Purwokerto, InfoMu.co – Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) hari ini (26/03) gelar Pembukaan Muktamar XXII dari Auditorium Ukhuwah Islamiyah Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) dan diikuti oleh seluruh 1200 lebih peserta Muktamar dari Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah se-Indonesia dari Sabang sampai Merauke secara daring. Mengusung tema “Beyond the Limit, Reframe the Future”.
Prosesi pembukaan dimulai dengan persembahan dari UMP; Paduan Suara Mahasiswa Gema Surya Suara dan Tari Karya Manembah dan lagu Serayu dari Ayu Sakti. Dihadiri langsung oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah Drs. H. Tafsir, M. Ag., Rektor UMP Dr. Ns. Jebul Suroso, S.Kp., M.Kep beserta jajarannya, Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Tengah, Asisten Pemprov Gubernur Jawa Tengah, KAPOLRES Banyumas dan Perwakilan KAPOLDA. Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyumas Ibnu Hasan, Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Banyumas, dan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Jawa Tengah.
Rektor UMP Jebul Suroso menyampaikan, “UMP berkolaborasi dengan IPM menjadikan Muktamar terbaik di Indonesia dengan cara yang bermartabat sehingga lahir hal-hal baik untuk para pelajar di Indonesia. Kami bersama IPM ingin melaksanakan amanat PP Muhammadiyah dan mengembangkan sistem IT untuk Muktamar. Dan UMP bisa menjadi bagian dari sejarah IPM.
Pembukaan Muktamar XXII diwarnai dengan sambutan haru Ketua Umum PP IPM, Hafizh, yang mengingatkan tiga hal penting tentang kesalahan yang harus dihindari IPM sebagai sebuah organisasi, “Pertama, failure to see, jangan sampai salah melihat situasi. Kedua, failure to move, salah dalam bergerak bisa mengancam gerakan organisasi maka shifting organization sangatlah penting. Ketiga, failure to start and end, dalam memulai dan mengakhiri gerakan harus dilakukan dengan baik.”
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir berpesan kepada seluruh kader IPM Indonesia bahwa Muktamar secara daring ini harus menjadi bukti bahwa IPM bisa menjadi teladan dan penuh amanah serta meningkatkan kecerdasan digital. Kecerdasan yang menjadikan teknologi sebagai salah satu instrumen dalam bergerak.
“IPM harus melintas batas menjadi lebih inklusif dengan spirit nun wal qolami wamaa yasturun. Jika ingin merebut masa depan maka pelajari bayani, burhani, dan irfani. Membaca situasi dengan multi-prespektif supaya kita tidak seperti katak dalam tempurung. Kalian lah pewaris Muhammadiyah yang sah. Silahkan berdiaspora baik di tingkat nasional dan internasional,” tutur Haedar Nashir.
Di akhir pidatonya, Haedar Nashir resmi membuka Muktamar XXII IPM dengan mengetukkan tangannya tiga kali di podium. Serangkaian acara pembukaan Muktamar diakhir dengan penampilan Tapak Suci Putera Muhammadiyah dari UMP. IPM siap menyongsong Muktamar dengan pelaksanaan sidang yang dimulai nanti malam hingga Ahad (28/3). (Lembaga Media PP IPM)