Jakarta, InfoMu.co – Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, Indonesia menempati peringkat kedua setelah india terkait penyakit tuberkulosis (TBC), yaitu dengan jumlah kasus sebanyak 969 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam. Tingginya angka kematian akibat TBC ini, Muhammadiyah bekerjasama dengan USAID membangun proyek MENTARI-TB Recovery Plan.
Dari hasil skrining tersebut, ditemukan sekitar 48.379 terduga kasus TBC, dengan 19.000 terkonfirmasi sebagai kasus TBC. Hal ini menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk penanganan dan pengobatan yang efektif. Lebih dari 92% dari pasien yang terkonfirmasi melakukan pengobatan, menunjukkan kesadaran dan kerjasama yang kuat dari pihak-pihak terkait dalam upaya memerangi penyakit ini.
Sebagai bagian dari MENTARI-TB, sejumlah Rumah Sakit Muhammadiyah-‘Aisyiyah (RSMA) telah dilengkapi dengan peralatan medis yang modern dan penting dalam melawan TBC, seperti Mesin TCM, Mesin Mobile X-Ray, Mesin Refrigerator Specimen, dan Tabir PB, APD anti radiasi. Peralatan ini memungkinkan RSMA untuk memberikan pelayanan diagnostik dan pengobatan yang lebih baik kepada pasien TBC.
Melalui upaya kolaboratif ini, MENTARI-TB telah berhasil mengobati 7.740 pasien TBC, menunjukkan kesuksesan dari program tersebut. Agus Taufiqurrahman, Ketua PP Muhammadiyah, menyatakan bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan Muhammadiyah merupakan bagian integral dari dakwah pencerahan bagi umat, bangsa, dan kemanusiaan universal. Tingginya angka kematian akibat TBC menjadi panggilan bagi Muhammadiyah untuk terus memberikan kontribusi yang nyata dalam mewujudkan kesehatan publik yang lebih baik.
“Karena angka kematiannya begitu tinggi, terlebih Indonesia berada di urutan kedua dalam penyakit TBC, maka bagi Muhammadiyah tentu ini menjadi panggilan untuk terus memberikan kontribusi kepada umat dan bangsa,” ucap Agus dalam acara Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS) Muhammadiyah 2023 pada Rabu (21/06) di Auditorium RS Islam Muhammadiyah Kendal, Kendal.
Agus juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit TBC dan mengajak semua pihak untuk aktif dalam upaya pencegahan dan pengobatan yang tepat guna. Menurutnya, dalam memerangi TBC, pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif sangat diperlukan. Muhammadiyah sebagai organisasi yang memiliki jaringan rumah sakit dan pusat kesehatan di seluruh Indonesia, berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat. (muhammadiyah.or.id)