• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Salat Tarawih Nabi Muhammad 11 atau 23 Rakaat? Ini Jawaban Ustadz Adi Hidayat

Wasathiyah Menjadi Kunci Utama Pembentukan Umat Terbaik

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
4 Maret 2025
in Uncategorized
0

 

Yogyakarta, InfoMu.co – Ustaz Adi Hidayat (UAH) mengupas konsep khair ummah atau umat terbaik dalam Pengajian Ramadan Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang berlangsung pada Senin (4/3) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Dalam ceramahnya, Wakil Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini menegaskan bahwa umat terbaik lahir melalui proses transformasi dari jahiliah menuju peradaban yang lebih baik dengan berlandaskan pada nilai-nilai Al-Qur’an.

“Kajian tafsir tidak bisa mandiri pada satu ayat. Harus dikaji dalam konteks yang lebih luas,” ujarnya.

Menurutnya, konsep khair ummah dalam Surah Ali Imran ayat 110 tidak dapat dipahami secara terpisah, tetapi harus dikaitkan dengan ayat-ayat lain yang membangun karakter umat, seperti pentingnya iman, takwa, dan amal saleh.

Lebih lanjut, Ustaz Adi menjelaskan bahwa sifat wasathiyah atau moderasi menjadi kunci dalam pembentukan umat terbaik. Moderasi ini tidak hanya dalam hal pemahaman agama, tetapi juga dalam mengelola kehidupan sosial. Ia menekankan bahwa pembentukan karakter umat terbaik harus dimulai dari penguatan iman secara pribadi, lalu berlanjut ke dalam kehidupan keluarga, dan akhirnya diaplikasikan dalam masyarakat.

Dalam pemaparannya, Ustaz Adi juga menyoroti pemikiran Kiai Ahmad Dahlan dalam membangun Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang mengimplementasikan nilai-nilai Al-Qur’an secara nyata.

“Kiai Ahmad Dahlan tidak hanya menekankan aspek ibadah ritual, tetapi juga bagaimana nilai-nilai Islam itu diterapkan dalam kehidupan sosial,” katanya. Inilah yang menjadi alasan mengapa Muhammadiyah berkembang dengan berbagai amal usaha di bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial.

Selain itu, Ustaz Adi juga mengulas perbedaan antara iqra’ dan tilawah dalam Al-Qur’an. Menurutnya, iqra’ menekankan pada membaca secara tekstual, sementara tilawah mengandung makna membaca dengan pemahaman yang mendalam dan pengamalan dalam kehidupan.

“Inilah yang diterapkan dalam pendidikan Muhammadiyah, mulai dari TK Aisyiyah hingga perguruan tinggi, agar peserta didik tidak sekadar membaca, tetapi memahami dan mengamalkan nilai-nilai Islam,” jelasnya.

Sebagai penutup, ia menegaskan bahwa wasathiyah dalam Muhammadiyah bukan sekadar teori, tetapi harus diimplementasikan dalam kehidupan nyata. Dengan menerapkan konsep ini, Muhammadiyah diharapkan terus menjadi lokomotif perubahan dalam membangun peradaban Islam yang berkemajuan. (muhammadiyah.or.id)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: adi hidayatwasathiyah
Previous Post

10 Agama Terbesar di Dunia 2025 Berdasarkan Jumlah Penganutnya

Next Post

Tantangan dan Strategi Muhammadiyah dalam Penguatan Islam Wasathiyah

Next Post
Tantangan dan Strategi Muhammadiyah dalam Penguatan Islam Wasathiyah

Tantangan dan Strategi Muhammadiyah dalam Penguatan Islam Wasathiyah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.