TETAPLAH DATANG KE MASJID
Oleh: Syahbana Daulay (MT PWM Sumut)
Masjid bukan sekadar bangunan dengan kubah dan menara. Ia adalah rumah Allah, tempat yang penuh berkah, dan saksi bisu atas setiap ruku’ dan sujud hamba-hamba-Nya yang taat. Dalam kesibukan dunia yang terus menuntut perhatian, datang ke masjid menjadi salah satu bentuk ketundukan dan kecintaan kita kepada Sang Khaliq.
Secara bahasa, kata masjid (مَسْجِدٌ) adalah tempat yang dipakai untuk bersujud. Kemudian maknanya meluas menjadi bangunan khusus yang dijadikan untuk tempat berkumpul menunaikan shalat berjama’ah.
Pada dasarnya, istilah masjid menurut syara’ adalah setiap tempat di bumi yang digunakan untuk bersujud. Dalam hadits, sahabat Jabir r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda.
وَ جُعِلَتْ لِيَ اْلأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُوْرًا، فَأَيُّمَا رَجُلٍ مِنْ أُمَّتِيْ أَدْرَكَتْهُ الصَّلاَةُ، فَلْيُصَلِّ
Dan bumi ini dijadikan bagiku sebagai tempat shalat serta sarana bersuci (tayammum). Maka siapa pun dari umatku yang datang waktu shalat (di suatu tempat), maka hendaklah ia shalat (di sana) (Muttafaq ‘alaih).
Masjid-masjid merupakan rumah Allah dan milik Allah. Itulah sebabnya apapun yang baik-baik yang dilakukan di masjid merupakan amal kebaikan dan dalam rangka mengingat-Nya:
وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا
“Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah sesuatu di dalamnya selain (menyembah) Allah.” (QS. Al-Jin: 18)
Lupa Masjid Setelah Ramadhan
Jangan menjadi hamba musiman yang hanya mendatangi masjid di bulan Ramadhan atau pada even-even tertentu. Masjid adalah tempat yang harus dihidupkan sepanjang waktu. Rasulullah SAW bersabda:
إذا رَأَيْتُمُ الرَّجُلَ يَعْتَادُ المَسَاجِدَ فَاشْهَدُوا لَهُ بالإيمَانِ، قال اللهُ عز وجل: (إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللهِ مَنْ آمَنَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ) الآية. (رواه الترمذي)
“Jika kalian melihat seseorang membiasakan pulang pergi ke masjid, maka saksikanlah bahwa ia adalah orang yang benar-benar beriman. Allah Azza waJalla berfirman: “Sesungguhnya orang yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir”. (HR. Tirmidzi)
Walau Ramadhan telah berlalu, tetaplah datang ke masjid, rindukan masjid, karena masjid bagi muslim ibarat air bagi ikan.
Ramadhan memang bulan istimewa, namun masjid bukan hanya untuk Ramadhan. Shalat lima waktu berjamaah, zikir, dan membaca al-Quran adalah ibadah yang diperintahkan sepanjang tahun. Masjid adalah tempat terbaik yang dicintai Allah:
أَحَبُّ الْبِلَادِ إِلَى اللهِ مَسَاجِدُهَا، وَأَبْغَضُ الْبِلَادِ إِلَى اللهِ أَسْوَاقُهَا
“Tempat yang paling dicintai Allah adalah masjid-masjidnya dan tempat yang paling dibenci Allah adalah pasarnya.“ (HR. Muslim)
Menjaga hubungan dengan masjid adalah bagian dari menjaga hubungan dengan Allah. Bila saat Ramadhan kita bisa hadir setiap hari, maka mengapa tidak mencoba untuk tetap konsisten setelahnya.
Masjid bukan sekedar tempat menunaikan shalat, tetapi juga tempat untuk mendapat ketenangan, kedamaian, dan rahmat. Rukuk dan sujud di masjid mengandung nilai yang besar di sisi Allah, karena dilakukan secara berjamaah, dengan penuh keikhlasan dan kerendahan hati.
Langkahkan Kaki ke Masjid
Ringankan langkah ke masjid, karena setiap langkah menuju masjid tercatat sebagai pahala. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً
“Barang siapa yang bersuci di rumahnya lalu berjalan ke salah satu rumah Allah untuk menunaikan salat fardhu, maka satu langkahnya menghapus dosa dan langkah lainnya meninggikan derajat.” (HR. Muslim)
Besar kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Setiap langkah menjadi saksi amal kebaikan. Datang ke masjid untuk rukuk dan sujud sebagai simbol kepatuhan sejati.
Rukuk dan sujud bukan sekedar gerakan fisik, melainkan simbol dari penghambaan dan kepasrahan total kepada Allah SWT. Ketika dahi menyentuh lantai dalam sujud, saat itulah seorang hamba berada dalam posisi paling dekat dengan Rabb-nya.
Datang ke masjid untuk melakukan rukuk dan sujud bukan hanya rutinitas ibadah, tapi juga bentuk kecintaan kepada Allah dan keteguhan dalam menjaga iman. Meninggalkan kenyamanan rumah atau pekerjaan demi memenuhi panggilan adzan adalah kemenangan iman yang tak ternilai.
Kesimpulan
Tetaplah datang ke masjid walau Ramadhan telah berlalu, sesibuk dan seberat apapun langkah kita. Jangan remehkan satu rakaat yang ditunaikan di dalamnya. Dalam rukuk dan sujud, serahkan segala beban, berharap rahmat dan ampunan-Nya. Semoga Allah menjadikan kita sebagai hamba-hamba yang senantiasa memakmurkan masjid dengan hati yang ikhlas dan amal yang tulus. Wallau a’lam bish shawab
*** Penulis, Syahbanda Daulay, Dosen UMSU & Pengurus Majelis Tabligh PWM Sumut