Jumat, 22 September 2023
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
Home Kabar

Abdul Mu’ti Ungkap Fakta Penyebab Generasi Milenial Enggan Beragama

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
15 Juli 2023
in Kabar
A A
0
SHARES
34
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Yogyakarta, InfoMu.co – Songsong Tahun Baru Islam 1445 Hijriah, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada, Jumat (14/7) selenggarakan pengajian umum dan menghadirkan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti.

Pengajian yang bertema “Islam dan Spiritualitas Generasi Z: Tantangan dan Strategi bagi PTMA”. Abdul Mu’ti dalam tausiyah menyampaikan, terkait dengan penamaan generasi Z maupun milenial mengalami kerancuan, oleh karena itu dia lebih nyaman menyebutnya sebagai generasi muda.

Dalam konteks spiritual, budaya dan ekonomi generasi ini memiliki distinksi dengan generasi yang lain. Dalam sisi spiritualitas, imbuh Mu’ti, generasi ini memiliki karakteristik dan tingkat spiritualitas dari generasi sebelumnya. Lebih-lebih dengan generasi baby boomer.

“Generasi Z atau milenial ini memang memiliki spiritualitas yang memang lebih rendah dibandingkan dengan generasi sebelumnya.” Ungkapnya.

Merujuk sumber-sumber penelitian, Guru Besar Pendidikan Islam menjelaskan bahwa terdapat beberapa indikator untuk mengukur rendahnya spiritualitas generasi ini. Pertama, pandangan mereka tentang makna agama bagi kehidupan. Mereka menganggap agama tidak terlalu diperlukan dalam kehidupannya.

“Generasi ini tidak merasa agama itu perlu, agama itu penting. Bahkan yang menarik ketika kita berbicara tentang agama pada generasi milenial ini, sesuai dengan karakteristik mereka yang easy going  yang cenderung bebas, dan mendapatkan sesuatu secara mudah, kelompok ini cenderung memaknai spiritualitas sebagai ketenangan batin. Namun tidak berarti dia harus terikat dengan agama-agama tertentu.” Ungkapnya.

Kenyataan tersebut yang kemudian menimbulkan trend pada kalangan generasi muda untuk memilih tidak beragama. Meskipun mereka mempercayai spiritualitas ke-Tuhanan, tetapi mereka enggan terikat dengan institusi agama manapun atau agnostik.

Dengan kalimat sederhana Abdul Mu’ti menyebut mereka “mencintai tapi tidak mau memiliki.” Fakta tersebut menjadi alasan Muhammadiyah mengangkat isu spiritualitas kelompok generasi milenial ini menjadi isu nasional dalam Muktamar ke-48 di Surakarta beberapa waktu lalu itu.

Indikator yang kedua, generasi muda ini lebih longgar dalam relasi antar kawan, bahkan relasi antar agama. Sifat terbuka dan lebih menerima nilai-nilai universal, daripada nilai yang memisahkan mereka.

“Penerimaan terhadap perbedaan-perbedaan itu lebih tinggi di kelompok ini. Karena mereka lebih cair, bergaulnya itu melintas batas.” Imbuhnya.

Kecenderungan sikap tersebut dapat dilihat dalam case LGBT. Mu’ti menyebut, kelompok generasi muda ini lebih mudah menerima perbedaan orientasi seksual tersebut, ketimbang kelompok ‘kolonial’ atau tua.

Sikap pelonggaran yang diikuti oleh kebanyakan generasi milenial atau Z ini berdampak pada demografi suatu negara. Sebab mereka cenderung untuk memilih tidak menikah, menyebabkan pertumbuhan penduduk di suatu negara itu negatif. Realitas tersebut dapat ditemukan di negara-negara maju.

“Kelompok ini begitu longgar, yang kadang-kadang menimbulkan ketegangan antar generasi.” Imbuhnya.

Berbagai kenyataan tersebut menjadi alasan Muhammadiyah mengangkat isu spiritualitas generasi milenial sebagai isu nasional. Saat ini dan ke depan, demografi penduduk Indonesia mayoritas adalah kelompok generasi ini. Sehingga masa depan bangsa ini digantungkan kepada generasi milenial. (muhammadiyah.or.id)

Bagikan ini:

  • Twitter
  • Facebook

Dapatkan informasi terupdate dan terkini seputar InfoMu dan jadilah yang pertama

Tidak Setuju
Syaiful Hadi

Syaiful Hadi

Related Posts

Ekonomi

DPR Sahkan UU APBN 2024, Ini Perinciannya

22 September 2023
Kabar

Seleksi Guru PPPK 2023 Dibuka untuk 296.059 Formasi

22 September 2023
Kabar

Amirsyah Ajak Masyarakat Cegah Teror di Ruang Siber dengan Narasi Dakwah

21 September 2023
Ekonomi

PW Aisyiyah Sumut Terima Managemen Bank KB Bukopin dan Calon DPD-RI Rafdinal

21 September 2023
Kabar

UNESCO Tetapkan Kota Tua Jericho sebagai Situs Warisan Dunia, Israel Berang

21 September 2023
Kabar

UEA, Arab Saudi Kutuk Penyerbuan Israel ke Masjid Al Aqsa

21 September 2023

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Agus Taufiqurrahman Ungkap Tiga Langkah Sederhana Internasionalisasi Muhammadiyah

22 September 2023

Khutbah Jum’at : Filosofi Nyamuk bagi Kehidupan

22 September 2023

11 Fakta Kaum Ad yang Ingkari Dakwah Nabi Hud dan Dibinasakan Allah SWT

22 September 2023

DPR Sahkan UU APBN 2024, Ini Perinciannya

22 September 2023

Seleksi Guru PPPK 2023 Dibuka untuk 296.059 Formasi

22 September 2023
Shamsi Ali

Kolom Shamsi Ali : Memelihara bumi itu amanah!

22 September 2023

PT BNA Batalkan Putusan PN STR terkait Hak Atas Tanah

21 September 2023
Infomu

© 2020 infoMU - Media Berkemajuan - Website by webmedan.com

Navigasi

  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi

© 2020 infoMU - Media Berkemajuan - Website by webmedan.com