Tiga Majelis Aisyiyah Sumut, Seminarkan Pentingnya Makanan Halal
Medan, InfoMu.co – Pimpinan Wilayah (PW) Aisyiyah Sumatera Utara menggelar acara Ceria-Mu edisi ke-2 menandai Milad ke-108 Aisyiyah. Ceriamu-2 kali ini diselenggarakan tiga majelis dilingkungan Aisyiyah Sumatera Utara. Kegiatan berlangsung Sabtu (24/5) di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jalan SM Raja 136 Medan.
Ceria-Mu atau ‘Cerita Ideologi Aisyiyah Muhammadiyah’ merupakan gawean dari Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan (Eknaker) Majelis Tabligh dan Ketarjihan dan Majelis Pembinaan Kader itu berlangsung secara hybrid, diikuti pimpinan majelis dan lembaga tingkat wilayah dana daerah se-Sumatera Utara. Ceriamu-2 mengusung tema ” Pentingnya Sertifikasi Halal bagu UMKM dan Membangun Ketahanan Pangan Keluarga Melalui Makanan dan Jajanan Sehat”.
Tiga pemateri tampil pada acara seminar ini. Pertama, Dr. Retty Ikawati STP Msc, Dosen Bisnis Jasa Makanan dan Pengurus Halal Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yoqjakarta. Kedua, Dr. Desi Ardila, Ketua Halal Center UMSU. Ketiga, dr. Yulia Afrina Nasution, Dosen FK UMSU dan Ketua Majelis Kesehatan PWA Sumut. Seminar ini dipandu Khairunnisa Harahap SE MSi, Dosen Unimed dan Sekretaris Eknaker PWA Sumut.
Ketua PW Aisyiyah Sumatera Utara, Dr. Nur Rahmah Amini MAg saat membuka seminar Ceriamu-2 itu menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya peringatan Milad-108 Aisyiyah oleh tiga majelis dilingkungan PW Aisyiyah. Kerjasama antar majelis dan lembaga seperti ini perlu dikembangkan baik kegiatannya maupun kualitasnya. Nur Rahmah Amini menekankan bahwa persoalan makanan halal (toyyib) bagi keluarga perlu mendapat perhatian serius dari keluarga Aisyiyah. ” Selain perlunya memberi perhatian pada proses kehalalan satu produk dengan melihat sertifikasi halalnya, demikian juga makanan yang di-asup haruslah makanan yang sehat,” kata Nur Rahmah Amini.
Pada sesi seminar itu, Dr. Retty Ikawati mengajak semua warga Aisyiyah untuk memberi perhatian yang seirus pada persoalan makanan halal. Demikian juga dengan pelaku UMKM Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk mengurus sertifikasi halalnya karena Muhamamdiyah melalui lembaga Halal Center yang ada di UMSU dan UAD misalnya telah memberikan berbagai kemudahan.
” Pelaku UMKM yang memberikan jalanan halal melalui sertifikasi halal itu artinya, pelaku UMKM telah memberikan perlindungan kepada konsumen,” kata Dr. Retty.
Sementara, Dr. Desi Ardila mengatakan, Halal Center yang dikelola UMSU terus melakukan edukasi kepada pelaku ekonomi untuk mengurus sertifikasi halalnya. Saat ini perhatian masyarakat terhadap makanan halal, khususnya yang bersertifikat halal sudah semakin baik. Namun demikian, kecenderuangan generasi Gen-Z mengosumsi makanan luar, seperti produk Korea, masih tinggi, dan itu harus menjadi perhatian keluarga Aisyiyah, kata Desi Ardila.
Halal Center UMSU sudah membentuk perwakilan Halal Center di berbagai daerah, seperti Nias dan Sibolga. Dengan hadirnya Halal Center UMSU ini diharapkan dapat memudahkan pelaku UMKM untuk mengurus izin halal centernya. ” Mau ngurus sertifikat halal, datangnya saja ke Kampus UMSU di Jalan Muhtar Basri,” katanya.
Pada kesempatan yang sama Ketua Majelis Kesehatan PW Aisyiyah Sumut dr. Yulia Afrina Nasution membeberkan banyak produk makanan yang beredar, selain diragukan kehalalannya juga tidak baik untuk dikonsumsi. Persoalan ketahanan pangan berawal dari keluarga. Organgtua harus membiasakan putra dan putrinya untuk mengosumsi makanan yang baik. Misalnya, mengenalkan real-food sejak dini, jadi tidak mengenalkan makana-makanan yang tidak sehat terutama gula. ” Gula adalah biang kerok dari makanan tidak sehat dalam keluarga. Gula ada dibanyak makanan dan bila itu dikonsumsi secara terus menerus maka akan menjadi masalkah serius bagi kesehatan,” kata dr., Yulia Afrina. (Syaifulh/Bess / Abdie)