepala KUI, Humas dan Kerjasama UM Tapsel, Rabu (17/7) mendatangi kantor Walikota Padangsidimpuan. Rombongan Rektor disambut langsung oleh Pj.Walikota Padangsidimpuan H. Timur Tumanggor, S.Sos., M.AP., didampingi Sekda Dr. H. Letnan Dalimunthe, SKM.,M.Kes, Kadis Pendidikan, Kadis Kominfo dan Asisten III, di ruang rapat Walikota.
Kunjungan tersebut berkaitan dengan rencana UM Tapsel yang akan melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswanya semester VII yang rencananya akan berlangsung pada bulan Oktober mendatang. Yang mana pada tahun ini UM Tapsel bermaksud menempatkan mahasiswa melaksanakan KKN di berbagai Kelurahan yang ada di wilayah Kota Padangsidimpuan.
Rektor UM Tapsel Muhammad Darwis menjelaskan bahwa pada setiap pelaksanaan KKN, selalu membawa isu-isu lokal dimana lokasi KKN dilaksanakan yang menjadi fokus mahasiswa dalam melakukan kegiatan nantinya. “Karena ini namanya KKN Tematik, jadi harus memiliki tema apa yang paling utama permasalahan yang ada di daerah tersebut, sehingga nantinya kegiatan yang dilakukan dalam KKN ini bagaimana bisa membantu memecahkan masalah tersebut”, ungkapnya.
Hal tersebut lanjut Darwis adalah sebagai bentuk kepedulian dan juga keinginan UM Tapsel untuk mengambil peran dalam menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat serta demi peningkatan Pendidikan, Pengembangan dan Pengabdian Kepada Masyarakat yang terangkum dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Waktu di Madina kami bawa Tema Stunting, tahun lalu di Sibolga-Tapteng kami bawa isu Kewirausahaan/UMKM, Pariwisata, Masalah Sampah dan Stunting juga. Nah, kali ini kita akan mencoba bertanya kepada bapak Waliyapa kira-kira permasalahan utama yang ada di Padangsidimpuan ini”, tanya Darwis.
Menyambut hal tersebut, Pj. Walikota Padangsidimpuan Timur Tumanggor berterima kasih kepada UM Tapsel yang berniat baik membantu pihaknya dalam mengatasi permasalahan yang ada di tengah masyarakat. “Saya kira permasalahan kita tidak jauh beda dengan Madina dan Sibolga, yaitu masalah Stunting. Di tempat kita Stunting termasuk tinggi, walaupun turun (hanya sedikit), karena ini bukan pekerjaan yang mudah, ditambah inflasi kita sedang tinggi-tingginya”, paparnya.
Timur berharap dengan bantuan UM Tapsel dalam kegiatan KKN ini dapat membantu meringankan tugas pemerintah dalam mengatasi permasalahan yang ada di tengah-tengah masyarakat Kota Padangsidimpuan, terutama masalah yang ditimbulkan akibat inflasi dan juga masalah Stunting. “Kami berharap nantinya mahasiswa bisa mewarnai ditengah-tengah masyarakat, bisa menjadi contohlah bagi masyarakat. Jika ada masalah nantinya, jadikan tantangan dalam menghadapi masyarakat kita”, harapnya.
Berdasarkan laporan Kepala LPPM Nurmaini Ginting, M.Si., bahwa ada sebanyak 560 mahasiswa peserta KKN untuk tahun 2024 ini, dengan rincian 150 KKN program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang akan ditempatkan di 5 Kabupaten Kota, 60 mahasiswa KKN Mandiri dan 350 KKN reguler. 350 mahasiswa inilah nantinya yang akan di sebar di 4 Kecamatan di Kota Padangsidimpuan, yaitu Angkola Julu, Padangsidimpuan Batunadua, Padangsidimpuan Hutaimbaru, dan Padangsidimpuan Tenggara. (arifana)