Medan, InfoMu.co – Ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Sumut meningkat. Pemprov Sumut turut mewanti peningkatan kasus, terlebih saat musim penghujan.
Berdasarkan data Dinkes Sumut, kasus DBD hingga November 2024 saat ini mencapai 7994 kasus, 52 kasus di antaranya meninggal dunia.
“Sumut sampai saat ini ada 7994 kasus DBD. Jadi memang ada kenaikan. Untuk tahun 2024 sampai saat ini ada 52 kasus kematian. Untuk DBD peningkatannya dua kali lipat tapi kematiannya menurun,” ungkap Sekretaris Dinkes Sumut Rusdin Pinem usai acara Langkah Bersama Cegah DBD PT Takeda Innovative Medicine, Minggu (1/12/2024).
Rusdin menyebutkan angka kasus DBD tertinggi di Sumut berada tiga kabupaten.
“Paling tinggi Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Karo, dan Kabupaten Nias Selatan,” ujarnya.
Terkait hal ini, Rusdin menyebut masyarakat perlu waspada dan melakukan antisipasi terhadap kasus demam berdarah.
“Langkahnya ini bagaimana menggerakkan masyarakat kita melakukan 3M Plus ini, yaitu menguras, menutup, mendaur ulang kemudian ditambah dengan melakukan vaksin,” tutur Rusdin.
“Kita bersama Kemenkes, seluruh dinas maupun puskesmas bergerak secara bersama. Jadi mudah-mudahan demam berdarah ini zero kematian,” sambungnya.
Sementara itu, dokter spesialis anak Dewi Sari menyebut vaksin DBD dianjurkan dilakukan dua kali dengan jarak tiga bulan.
“Vaksin sebaiknya dua kali untuk proteksi lengkapnya dengan jarak tiga bulan. Dewasa perlu, karena dikasih untuk anak 6 tahun sampai usia 45 tahun. Dewasa ini high risk untuk terkena DBD umur 5-44 tahun,” tuturnya.
“Namun angka kematian paling tinggi itu untuk anak 5-14 tahun, baru diikuti dewasa usia produktif,” lanjutnya.
Dewi menyebutkan jika penyakit DBD tidak hanya menyerang berdasarkan umur namun juga gaya hidup.
“Sebenarnya rentan terkena DBD bukan hanya usia tapi juga gaya hidup dan lingkungannya agar rumah kita terbebas dari nyamuk DBD. Anak di bawah 5 tahun ke atas sekarang lebih rentang dibanding 6 tahun ke atas karena mereka yang di bawah 5 tahun belum ada vaksin. Jadi kalau di bawah 5 tahun harapan kita 3M plus. Vaksin ini sangat penting, hanya perlu 2 kali,” ucapnya. (dtk)