Ustadz Abdul Somad (UAS) menegaskan, adanya RUU HIP adalah upaya kelompok tertentu untuk mendegradasi Pancasila yang awalnya sebagai dasar ideologi negara menjadi sekedar Undang-undang.
“Karenanya, semua ummat beragama di Indonesia mesti menolak RUU HIP itu,” ujar UAS ketika tampil sebagai penceramah dalam pengajian virtual dengan tema ‘Dengan Ukhuwah Mengisi The New Normal Era Secara Bermarwah’ yang digelar oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu yang diketuai Prof Dr Din Syamsuddin MA.
Acara pengajian ini disiarkan langsung akun Youtube tvMu Channel, Ahad (14/6).
Dalam pengajian virtual tersebut, lebih lanjut UAS menjelaskan, bahwa Pancasila adalah kalimatun sawa, titik temu antara semua agama yang ada di republik ini.
“Kalau Pancasila sampai turun dari posisi yang lebih tinggi ke posisi yang bawah, maka dikhawatirkan Pancasila justru akan terus turun dan lama-kelamaan akan hilang,” sebutnya.
Dan UAS mengatakan, memang ada usaha kesana, karena ada upaya pengkerdilan Pancasila menjadi Tri Sila. Dari Tri Sila di-slim-kan lagi menjadi Eka Sila.
“Dan gawatnya, Eka silanya tidak pula Ketuhanan Yang Maha Esa, tetapi berdasarkan gotong royong. Maka ummat Islam dan umat beragama di Indonesia harus memahami hal ini dengan baik.,” kata UAS.
Tapi di atas semua itu, sambungnya, yang paling perlu dicermati adalah kenapa RUU HIP diusulkan ketika rakyat sedang lapar, sedang sakit, sedang pandemi Corona, danpada saat bangsa ini sedang genting.
“Ada Apa?,” tanya UAS.
Oleh sebab itu, kata UAS, biasanya ummat Islam akan bersatu ketika melihat satu musuh bersama.
“Mudah mudahan ini termasuk menjadi pemersatu umat Islam,” harapnya. (*)
tajdid.id