Medan, infoMu.co – Covid19 memang mengubah banyak hal. Silaturrahmi warga persyarikatan yang selama ini dibangun melalui pengajian di ranting, cabang dan daerah harus terhenti atau difakumkan karena menghindari penyebaran Covid19. Dalam kondisi itiu, muncul kerinduan untuk hadir di pengajian. Sudahkah kita bisa melaksanakan pengajian ?
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Perumnas Medan II kembali mengaktifkan pengajian yang sempat berhenti sekitar empat bulan sejak pandemi covid 19 menyerang Indonesia. Tentu saja dengan tetap mengindahkan protokol kesehatan dan kesadaran mandiri dari jamaah untuk tidak hadir di pengajian bila dalam kondisi tidak sehat.
Ketua PCM Perumnas Medan II Ibrahim Nainggolan menjelaskan, pengaktifan pengajian tersebut tidak bermaksud mengabaikan Edaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah. “Edaran, petunjuk, himbauan dan seluruh tuntunan yang sudah diberikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah sudah tepat kita tidak bermaksud mendebat atau menentangnya,” ujar Ibrahim Nainggolan, Ahad (12/7)
Pengajian cabang yang dilaksanakan di Masjid Taqwa yang terletak di Ranting An-nur dihadiri Pimpinan Cabang Muhammadiyah, Aisyiah, IPM, NA, Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan Aisyiah se Perumnas Medan II dan guru berasal dari Amal Usaha Muhammadiyah SD Muhammadiyah 30 dan SMP Muhamamdiyah 60.
Pengajian rutin warga Muhammadiyah se cabang Perumnas Medan II yang selalu dilaksanakan pada Ahad kedua setiap bulannya. Dan pada pengajian Ahad 12 Juli 2020 penceramahnya Ketua MCCC Kota Medan Dr.dr H. Delyuzar Haris.
Tanggungjawab
Dalam ceramahnya Delyuzar mengatakan, warga Muhammadiyah sepatutnya patuh pada protokol kesehatan memakai masker, sering mencuci tangan, hindari kerumunan, menjaga jarak.
Ia juga mengingatkan, jangan mudah percaya dengan informasi yang belum tentu benar terkait yang menyatakan rumah sakit dan dokter akan mendapatkan keuntungan secara ekonomi jika bisa menyatakan pasien yang ditangani di “covidkan”.
Ditegaskannya, Covid 19 nyata dan hampir setiap hari ada saja yang bertambah positif. Jika wabah ini merupakan konspirasi untuk memperdagangkan vaksin sampai saat ini belum ada yang berhasil menemukan vaksinnya konon pula memperdagangkannya.
“Tanggungjawab kita menjaga diri kita untuk bersih dari virus covid 19, agar kita tidak menularkannya kepada orang-orang yang kita sayangi,” kata dr Delyuzar.
Pengajian kali cukup istimewa karena dihadiri oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah yang masih aktif yakni Drs. Adrika, S.Pd dan dihadiri oleh mantan Pimpinan Daerah Muhammadiyah yakni Drs. Kemal Fauzi dan Drs. Muslim wahid Siregar dan jamaah juga sangat antusias bertanya seputar Covid 19. (*)