Pergantian tahun merupakan momentum untuk mengingat kembali tentang perjalanan waktu. Bagi seorang mukmin waktu adalah sesuatu yang perlu mendapat perhatian hal ini dapat dipahami dari salah satu surat di dalam Alquran yang diberi nama waktu (al-Asjr) bahkan pada awal surat tersebut Allah memulai FirmanNya dengan sumpah “wal ashr” (demi masa) demi waktu).
Berkaitan dengan ini para Ulama tafsir menjelaskan bahwa setiap kali Allah bersumpah dengan membawa nama makhluk ciptaanNya itu berarti Allah menghendaki agar kita yang membacanya mau memperhatikan atau mau mengambil pelajaran ada apa dengan makhluk yang menjadi sandaran sumpah Allah itu. Itulah bedanya sumpah kita dengan sumpah Allah. Kalau Allah bersumpah maksudnya Dia menghendaki kita agar fokus pada apa yang menjadi sandaran sumpahNya.
Berkaitan dengan waktu sebagaimana yang telah disinggung tersebut, sebagai mukmin kita diingatkan oleh Allah agar dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, jangan menjadi orang yang rugi dengan waktu yang telah Allah takdirkan bersama kita. Isilah waktu dengan menyibukkan diri untuk menjaga Iman dan memperbanyak amal saleh.
Dalam kesempatan ini, saya atas nama pribadi dan sebagai salah satu unsur pimpinan persyarikatan di Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara mengajak seluruh warga persyarikatan dapat menjadikan momentum memasuki tahun baru 1442 Hijriah ini untuk kembali melakukan muhasabah (instropeksi diri), melihat kembali perjalanan hidup kita, yang dalam bahasa sederhana untuk mau kembali memperhatikan sejarah.
Setidaknya ada tiga fungsi mempelajari sejarah.
Pertama, sejarah menceritakan masa lalu.
Kedua, sejarah menceritakan masa kini.
Ketiga, sejarah untuk memprediksi masa depan.
Artinya sebagai mukmin kita tidak boleh melupakan sejarah yang di dalamnya memberikan banyak pelajaran. Ambillah nilai-nilai positif dari sejarah atau setidaknya sejarah dapat membantu kita untuk dapat meneguhkan hati agar tetap istiqomah di jalan perjuangan kita khususnya dalam menggerakkan persyarikatan Muhammadiyah yang kita cintai. Sebagaimana Allah berfirman dalam Alquran yang menjelaskan kepada kita bahwa semua kisah yang Allah ceriterakan kepada kita tentang para Nabi dna Raaul agar dengan kisah-kisah itu kita dapat meneguhkan hati, mengambil peringatan dan pelajaran padanya (QS. Hud [11] : 120).
Berkaitan dengan ibadah khusus di awal Tahun Baru sebagaimana yang banyak tersebar di media-media sosial perlu kita ingatkan kembali bahwa tidak ada satupun dalil yang memerintahkan atau memberikan pedoman kepada kita tentang ibadah apa yang harus kita lakukan pada awal bulan Muharram atau untuk menyambut pergantian tahun secara khusus, apalagi kita tahu bahwa penetapan tahun Hijriyah ini bahkan baru ditetapkan pada masa pemerintahan Umar bin Khattab.
Maka kami mengingatkan kita semua untuk tidak ikut menyebarkan informasi atau ikut mendakwahkan seakan-akan dalam rangka menyambut 1 Muharram ini ada keutamaan-keutamaan yang disandarkan kepada Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Adapun di bulan Muharram nya ada syariat dimana kita disunahkan untuk berpuasa Asyura pada tanggal 10 Muharram atau puasa tasu’ah di 9 Muharram bagi yang mau, yang hukumnya sunah. Sekali lagi momentum pergantian tahun ini hendaknya kita jadikan sebagai momentum untuk mengkaji diri dan kemudian dapat menjadi dasar dalam menyusun perencanaan ke depan dalam rangka mencapai kemajuan yang kita cita-citakan.
Mudah-mudahan Allah subhanahu wa ta’ala senantiasa menjaga dan melindungi kita semua. Amin.