Sekolah Alam Istana Hati (SALIH) diperkenalkan oleh pendirinya Abi Suwardiyamsyah pada 28 Mei 2023 yang baru saja dilakukan Soft Launchingnya sebagai upaya memberikan informasi kepada masyarakat Kota Binjai pada khususnya tentang hadirnya Brand baru yang digagas oleh Yayasan Istana Hati Kita.
Soft Launching Sekolah Alam Istana Hati (SALIH) dilakukan sekaligus sebagai awal dibukanya jenjang pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun ajaran 2023-2024, dimana sebelumnya Yayasan Istana Hati Kita telah lebih dahulu membuka jenjang pendidikan dasar tingkat SD dan SMP pada bulan Juli 2020 dengan slogan Sekolah Inspirasi pada saat awal dibuka hingga Juli 2023. sementara dimulai tahun ajaran 2023-2024 slogan dan ide yang dikembangkan oleh Yayasan Istana Hati Kita bagi semua jenjang pendidikan baik SD-SMP dan SMA yang baru saja dibuka menjadi Sekolah Alam Istana Hati yang disingkat SALIH.
SALIH – dalam hal ini SD-SMP & SMA Alam Istana Hati- didirikan atau dibuka oleh Yayasan Istana Hati Kita pada awal tahun ajaran 2020-2021, sebagaimana namanya, SALIH adalah sebuah impian dan harapan kiranya peserta didik yang dipercayakan orang tuanya menimba pengetahuan bersama SALIH benar-benar dapat terwujud menjadi anak salih yang kelak menjadi investasi bagi para orang tua didunia dan diakhirat kelak, kuat memegang aqidah dan tauhidnya, rajin amal ibadahnya, mulia tampilan adab dan akhlaqnya serta terampil dalam membangun muamalah duniawiyahnya.
sementara dimulai tahun ajaran 2023-2024 slogan dan ide yang dikembangkan oleh Yayasan Istana Hati Kita bagi semua jenjang pendidikan baik SD-SMP dan SMA yang baru saja dibuka menjadi Sekolah Alam Istana Hati yang disingkat SALIH.
SALIH – dalam hal ini SD-SMP & SMA Alam Istana Hati- didirikan atau dibuka oleh Yayasan Istana Hati Kita pada awal tahun ajaran 2020-2021, sebagaimana namanya, SALIH adalah sebuah impian dan harapan kiranya peserta didik yang dipercayakan orang tuanya menimba pengetahuan bersama SALIH benar-benar dapat terwujud menjadi anak salih yang kelak menjadi investasi bagi para orang tua didunia dan diakhirat kelak, kuat memegang aqidah dan tauhidnya, rajin amal ibadahnya, mulia tampilan adab dan akhlaqnya serta terampil dalam membangun muamalah duniawiyahnya.
SALIH yang pada awal berdirinya adalah SD-SMP Swasta Istana Hati didirikan atas sebuah semangat mengamalkan firman Allah swt. “Yarfaillahulladzina amanu minkum walladzina utul ilma darojah” (Q.S. Al-Mujadalah : 11) Artinya : “Allah swt mengangkat kemuliaan orang-orang yang beriman dan menuntut ilmu beberapa darojah”
Serta motivasi dari Hadits Nabi Muhammad saw. : “Idza Mata ibnu adam Inqotho’a amaluhu illa tsalasah : Shodaqotun Jariyatun, ilmu yuntafa’u bihi, wa waladun sholihun yad’u lahu”. (H.R. Muslim)
Artinya : “Apabila mati anak adam, terputuslah semua amalnya kecuali 3 hal : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfa’at dan anak yang salih yang mendo’akannya”.
Berbekal dari ayat dan hadits diataslah, semangat kuat berjihad melalui jalan pendidikan itu ditanamkan dan diikhtiyarkan sekuat daya tenaga yang ada.


SALIH didirikan oleh seorang pemuda yang saat ini akrab dipanggil Abi Suwardiyamsyah atau Abi Syem. Modal yang dimiliki Abi Syem dalam mendirikan SALIH hanya berbekal niat mengharap ridha Allah swt didunia dan diakhirat, tekad yang tertancap kuat, semangat ingin berjihad melalui sekolah dan ditambah pengalaman hampir 8 tahun menjadi seorang kepala Sekolah di SD Swasta Muhammadiyah 01 Kota Binjai sejak April 2013 hingga akhir tahun 2020. 4 point diataslah bekalnya tidak lebih, yakni : Niat – Tekad yang Kuat, Semangat Jihad & Pengalaman Hidup yang Bermanfaat.
Karna SALIH didirikan oleh Yayasan Istana Hati Kita, maka perjalanan berdirinya Yayasan Istana Hati Kita juga menjadi bahagian dari cerita sederhana ini. Yayasan Istana Hati Kita secara resmi berdiri pada tanggal 14 Oktober 2019 oleh Abi Suwardiyamsyah sebagai ketua Yayasan didampingi istri Dina Zulfa Overa selaku bendahara, abang sepupu Suryo Adi Sahfutra selaku sekretaris, sementara H. Zaidir sebagai penasehat dan Hj. Yusnimar sebagai pembina yang keduanya adalah orang tua dari ibu Dina Zulfa Ofera.
Berbekal sebidang tanah kavlingan berukuran 10 x 11 meter milik bapak Danil Ulil Fikri (abang ipar) di Jl. A.R Hakim Ling. III Kel. Nangka Kec. Binjai Utara – Kota Binjai, Abi Syem menangkap ada potensi yang sangat baik yang bisa memberi manfaat besar bagi lingkungan sekitar khususnya bagi masyarakat baik secara sosial, keagamaan dan pembinaan spiritual.
Dari sana abi Syem memohon izin pada bapak Danil Ulil Fikri membuat gubuk dari atap rumbia dan tepas berukuran 7 x 5 meter yang akan digunakan untuk anak-anak sekitar belajar mengaji, membaca dan menghafal alqur’an secara gratis. Gubuk atau kami menyebutnya Saung Inspirasi tersebut dibuat dan selesai pada bulan Agustus 2019, pada hari Senin 05 September 2019 alhamdulillah ada 5 orang anak-anak yang sudah tahu bahwa saung inidibuat untuk belajar mengaji dan mereka mau belajar bersama abi Syem pada sore hari pukul 15.00 s.d 17.00 wib.
Selain digunakan untuk mengaji anak-anak sekitar lingkungan, Saung Istana Hati juga membuat program Tahsin Qur’an untuk ibu-ibu yang ingin memperbaiki bacaan Al-Qur’annya dan dilaksanakan setiap hari Jum’at pukul 10.00 sd. 12.00 wib. Karna abi Syem bukan Qori’ dan bukan ahli tilawah, maka saat itu sahabat benama Ust. Mudzakkir yang menjadi pengajar ibu-ibu Tahsin Istana Hati. Kedua program saung ini masih terus berjalan sampai saat ini dengan jumlah santri mengajinya 25 santri dan ibu-ibu Tahsinnyajuga lebih kurang 30 orang setiap pekannya yang hadir belajar Tahsin, hanya saja guru pengajarnya saat ini sudah berganti oleh ustadzah Oki Mutia Ratu, Lc.,M.Ag.
Setelah gubuk saung ini berjalan selama hampir dua bulan, maka pada 14 Oktober 2019 itulah tekad kuat yang didukung dan diridhai oleh keluarga (terutama istri dan keluarganya) Yayasan Istana Hati Kita secara resmi didirikan di Kota Binjai dengan lokasi saung inspirasi tersebut sebagai pusat aktifitasnya.
Kata “Kita” dalam nama yayasan merupakan tambahan hasil renungan kedua setelah pengajuan nama “Istana Hati”
saja tidak diterima oleh Kemenkumham, maka dihasilkanlah buah fikiran kata “Kita” yang menunjukkan nilai-nilai kebersamaan. Sementara “Istana Hati” adalah buah tafakkur dan tadabbur serta muhasabah yang dilakukan oleh Abi Suwardiyamsyah disetiap akhir-akhir malamnya selama tahun 2019 tersebut.
Hati adalah raja bagi tubuh, yang apabila baik isinya maka baiklah amal seseorang, dan apabila jelek isinya maka jeleklah amal pemiliknya. Tadabbur yang senantiasa hadir dalam hati Abi Suwardiyamsyah saat itu adalah kekuatan perasaan untuk menerima jalan hidup dan ketetapan yang sangat indah dari Allah swt. Karna keyakinan bahwa tiada yang sia-sia yang telah Allah tetapkan bagi hamba-hambaNya “ma kholaqta hadza bathila”.
Keikhlasan, ketulusan, keridhaan, kesabaran yang tinggi, berjiwa besar, luasnya rasa hati dalam memaafkan, semuanya harus diaduk menjadi satu dan dalam satu tarikan nafas lalu dilepaskan dengan iringan senyum bahagia. Karna semua rasa diatas adanya hanya didalam hati, dan untuk menggambarkan sesuatu yang lapang, luas dan indah, yang muncul adalah “Istana”, jadilah kata “Istana Hati” itu terbidani dan lahir. Lantas, hati siapakah yang harus selalu lapang dan jembar disetiap waktu? Hati “Kita”, ya, hati “Kita” semua hendaknya senantiasa lapang dan jembar agar diakhir usia hidup kita, Allah sang maha lembut berkenan memanggil kita dengan panggilan mesranya “ya ayyatuhannafsul muthmainnah” (wahai jiwa-jiwa yang tenang).
Berangkat dari kalam Allah surah Al-Fajr diatas, Abi Syem menetapkan satu Visi yang juga menjadi tujuan hadirnya Yayasan Istana Hati Kita dengan Visi “Melembutkan Semesta”. Dengan visi ini, Yayasan Istana Hati Kita memulainya di bidang pendidikan melalui pendirian Sekolah Alam Istana Hati (SALIH).
Program utama SALIH sendiri hanya bertekad mewujudkan dua hal penting dalam hidup setiap orang yakni Pembinaan Adab/Akhlaq yang pertama, kedua Pengembangan Potensi Minat dan Bakat yang sejatinya telah ada pada diri setiap manusia untuk digali dilatih dan dikembangkan sesuai kecerdasan yang sudah Allah titipkan sejak dalam kandungan.
Sebagaimana sempat disinggung sebelumnya, bahwa 4 modal utama abi Syem mendirikan SALIH adalah Niat, Tekad yang Kuat, Semangat Jihad dan Pengalaman sebagai seorang Kepala Sekolah, tidak lebih dari itu semua, adalah karunia Allah swt yang maha penyayang yang menuntunnya. Karna rutin shalat Ashar di Masjid Taqwa Ranting Nangka, dan ntah mengapa pandangan mata zahir dan mata hati selalu tertuju pada sebuah gedung berjarak 50 meter sebelum masjid yang sepertinya tidak lagi dipergunakan karna terlihat rumput-rumput yang tinggi namun sesungguhnya masih terlihat sangat bagus dan kokoh, warna catnya juga belum memudar. Tanya punya tanya, abi Syem mengumpulkan keberanian untuk bertanya pada salah satu jamaah dimasjid yang rutin menjadi imam shalat namanya pak H. Haryono (sekarang sudah alm., beliau meninggal tahun 2021 dinyatakan Covid oleh pihak rumah sakit saat itu, Allahu yarham) dan ternyata gedung tersebut milik anak perempuannya yang sudah tidak digunakan lagi dalam setahun terakhir.

Dari obrolan dan shilaturrahmi itulah, abi Syem memberanikan diri ingin memakai dan menyewa gedung walaupun sesungguhnya sama sekali tidak mempunyai uang yang cukup hingga puluhan juta rupiah biaya sewanya. Namun karna kebaikan hati pak H. Haryono dan anaknya Ibu Mushallina, saat itu disepakati boleh membayar dengan mencicil bulanan. Peristiwa itu terjadi pada bulan Desember 2019 dan proses penyewaan gedung berlaku sejak bulan Januari 2020 hingga sekarang sudah diujung tahun 2023.
Sejak saat itulah berbagai perencanaan dan resolusi hidup ditancapkan, fikiran, tenaga dan perasaan numplek seperti perasan ampas karna terfikir setiap bulannya harus membayar kewajiban yang tidak sedikit dengan latar belakang diri dan istri yang hanya seorang guru “ngaji”. Karna azzam sudah diikrarkan, tekad sudah bulat dan keyakinan serta semangat semakin kuat walaupun sesungguhnya sama sekali tidak mempunyai uang yang cukup hingga puluhan juta rupiah biaya sewanya. Namun karna kebaikan hati pak H. Haryono dan anaknya Ibu Mushallina, saat itu disepakati boleh membayar dengan mencicil bulanan. Peristiwa itu terjadi pada bulan Desember 2019 dan proses penyewaan gedung berlaku sejak bulan Januari 2020 hingga sekarang sudah diujung tahun 2023.
Sejak saat itulah berbagai perencanaan dan resolusi hidup ditancapkan, fikiran, tenaga dan perasaan numplek seperti perasan ampas karna terfikir setiap bulannya harus membayar kewajiban yang tidak sedikit dengan latar belakang diri dan istri yang hanya seorang guru “ngaji”. Karna azzam sudah diikrarkan, tekad sudah bulat dan keyakinan serta semangat semakin kuat dengan mengucap Bismillah awal bulan Maret 2020 Istana Hati Kita merampungkan plan pendirian SD-SMP Swasta Istana Hati yang akan berjalan pada bulan Juli 2020.
Qadarullah pada bulan maret itu juga pemerintah menyatakan Luck Down karna ternyata wabah Covid-19 yang tadinya hanya di negara China merambah sampai ke indonesia dan tak luput Kota Binjai juga terimbas dampaknya, sekalipun demikian langkah tidak menyurut, abi Syem teringat satu pesan gurunya di pesantren dalam sebuah pepatah arab : “idza shodaqol azmu wadhoha sabil” (Jika keyakinan sudah tertancap kuat, maka jalan akan terlihat terang).
Seperti inilah lebih kurangnya, bagaimana perjalanan Abi Suwardiyamsyah dengan Istana Hati yang didirikannya, dan tepat 14 Oktober 2023 mendatang genap 4 tahun usia perjalanan dakwahnya. ( Hari Baron)






